Bab 6: Belum sadar?

14 8 1
                                    

heyyo semuanya! Lov-lov story is back, setelah lama kena tugas sekolah akhirnya baru bisa update sekarang.

Plagiat jauh-jauh
Semua hasil pemikiran sendiri
***
Daripada kelamaan, happy reading all!!
**

“Minggir!”

“Awasss lo dalam bahaya!”

Suara jeritan dari belakang jok mobil seketika membuat Kael mengerem mendadak karena kaget.

“Cittt!”

Membuat beberapa mobil mengerem mendadak disertai klakson mobil panjang pertanda kesal.

“Tin-tin!”

“Tinnnn ….”

Suara klakson tersebut terdengar beriringan, dan terasa memekikan telinga dengan suara nyaringnya. Tentu saja, hal itu seketika membuat Shakina terbangun dari tidur lelapnya. Dirinya tampak celigukan, dan berusaha mencerna apa yang terjadi, tetapi otaknya kali ini tak bisa diajak kerjasama. Ia menggelengkan kepalanya, lalu sedikit berdesis, dan kembali menyandankan tubuhnya, dan berusaha memejamkan matanya kembali.

“Lov, kamu ada apa?” tanya Kael berusaha melirik ke belakang.
Bellova tampak mencoba memperbaiki posisinya dari merebahkan diri pada jok mobil, ia mengusap-usap matanya mencoba menyadarkan dirinya di tengah keributan klakson mobil yang terasa memekikan telinga.

“Eungghh … i-iya Pa,” lirih Bellova dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya.

“Ealah, kamu ngelindur ternyata.” Kael menggeleng seraya terkekeh melihat Bellova yang nyawanya seperti belum kembali. Ia kemudian mulai kembali berfokus menyetir mobil.

Selama perjalanan, mereka melewati beberapa polisi tidur yang menyebabkan selimut yang menghangatkan tubuh Shakina turun hingga menampakkan tubuh putih nan bersih dari perempuan paruh baya tersebut.

Bibirnya yang pink merona makin membuatnya tampak begitu menawan walaupun sedang tidur. Kael sesekali tersenyum melirik ke arahnya. Memperhatikan selimut yang sudah jatuh, dan membuat wanita paruh baya itu sedikit meringkuk kedinginan.
Setelah mengemudi beberapa lama, mobil yang dikemudikan oleh Kael terhenti. Di depannya tampak lampu merah yang menimbulkan kemacetan di sekitarnya. Suara bising dari mesin kendaraan membuat Kael mendengus. Ia berusaha mengabaikannya.

	Ia mulai menghand-rem mobilnya, lalu melempaskan seat belt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia mulai menghand-rem mobilnya, lalu melempaskan seat belt. Tubuhnya makin mendekat ke arah Shakina, matanya membulat sempurna, lalu telapak tangannya mulai menyentuh selimut berbulu, lalu menepakkan posisi hingga menutupi tubuh indah perempuan paruh baya tersebut.

Wajahnya ikut tersenyum ketika menatap wajah manis Shakina yang tanpa sadar tersenyum bertepatan dengan selimut yang sudah dibenarkan.
Bellova yang sudah menyandankan dirinya sambil berselonjor ria, menatap sekilas kemesraan kedua orang tuanya. Ia tersenyum, lalu kembali berseluncur ria di media sosialnya melihat beberapa adegan yang membuatnya tertawa.
Ia cekikikan, tentunya dengan suara yang merendah agar tak menganggu Shakina. Hal tersebut mulai mendapatkan respon dari Kael yang ikut tersenyum melihatnya. Ternyata putri semata wayangnya yang sudah beranjak remaja.

Setetes Rasa [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang