Warning: semua yang ada di sini hanyalah cerita fiksi bukan dari kisah nyata.**
Enjoy!!**
Seorang gadis berada dalam pelukan kedua orang tuanya. Namun pelukan itu seketika merenggang ketika suara ringtone berbunyi dari ponsel Kael, Papa Bellova.
Seketarisnya lagi-lagi menelpon di saat waktu yang tidak tepat, Bellova mendengkus kesal, lalu membenamkan wajahnya dalam pelukan Shakina, Mama Bellova.
“Halo Bos Kael!”
“Iya, kenapa?”
“Untuk proposal pengajuan kerjasama sudah aku proses ya. Apakah sudah masuk?”
“Ben, sudah saya ingatkan berapa kali? Kalau weekend jangan bicarakan masalah pekerjaan kecuali urgent.”
“Maaf Bos, ini akan saya jadikan pembelajaran untuk saya agar mengingat perintah yang Bos lontarkan.”
“Kalau gitu saya tutup dulu teleponnya ya, saya sedang quality time dengan keluarga.”
“Terimakasih Bos, mohon maaf sebelumnya telah menganggu waktunya!”
Panggilan diantara Kael dan Ben berakhir, lalu Kael kembali memeluk Bellova yang wajahnya tampak masam.
“Pa, boleh gak kalau kita jalan-jalan?” tanya Bellova, tatapannya tampak penuh harap.
“Apa, sih, yang gak boleh buat putri Papa tersayang?” Kael mencubit gemas pipi Bellova, dan melenggang pergi bersiap-siap. Lelaki paruh baya itu langsung mencium Bellova, dan Shakina.
**
Teriakan Kael yang berpakaian rapi terdengar hingga kamar Bellova. Gadis itu masih sibuk mencari pakaian yang cocok di tubuhnya.“Bellova, Papa sudah siap, nih.” Kael berteriak, lalu melihat jam yang melingkar pada pergelangan tangannya.
Ia menggelengkan kepalanya, berkecak, heran karena Shakina dan Bellova sangat lama bersiap-siap.“Ternyata semua perempuan jam karet ya, siap-siapnya,” batin Kael.
Sementara itu, … di ruangan berwarna Tosca, tampak gadis berambut ikal yang tampak kebingungan dan mengobrak-abrik lemari.
“Duhh, perasaan baju gua banyak, tapi kenapa pas lagi mau pakek gini berasa gak punya baju, deh,” keluh Bellova mendengkus, ia menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Matanya terfokus pada baju-baju yang tergantung di hanger. Bellova akui semua bajunya bagus, tapi suasana hari ini tak seirama dengan outfitnya.
“Bellova ….”“Huh, entahlah!” Bellova merolling matanya malas, pikirannya tak bisa diajak kerjasama di saat genting. Ia menyambar baju di lemarinya, lalu mengaca dengan senyuman manisnya.
Dengan tergesa-gesa, ia hanya sempat menyisir rambutnya, lalu turun ke ruang keluarga. Kael sudah memanggilnya berkali-kali, kayaknya sekali lagi dipanggil, dia sudah dapat piring cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setetes Rasa [ END]
Teen Fiction[Adu Jotos batch 3 HWCPUBLISHER] kisah seorang perempuan yang sangat dicintai keluarganya dan tiba-tiba sebuah situasi merubah kehidupannya 180 derajat Start: 27 Januari 2022 End: 12 Maret 2022 DILARANG PLAGIAT!! CERITA INI DIIKUTKAN DALAM EVENT AD...