⚠️ ʜᴀʀᴀᴘ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ
⚠️ ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴛᴇ ᴀɴᴅ ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ
⚠️ ᴅɪʟᴀʀᴀɴɢ ᴘʟᴀɢɪᴀᴛ, ɪɴɪ ᴍᴜʀɴɪ ɪᴍᴀᴊɪɴᴀꜱɪ ꜱᴇɴᴅɪʀɪʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ
.
.
.
.
.
.Sore yang cerah, secerah senyuman Jasmina Qaira Min-ji yang sedang menatap layar laptopnya
"Ah... kenapa gue baper ya, kan cuman chat. Mungkin aja dia bercanda." Gumamnya terlentang di lantai kamarnya
Ia memejamkan matanya "kapan gue dapet jodoh. Kalau gini terus, bayi kecil yang selama ini gue impikan nggak bakal kecapai." Ya, selama ini Jasmin mengimpikan mempunyai bayi kecil yang lucu. Tapi apa boleh buat, pasangan saja tidak ada
"Mending gue jalan keluar aja ya." Ia duduk dan berjalan ke kamar mandi. Selang beberapa menit, ia keluar dengan wajah segar
Celana kulot hitam, baju putih dengan kemeja kotak kotak hitam putih dan hijab segi empat berwarna hitam "gue cantik banget, pasti suami gue beruntung dapet gue." Ucapnya senyum senyum sendiri menatap dirinya yang berada di pantulan kaca
Ya tak salah lagi, laki laki mana yang tak terpana ketika melihat wajah Jasmin yang cantik. Dengan kulitnya yang putih, hidung mancung, lesung pipi yang berada di pipinya
Ia berjalan santai menuju sebuah bazar makanan yang ketika sore selalu ramai. Ia mendekat ke salah satu penjual mie goreng jawa
"Pak, saya beli mie goreng jawa nya satu porsi, cabainya dua." Ucapnya
"Siap mbak." Jasmin pun tersenyum dan beralih membeli minuman boba.
Saat hendak berjalan ke arah penjual mie goreng jawa tadi, ia tak sengaja menabrak seorang pria dan baju pria itu kotor, karena ia menabrak minuman yang pria itu bawa
"Maaf maaf mas, saya nggak sengaja." Jasmin berdiri dari duduknya katena terjatuh, ia menatap pria itu
"Ck, gara gara lu baju gue kotor." Sindirnya, pria itu adalah Bilal. Bilal pun mengibasakan bajunya yang basah
"Kan gue nggak sengaja dodol." Giliran Jasmin yang ngegas
"Makanya kalau jalan pakai mata." Marah Bilal
Tapi Jasmin tidak takut sama sekali dengan Bilal "dimana mana jalan pakai kaki, mata itu buat melihat. Anak kecil aja bisa bedain." Cerca nya
Jasmin langsung menarik tangan Bilal untuk mengikutinya. Ia mendudukan Bilal si salah satu taman dekat bazar
"Tunggu sini, jangan kemana mana!" Perintah Jasmin, ia pergi ke salah satu toko membeli air dan tisu
Ia kembali dan duduk di sebelah Bilal "mbak ini pesenannya." Penjual mie tadi datang dengan membawa pesanannya
"Oh ya pak, terimakasih. Ini uangnya." Jasmin menyerahkan uang lebih
Penjual itu mengambilnya "saya ambilkan kembaliannya dulu."
Penjual itu hendak berbalik tapi Jasmin menghentikannya "tidak usah, kembalian untuk bapak." Senyum tulus Jasmin pancarkan
Bilal masih diam melihat interaksi keduanya, tak terasa Bilal menyunggingkan senyumnya menatap gadis yang selalu membuatnya menyebalkan
"Terima kasih mbak."
"Sama sama pak."
Mimik Jasmin puj berubah ketika melihat Bilal "lu bawa baju nggak?"
"Mana ada orang jalan jalan bawa baju, emang mau piknik." Cibirnya
"Buka baju lu." Ketusnya
Bilal melotot "mau apa lu, hah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Police [ END ]-( REVISI)
General FictionSEBELUM BACA, HARAP FOLLOW ( NO PLAGIAT ) ( SLOW UPDATE YA, TUGAS BANYAK SOALNYA ) ⚠️Harap mengerti cerita ini belum direvisi sama sekali, jika ada kesalahan pengetikan, tanda baca, atau kata kata mohon dimaklumi. Akan di un-publish setelah END! ...