⚠️ ʜᴀʀᴀᴘ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ
⚠️ ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴛᴇ ᴀɴᴅ ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ
⚠️ ᴅɪʟᴀʀᴀɴɢ ᴘʟᴀɢɪᴀᴛ, ɪɴɪ ᴍᴜʀɴɪ ɪᴍᴀᴊɪɴᴀꜱɪ ꜱᴇɴᴅɪʀɪʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ
.
.
.
.
.
.Ia berjalan keluar gedung setelah ada pertemuan rutin istri polisi. Ia duduk di taman menunggu suaminya. Mobil Irfan datang, Elma langsung masuk kedalam
"Udah selesai?"
"Kalau belum selesai, aku nggak akan duduk di sebelah mas." Jawabnya jutek, ia menyenderkan badannya dan memejamkan matanya
Irfan diam saja, daripada istrinya marah marah. Ia melirik sekilas Elma, ternyata istrinya itu kelelahan buktinya Elma tertidur. Irfan kembali fokus menyetir mobilnya
Sesampainya di pekarangan rumah yang sangat besar, dengan pagar rumah yang menjulang tinggi. Ia mengklakson agar satpam membukakan pintunya
Ia memarkirkan mobilnya di garasi rumah Naufal, tak disangka adik kembarnya itu berlari ke arah mobilnya "ABANG ANTERIN NAYA KE MARKET." Ujar Naya
"Nggak ah, abang habis ini mau balik lagi ke Polres."
"Kan sekalian bang." Lesunya
"Ya nanti sek." Ia berjalan ke sisi mobil, ia menggendong Elma masuk ke dalam
"Mbak Elma kenapa?"
"Tidur." Jawab Irfan singkat
Naya pun mengekori abangnya masuk ke dalam, ia berjalan ke arah kamar orang tuanya "MAMA, ABANG PULANG!" Teriaknya
Dan yang membuka pintu adalah Naufal "kenapa?"
"Papa nggak denger apa tadi Naya teriak apa?" Kesalnya
Naufal manggut manggut "dimana abang mu?"
"Lagi mindahin mbak Elma ke kamar." Naufal keluar seraya menutup pintu. Bersamaan Irfan turun dengan membawa jaket yang ia sampirkan di pundak
"Mau kemana Fan?"
Irfan menatap papanya "mau balik ke polres, pa. Masih ada laporan, mungkin sampe malem. Irfan titip Elma ya, dari pada sendirian di rumah." Ucapnya, Naya hanya berdiri di samping papanya sambil mengotak atik handphone nya
"Iya gapapa, mama mu pasti seneng." Jawab Naufal
Irfan menatap Naya "Nafi mana?"
"Di mini market, dia lagi nungguin Naya. Mau ke rumah temen bareng." Jawab Naya
"Yaudah sana."
"Ayo, Nay." Naya berjalan di belakang Irfan, yang pasti ia terlihat sangat pendek jika berdampingan dengan Irfan. Tak heran, ia selalu memakai high heels ketika bersama Nafi, papanya, atau pun Irfan
****
Elma mengucek matanya, ia menatap sekeliling ruangan "kamar sape nih." Gumamnya
"Gue nggak diculik kan, terus disuruh jadi pembantu gitu." Benar benar random sekali pikiran Elma
Jelas jelas di kamar itu terpampang jelas foto pernikahannya dengan Irfan, tapi ia belum menyadarinya. Ia mendongak menatap dinding di atasnya "kirain beneran di culik, kalau beneran mah gue pengen minta si penculiknya beliin gue tas dior." Ia beranjak dari kasur dan berjalan ke arah kamar mandi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Police [ END ]-( REVISI)
General FictionSEBELUM BACA, HARAP FOLLOW ( NO PLAGIAT ) ( SLOW UPDATE YA, TUGAS BANYAK SOALNYA ) ⚠️Harap mengerti cerita ini belum direvisi sama sekali, jika ada kesalahan pengetikan, tanda baca, atau kata kata mohon dimaklumi. Akan di un-publish setelah END! ...