🍂🍂🍂🍂
Kim Taehyung meminta Keina menemuinya di sebuah Caffe disaat jam istirahat kantor. Ia telah berulang kali menghubungi gadis bermarga Han tersebut, namun tak kunjung mendapat jawaban dari Keina. Terhitung sudah setengah jam ia menunggu. Gadis itu benar-benar tidak tepat waktu. Dan Taehyung sangat membenci seseorang yang tidak bisa tepat begini. Ia telah berusaha menyempatkan sedikit waktunya untuk membicarakan perihal perjodohan diantara keduanya.
Atensi Taehyung seketika teralihkan pada sosok gadis manis yang tengah berjalan mendekat kearah meja yang ia tempati dengan begitu terburu-buru.
"Mianhe, Aku terlambat. Tadi jalannya macet karena ada kecelakaan." ucap Keina sembari menatap jam tangan yang melingkar pada pergelangan tangan kirinya. Ia jadi merasa tak enak pada Pria yang saat ini tengah menatapnya dengan tatapan yang luar biasa tajam. Ia sadar mungkin saja Pria bermarga Kim yang akan dijodohkan dengan dirinya itu merasa begitu kesal lantaran ia terlambat selama empat puluh menit.
Taehyung mendengus, ia menarus ponsel yang sedari tadi berada dalam genggamannya di atas meja. Pria tampan itu membenarkan sedikit duduknya, "Duduklah. Aku sudah menunggumu sejak tadi."
Keina mengangguk, menggeser sedikit kursi. Lalu segera mendudukkan dirinya. Maniknya ia fokuskan pada Taehyung yang saat ini tengah menatap serius kearahnya. Pandangan Pria itu terlampau tajam.
"Eomma menyuruhku untuk bertemu denganmu. Bagaimana dengan pernikahan kita?" tanya Taehyung pada Keina.
Gadis manis terdiam untuk sesaat, tak ada pilihan lain yang bisa mereka ambil selain menuruti permintaan dari kedua Orang Tuanya.
Taehyung menikah sebagai tanda baktinya pada kedua Orang Tuanya. Sedangkan Han Keina menerima pernikahan itu karena memang pada dasarnya itu sudah menjadi kodratnya sebagai seorang Perempuan, dia harus menikah. Tidak ada Cinta diantara mereka berdua, tidak ada tujuan apapun dalam pernikahan mereka.
"Tidak ada alasan untuk aku menolak pernikahan itu." ucap Keina pada akhirnya. Sebenarnya ia sudah sangat muak dengan semua ini. Satu bulan penuh pikirannya hanya dipenuhi dengan perjodohan yang dilakukan oleh kedua Orang Tuanya, dan itu begitu membuat Keina frustasi.
Ia ingin menolak, tapi tentu saja tak bisa. Karena dirinya sendiri tak mempunyai calon Suami untuk diperkenalkan pada kedua Orang Tuanya. Ia masih sendiri sampai saat ini. Dalam benaknya tak sedikitpun terbesit keinginan untuk menikah dalam waktu dekat ini. Ia hanya ingin menunggu kesiapan batinnya. Kendati begitu, Orang Tuanya tak lagi bisa menunggu. Mengingat usianya yang tak lagi muda.
Kim Taehyung menghela napas panjang, terlihat seperti ia tengah mengurangi beban yang dipikul dipundaknya. Matanya terpejam untuk sejenak. Kemudian terbuka untuk menatap Keina tepat pada manik cokelat gadis manis tersebut.
"Aku tahu perjodohan ini menyiksamu. Tapi dua minggu lagi kita akan menikah." ucap Taehyung.
Keina mengangguk pelan, ia sendiri tak tahu apa yang harus diperbuatnya. Pikirannya sudah begitu kacau saat ini. Tak ada pilihan lain selain menjadi Anak penurut kali ini. Ia akan menikah dengan Taehyung meskipun tanpa didasari cinta diantara keduanya.
"Sebelumnya aku minta maaf, Taehyung-ssi. Bisa kita persingkat pertemuan ini? Aku harus menyelesaikan design bajuku." ucap Keina sembari menatap pada jam tangan yang melingkar pada pergelangan tangan kirinya.
Taehyung masih terdiam, belum ada jawaban yang keluar dari belah bibirnya. Ia juga begitu sibuk sebenarnya. Tapi ia masih berusaha untuk meluangkan sedikit waktu guna membahas perihal masalah yang menurutnya begitu serius ini.
Keina segera beranjak dari duduknya, membenarkan sedikit kemejanya yang terlihat beranyakan, "Aku harus pergi. Sampai jumpa lagi, Taehyung-ssi." ucap Keina sembari tersenyum begitu lembut padanya. Lalu dengan tergesa berjalan keluar dari Caffe meninggalkan Taehyung yang masih duduk dikursi sendirian.
Taehyung mengerutkan keningnya, tidak suka dengan perilaku yang ditujukkan Keina saat ini. Ia adalah Pria yang begitu taat dan patuh terhadap tata krama sejak kecil. Merasa jika apa yang telah dilakukan Keina barusan adalah sebuah bentuk ketidak-sopanan.
"Aku rasa dia adalah Perempuan yang sangat sibuk." Taehyung tersenyum getir. Ia menatap pada segelas jus apel yang sengaja ia pesankan untuk Keina. Namun, gadis itu sama sekali tak menyentuhnya.
🍂🍂🍂🍂
Hyura membawakan segelas teh hangat untuk sang Sahabat. Menaruh segelas teh hangat tersebut di atas meja. Lalu mendudukkan dirinya tepat di samping Keina yang nampak sekali sedang begitu frustasi saat ini. Gadis manis tersebut mengusak surai panjangnya berulang kali, hingga membuat surainya sendiri berantakkan.
"Kein. Kau minum teh nya dulu, selagi masih hangat." ucap Hyura sembari mengulurkan tangannya guna mengelus lembut punggung Keina. Berharap gadis itu bisa sedikit lebih tenang dengan masalah yang telah dihadapinya saat ini. Kendati begitu, Hyura sadar jika apa yang telah dihadapi Keina saat ini tidaklah mudah.
Tak ada jawaban yang keluar dari belah bibir gadis bermarga Han tersebut. Ia hanya memegangi kepalanya yang saat ini terasa pening luar biasa.
Hyura begitu sadar akan bagaimana perasaan Keina saat ini. Sahabatnya itu terlampau kacau, bahkan ia dapat menyimpulkan semua itu hanya dengan melihat penampilan Keina yang berantakkan. Kemeja yang dikenakan gadis manis tersebut nampak sekali kusut. Padahal ia tahu jika Keina adalah sosok yang paling menomorsatukan penampilan.
"Kau bayangkan saja, pernikahannya dua minggu lagi." ucap Keina dengan air mata yang sudah menggenang di sudut matanya.
"Kein. Kau harus tenang, ya. Kau terlihat begitu kacau saat ini." ucap Hyura sembari mengelus lembut punggung sang Sahabat.
Bagaimana Keina bisa tenang menghadapi situasi yang begitu rumit seperti sekarang. Seharusnya ia dan Taehyung diberi banyak waktu untuk saling mengenal satu sama lain. Mengingat keduanya juga belum akrab sama sekali.
Atensi keduanya seketika teralihkan pada ponsel milik Keina yang berdering di atas meja. Tertera nama Kim Taehyung pada layar ponsel tersebut. Namun, tak ada niatan sedikitpun dalam diri Keina untuk menjawab panggilan dari Pria berwajah tampan itu.
"Ada telepon dari Taehyung. Barangkali saja ia ingin membicarakan hal penting denganmu." ucap Hyura sembari menyodorkan ponsel milik Keina yang terus berdering pertanda sebuah panggilan masuk.
Keina dengan cepat menggeleng, pikirannya sangat kacau. Berbicara dengan Taehyung akan membuat pikirannya semakin kacau. Untuk saat ini ia hanya ingin menenangkan pikirannya yang sudah terlampau kacau ini.
"Taruh kembali ponselnya. Aku tak ingin berbicara dengannya dulu." jawab Keina.
Hyura menaruh kembali ponsel milik sang Sahabat di atas meja. Membiarkan ponsel tersebut terus berdering.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Tangan KTH
RomanceKim Taehyung memutuskan untuk menikahi gadis bernama Han Keina sebagai tanda baktinya kepada Orang Tua nya. Karena setelah kepergian kekasihnya tiga tahun yang lalu, ia sudah tidak pernah bisa merasakan Cinta. Tidak ada Cinta diantara mereka, tidak...