Warning: Pengambilan gambar hanya digunakkan untuk ilustrasi
Happy reading!!
**
Dinding berwarna putih, aroma obat-obatan yang menguar, dan suara kardiograf membuat mereka makin panik. Beberapa perempuan berbaju biru kehijauan bolak-balik memasuki ruangan dengan wajah panik.Kael tampak panik, sedaritadi ia sudah bolak balik di depan ruangan rumah sakit. Ternyata obat saja tidak mempan meredakan rasa pusing dari Shakina.
*Flashback on*
Sepanjang perjalanan, tubuh Shakina makin melemas dan wajahnya tampak pucat. Kael makin khawatir melihatnya, lelaki paruh baya itu langsung dengan cepat mengebut dan melewati beberapa mobil.“Bii, sabar bentar, ya!” ucap Kael melirik Shakina yang wajahnya makin pucat.
Bellova tampak ketakutan, telapak tangannya yang mungil sedari tadi memegang kepala Shakina, jidatnya terasa panas.
Untung saja, jalan hari itu bisa diajak berkerjasama. Tidak ada kemacetan sehingga mereka dapat sampai ke rumah sakit terdekat dalam waktu satu jam saja.
Kael menghentikan mobilnya di lobby rumah sakit, sementara Bellova dengan sigap mempapah tubuh Shakina yang lemas agar segera diambil tindakan.
Shakina langsung di tidurkan di bankar, dan masuk ke ruangan, tetapi Bellova tak bisa masuk ke ruangan itu karena Mamanya harus diperiksa terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setetes Rasa [ END]
Teen Fiction[Adu Jotos batch 3 HWCPUBLISHER] kisah seorang perempuan yang sangat dicintai keluarganya dan tiba-tiba sebuah situasi merubah kehidupannya 180 derajat Start: 27 Januari 2022 End: 12 Maret 2022 DILARANG PLAGIAT!! CERITA INI DIIKUTKAN DALAM EVENT AD...