19

56 8 0
                                    

Seoul,  2019

Min Yoongi turun dari mobil hitam yang digunakannya, ia lalu menuju sebuah pintu rumah seseorang , kemudian membunyikan bel  di depan sebuah rumah yang tidak pernah lagi ia kunjungi 3 tahun terakhir ini.

Min yoongi dan anggota BTS lainnya sedang dalam masa liburan yang diberikan oleh agensi. Ia memutuskan mendatangi rumahnya setelah gadis itu tidak bisa dihubungi sejak dari shizuoka bulan lalu. Pria itu kembali menekan bel rumah beberapa kali. Bertanya dalam hati, kemana semua penghuni rumah yang ada disini.

“Penghuni rumah itu sudah pindah, anak muda” ucap seorang wanita paruh baya yang membuat yoongi membalikkan badan.

“Ye?” ucap yoongi tekejut “Pindah?” Tanya nya lagi

“Ya, sekitar sebulan yang lalu aku melihat  2 orang temannya yang mengangkut barang-barang mereka menggunakan jasa angkut” ucap wanita paruh baya tadi “Sebaiknya kau pulang saja”

Yoongi terdiam, menyerap semua ucapan wanita paruh baya tadi yang sepertinya adalah tetangga chaekyung.

“Permisi” yoongi tiba-tiba memanggil wanita paruh baya tadi , menghentikannya yang sedang berjalan “Apa anda tahu mereka pindah kemana?”

Wanita paruh baya tadi menggelengkan kepala “Aku tidak mengetahuinya, bahkan aku tidak melihat Nona shin saat itu”

“Ah, Baiklah. terimakasih banyak ahjumma”  ucap yoongi sambil membungkukan badan.

Min yoongi terdiam, lalu ia membalikkan badan menghadap rumah chaekyung, menatapnya. Menggumamkan sesuatu sebelum akhirnya berbalik menuju mobilnya, dan pergi meninggalkan rumah dengan 2 lantai itu.

Katakan padaku, kau baik-baik saja, shin chaekyung

-***-


Yoongi tiba di apartemennya yang terletak di daerah hannam dong, Ia membeli apartemen itu tahun lalu. Tetapi walaupun sudah mempunyai apartemen, ia dan member BTS lainnya masih sering berkumpul di dorm. Karena memang sudah jadi kebiasaan mereka hidup bertujuh. Hanya sesekali saja mereka mengunjungi apartemennya, apalagi bagi yoongi ia lebih suka menghabiskan waktu di studio musik di gedung agensinya.

Min Yoongi membuka lemari pendingin, mengambil sebotol whisky  dan 1 gelas sloki lalu membawanya ke tengah ruangan apartemen mewahnya. Pria itu menuangkan whisky tadi , lalu duduk dan merebahkan punggungnya kesandaran kursi sambil menikmati whisky yang ia bawa. Pria itu memejamkan matanya menghela napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.

Ingatannya kembali ke beberapa tahun silam saat Tahun pertama ia debut, Min yoongi pernah mendapatkan beberapa pesan singkat dari anonym. Mengatakan hal yang tidak jelas. Seperti hanya pesan maaf atau kalimat-kalimat ambigu, tetapi pria itu tidak pernah menghiraukannya.
Ia selalu menghapus pesan singkat yang diterimanya jika tidak jelas,  memasukannya kedalam kotak spam. Ataupun memblokir nomer-nomer yang tidak ia kenal. Karena memang yoongi menganggap itu semua tidak penting.

Tetapi semakin lama, pesan singkat itu semakin mengganggu. Ia tidak berfikir jauh, darimana sebenarnya orang ini mendapatkan nomer ponselnya padahal nomer ponsel merupakan sebuah privasi bagi semua orang terlebih untuk orang yang bekerja di industry hiburan. Puncak kekesalan terhadap pesan singkat itu adalah ketika ia mendapatkan sebuah ancaman di tahun ketiga ia debut.

Min yoongi tidak akan terpengaruh jika orang itu hanya mengganggunya dan mengancam keselamatannya karena agensi sendiri memang sudah mempunyai protect terhadap semua artisnya.

Tetapi ancaman itu diberikan pada seseorang yang berhubungan dengannya, peneror itu mengiriminya pesan ancaman dengan sebuah foto boneka dan sebuah foto rumah. Rumah seorang gadis yang diam-diam ia sukai.

Min yoongi masih tidak menghiraukannya sampai dimana ia melihat sebuah benda tidak asing yang berada di rumah chaekyung saat ia sedang bermalam.

Flashback saat yoongi menginap

Min yoongi masih belum bisa memejamkan mata, ia melihat chaekyung sudah tertidur pulas. Ia tersenyum melihat wajah cantik chaekyung, mengecup keningnya lalu beranjak keluar kamar dan memakai kembali pakaiannya.

Yoongi turun ke lantai bawah untuk mengambil minum di lemari pendingin.  Saat ia akan kembali keatas tiba-tiba matanya menangkap sesuatu yang tak asing berada di sudut bawah tangga. Ia mengambil benda itu, memperhatikannya.

Lalu tangannya mengepal dengan erat melemparkan benda tersebut, detak jantungnya bertalu dengan cepat. Benda itu adalah sebuah boneka dengan tulisan press me di bagian tengahnya, tetapi penuh dengan puluhan jarum.

Boneka itu sama persis dengan foto boneka yang dikirimkan si peneror itu pada yoongi dengan isi pesan kurang lebih seperti

Jika kau masih mempedulikannya, dan Jika dia masih mengikutimu, akan kupastikan suatu saat ribuan jarum atau sebilah pisau akan menusuk tubuhnya

Yoongi kembali menyusuri tangga dan memasuki kamar chaekyung, ia menatap gadis nya yang tertidur pulas, lalu menyelimuti tubuhnya sampai keleher, mengelus pipi dan mengecupnya.

Yoongi beranjak menuju meja kerja yang ada dalam kamar chaekyung. Mengambil secarik kertas dan menuliskan sesuatu disana.

Yoongi kembali menghampiri ranjang setelah selesai menulis, mendaratkan tubuhnya di sisi ranjang, mengambil jemari gadis itu dan melihat luka yang ditimbulkan dari tusukan jarum yang ia yakin adalah dari boneka tadi. Gadis itu masih tidur dengan nafas teratur.

“Maafkan aku” ucap yoongi pelan dengan suara beratnya

“Saat ini aku tidak punya kekuatan apapun untuk melindungimu. Kau hanya akan berada dalam bahaya jika berada di dekatku. Setidaknya tunggulah aku sampai 5 tahun lagi. Mungkin saat itu aku  bisa melindungimu dengan semua yang aku punya”

“Kau bertanya aku menyukaimu? Ya, aku menyukaimu, ani, aku mencintaimu shin chaekyung”

Flashback end

Pada kenyataannya, yang yoongi tidak ketahui adalah peneror itu masih terus mengganggu dan semakin gila meneror gadis itu selama bertahun-tahun sekalipun yoongi telah memutuskan memblokir semua akses gadis itu padanya. Nyatanya tidak ada yang berubah.

-***-


Ini aku bikin 1 chapter ini dari sudut pandang yoongi ya
Semoga ngefeel
Btw, jangan lupa vote yaaa 😊🙏

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang