Kenapa Harus Dia Lagi.

97 16 32
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Keina menatap pada Pria yang kini tengah berdiri di depannya dengan sebuah senyuman yang terpatri pada belah bibirnya. Seakan tidak ada rasa bersalah sedikitpun yang Pria itu torehkan terhadap dirinya yang telah tamat merasakan rasa sakit yang telah diberikan oleh mantan kekasihnya ini.

Bagi Keina bertemu dengan Jimin bukanlah hal yang ia inginkan. Ia sudah cukup muak melihat wajah Pria yang telah menyakitinya dengan begitu dalam. Jika hanya dengan sebuah kata maaf saja tidak akan dapat mengobati rasa sakit yang ia rasakan, bahkan sampai meninggalkan rasa trauma tersendiri untuk dirinya.

"Kau lagi?" tanya Keina sembari tersenyum sinis.

"Aku ingin mengobrol banyak denganmu, apa bisa?" tanya Jimin sembari tersenyum.

Setelah banyak hal yang Jimin lalui dalam hidupnya. Ia merasa jika saja nasib buruk yang selama ini menimpah dirinya adalah bentuk karma dari Tuhan untuk dirinya yang pernah menyakiti hati Perempuan baik seperti Keina. Ia sadar jika saja rasa sakit yang ditorehkannya pada Keina sangatlah dalam. Mungkin saja rasa sakit itu masih membekas sampai saat ini.

"Aku tidak ada waktu untuk Pria brengsek sepertimu." ucap Keina dengan kedua tangan yang terkepal begitu kuat. Mungkin jika hanya memukul Jimin saja itupun tidak akan bisa mengurangi sedikit saja rasa sakit karena apa yang telah Jimin lakukan padanya di masa lalu.

"Aku sudah berubah, tidak brengsek seperti dulu."

Sekeras apapun Jimin berusaha untuk menjelaskan semuanya, ia yakin jika saja semua penjelasan dan untaian kata maaf yang berulang kali ia katakan tidak akan berguna untuk mantan kekasih yang telah ia sakiti ini.

"Lalu apa peduliku?"

"Aku hanya ingin meminta maaf atas apa yang telah aku lakukan padamu."

"Apa kata maaf itu sangat perlu?"

Jimin mengangguk, "Aku sudah bilang padamu, aku sudah berubah dan ingin sekali mendapat maaf darimu."

Keina tersenyum sinis, meskipun ia sudah berusaha untuk menghapus Jimin dari dalam hatinya. Tapi tetap saja saat kembali bertemu dan berharapan langsung dengan Pria yang pernah menyakitinya ini hatinya kembali merasa sakit.

"Apa dengan kata maaf bisa mengobati rasa sakit hatiku?"

Pertanyaan seperti itu kembali Keina lontarkan pada sang mantan kekasih. Meskipun saat bertemu sebelumnya ia juga pernah menanyakan hal yang sama kepada Jimin.

Jimin terdiam, cukup lama. Tentu saja ia tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Yang dikatakan oleh mantan kekasihnya adalah sebuah kebenaran. Kata maaf saja tidak akan mampu menghapus sebuah luka yang teramat dalam. Meskipun berulang kali ia meminta maaf pada Perempuan yang telah disakitinya ini, tak lantas membuat rasa sakit hati Keina terhapuskan begitu saja. Telah banyak rasa sakit yang ia rasakan karena perbuatan Jimin di masa lalu. Betapa ia mencintai Jimin pada saat itu, namun Pria itu malah seringkali memanfaatkan dirinya dan pada akhirnya meninggalkannya begitu saja dengan rasa sakit yang membabi buta.

Garis Tangan KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang