Bab 2: About Memories

29 14 30
                                    

Warning: Pengambilan gambar hanya digunakkan untuk ilustrasi

Happy reading!!

**
Dinding berwarna putih, aroma obat-obatan yang menguar, dan suara kardiograf membuat mereka makin panik. Beberapa perempuan berbaju biru kehijauan bolak-balik memasuki ruangan dengan wajah panik.

 Beberapa perempuan berbaju biru kehijauan bolak-balik memasuki ruangan dengan wajah panik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kael tampak panik, sedaritadi ia sudah bolak balik di depan ruangan rumah sakit. Ternyata obat saja tidak mempan meredakan rasa pusing dari Shakina.

*Flashback on*
Sepanjang perjalanan, tubuh Shakina makin melemas dan wajahnya tampak pucat. Kael makin khawatir melihatnya, lelaki paruh baya itu langsung dengan cepat mengebut dan melewati beberapa mobil.

 Kael makin khawatir melihatnya, lelaki paruh baya itu langsung dengan cepat mengebut dan melewati beberapa mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Bii, sabar bentar, ya!” ucap Kael melirik Shakina yang wajahnya makin pucat.

Bellova tampak ketakutan, telapak tangannya yang mungil sedari tadi memegang kepala Shakina, jidatnya terasa panas.

Untung saja, jalan hari itu bisa diajak berkerjasama. Tidak ada kemacetan sehingga mereka dapat sampai ke rumah sakit terdekat dalam waktu satu jam saja.

Kael menghentikan mobilnya di lobby rumah sakit, sementara Bellova dengan sigap mempapah tubuh Shakina yang lemas agar segera diambil tindakan.

Shakina langsung di tidurkan di bankar, dan masuk ke ruangan, tetapi Bellova tak bisa masuk ke ruangan itu karena Mamanya harus diperiksa terlebih dahulu.

	Shakina langsung di tidurkan di bankar, dan masuk ke ruangan, tetapi Bellova tak bisa masuk ke ruangan itu karena Mamanya harus diperiksa terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setetes Rasa [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang