Seharusnya Kau Tidak Perlu Peduli

84 17 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















Mata Keina berulang kali mengerjap tatkala sinar matahari berhasil masuk melalui celah jendela kamarnya. Setelah manik indahnya telah sepenuhnya terbuka, ia merasakan sedikit rasa pening di kepalanya. Mungkin ini karena efek mabuk semalam. Beberapa potong ingatan tentang kejadian semalam terngiang-ngiang di kepalanya. Semalam Taehyung masuk ke dalam kamarnya dalam keadaan dipenuhi dengan amarah. Lalu setelahnya ia tidak dapat mengingat apapun lagi. Yang dapat ia rasakan kini hanyalah rasa pening dan pipi kirinya yang terasa nyeri.

Keina tersentak tatkala melihat sang suami yang kini tengah tertidur di sofa. Jadi sejak semalam Taehyung berada di kamarnya. Mengabaikan rasa pening di kepalanya, lantas Keina turun dari atas ranjang. Mengambil selimut yang berada di atas ranjang. Lalu melangkahkan kakinya untuk mendekat kearah sofa, dimana ada suaminya yang kini tengah tertidur dengan sangat pulas. Ia tidak berani membangunkan Taehyung, karena Pria itu nampak sekali pulas dengan tubuh yang meringkuk. Lagipula ini adalah hari libur, jadi Taehyung bebas meskipun harus terbangun di siang hari.

Dengan perlahan Keina menyelimuti tubuh Taehyung. Dia melakukannya dengan sangat hati-hati, takut jika akan mengganggu tidur suaminya. Setelahnya ia beralih menatap wajah damai Taehyung yang tengah tertidur. Wajah Pria itu nampak begitu manis, berbeda sekali dengan biasanya.

Cukup lama terdiam dengan manik yang masih setia menatap wajah damai suaminya, akhirnya ia kembali teringat dengan kejadian yang kini menimpah rumah tangganya. Taehyung tidak akan pernah bisa menaruh hati padanya meskipun itu hanya sedikit saja. Karena Pria yang telah berstatus sebagai suaminya tersebut telah memberikan hati sepenuhnya pada Perempuan bernama Yoona. Setidaknya Keina harus sadar dengan tidak menaruh harapan sedikitpun pada suaminya. Status keduanya memang suami dan istri, tapi hati Taehyung tidak pernah bisa memberikan cinta padanya meskipun itu hanya sedikit saja.

Tangan Keina terulur untuk membenarkan surai hitam Taehyung yang kini menutupi mata Pria itu. Ia melakukan hal tersebut dengan sangat hati-hati karena tidak mau Taehyung terbangun karena perbuatannya.

"Aku akan menghapus perasaanku. Aku rasa ini akan sangat mudah karena aku belum jatuh sepenuhnya padamu, Kim Taehyung. Seorang istri yang mencintai suaminya sebenarnya adalah hal yang wajar." ucap Keina yang masih setia menatap wajah damai Taehyung yang kini masih terlelap dalam tidurnya, "Aku sudah mulai menaruh rasa padamu, tapi hatimu hanya tertuju pada Perempuan lain. Bukankah itu sangat menyakitkan."

Keina mengucapkannya dengan begitu pelan. Ia hanya ingin mengungkapkan isi hatinya. Meskipun ia tidak cukup berani mengatakan hal tersebut jika Taehyung dalam keadaan sepenuhnya sadar.

Setelahnya Keina melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar mandi. Meninggalkan Taehyung yang kini masih terbaring di atas sofa.

Perlahan manik elang Pria itu terbuka, Taehyung terdiam dengan hati yang terasa berdenyut nyeri. Ia seakan masih tidak dapat mempercayai ini semua. Bagaimana bisa Keina menaruh perasaan pada Pria yang selalu memberikan rasa sakit padanya. Taehyung tidak pantas mendapatkan rasa cinta dari istrinya. Ia justru berharap Keina bisa mendapatkan Pria yang lebih baik darinya. Taehyung tidak akan melarang istrinya berhubungan dengan Pria manapun, asalkan keduanya tetap hidup bersama dalam satu rumah. Egois memang, tapi hanya dengan cara ini kedua orang tuanya akan merasa bahagia. Karena Taehyung tahu jika jika kini ibunya mulai menaruh rasa sayang pada istrinya. Keina dapat mengambil hati sang ibu dengan mudahnya.

Garis Tangan KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang