"neesan mau kemana sepagi ini?"
"Huh? Sada aku ada misi baru hari ini jadi aku harus segera pergi ke kantor hokage."
"Eh benarkah tapi tidak biasanya kakak terlihat sangat senang."
"Tidak Sachi aku biasa saja kok oh sudah terlambat aku berangkat dulu sampaikan salam ku pada mama dan papa." Kata sarada sambil meninggalkan Manision uchiha itu.
"Sada Sachi, Sarada mau pergi kemana?"
"Papa neesan bilang dia ada misi."
"Tapi papa kakak terlihat sangat senang apa ada misi sepesial."
"Itu papa juga tidak tau."
"Kami pikir papa tau karena papa selalu pergi ke kantor hokage." Jawab Sada lesu.
"Tentu saja kakak mu sangat senang karena ini misi pertamanya." Jawab sakura yang keluar dari dapur.
"Misi pertama? Bukan kah dia setiap hari selalu mendapat misi?"
"Sasuke Kun..." Keluh Sakura.Sarada berjalan menuju kantor hokage dengan perasaan yang sangat senang yah benar kata sakura ini adalah misi pertamanya bersama Boruto setelah sekian lamanya kemarin mereka mendapat misi itu dan tempatnya pun pernah mereka kunjungi.
"Haii Sarada!!!" Kata seseorang yang memanggil namanya.
"Chocho!!! Kenapa kau disini."
"Huft huft apa kau tidak mendengarku aku sudah memanggilmu dari tadi." Kata chocho sambil terengah engah.
"Ahahah maaf aku tidak dengar."
"Kau ini dirimu disini tapi pikiranmu entah kemana."
"Maaf maaf ada apa?"
"Kudengar kau ada misi hari ini?"
"Yah itu benar aku sangat menantikan misi ini."
"Ehhh apa itu karena dia."
"Tidak tidak bukan itu maksudku."
"Yah yah Sarada Chan kau tidak akan mendengarku bukan??? Cepatlah atau kau akan terlambat."
"Yah aku tau itu kalau begitu aku pergi dulu ya Chocho."
"Haiii hati hati ya." Ucap Chocho sambil melambaikan tangannya."Nanadaime maaf saya terlambat."
"Yah tidak masalah sarada."
Sarada yang baru saja masuk ke dalam ruang hokage melangkah mendekat ke samping Boruto yang berada tepat di depan meja hokage.
"Langsung saja aku ingin mengirim kalian berdua untuk menyelidiki kuil yang kabarnya menjadi tempat persembunyian para bandit di Negera lembah. Sarada kau masih ingat misimu di pingiran desa ketika kau menghadapi bandit itu?"
"Yah saya masih ingat. Apa bos dari bandit itu berada disana?"
"Yah beberapa kabar mengatakan itu jadi, tugas ini ku serahkan pada kalian berdua!"
"Baik." Setelah itu Boruto dan sarada pergi meninggalkan desa menuju negara lembah butuh waktu 1 hari untuk sampai disana.
"Hey sarada ini sudah terlalu malam kita istirahat saja dulu disini."
"Emm yah baiklah." Entah mengapa suasana menjadi canggung padahal waktu mereka masih genin selalu saja ada kejahilan yang dilakukan Boruto tapi sekarang justru dialah yang paling dingin diantara teman temannya.
"He hei Boruto!" Panggil sarada yang mencoba menghilangkan suasana sunyi yang canggung itu.
"Apa?"
"Sampai di negara lembah nanti apa kau mau ikut menemui Mia san?"
"Mia san?"
"Ayolah apa kau tidak ingat dia adalah klien kita waktu genin kau ingat ketika kita menyelidiki perusahaan Victor waktu itu tunangannya menjadi bahan uji coba untuk sel hokage pertama."
"Oh ya aku ingat baiklah aku akan ikut tapi Sarada sebaiknya kau tidur saja aku akan menjaga keadaan sekitar!" Sarada membalas dengan anggukan lalu tidur di dekat pohon besar sementara Boruto duduk di atas pohon untuk mengawasi keadaan di sekitar.
"Apa dia selalu tidur menggunakan kacamata nya?" Tanya Boruto pada dirinya sendiri yang sedang melihat sarada. Senyuman tipis terlihat di wajah Boruto.Pagi hari tiba sinar matahari terpancar cerah menembus celah celah pepohonan Boruto dan sarada yang sudah beranjak dari tempat mereka bermalam, kini sudah sampai di negara lembah mereka turun menaiki lift.
"Akhirnya kita sampai juga." Ucap sarada dengan wajah yang senang.
"Hey Boruto ayo ikut aku!" Kata sarada sambil menarik tangan Boruto. Mereka pergi ke pusat kota di negara lembah.
"Tempat ini banyak berubah." Boruto mengomentari.
"Yah kau benar tapi dimana dia?" Pandangan mata sarada mencari cari seseorang ditengah keramaian kota.
"Ah itu dia Miaa san." Sapa sarada dengan suara yang cukup keras. Orang yang dipanggil sarada itu mendekatinya bersama dengan seorang pria lagi yang tak ia kenal.
"Sarada! Kau sudah tumbuh besar berbeda sekali dengan dulu aku hampir tidak mengenalimu."
"Ah tidak aku masih sama seperti dulu. Mia san dia siapa?" Tanya sarada sambil menunjuk seorang pria yang berada di samping Mia.
"Dia adalah tunangan ku."
"Eh benarkah." Kata sarada yang terkejut.
"Yah itu benar perkenalkan aku yakamura."
"Senang bertemu dengan mu yakamura san."
"Sarada apa diaa?"
"Mia san ini aku Boruto."
"Ternyata benar kabar itu aku tidak menyangka kau sudah sebesar ini."
Boruto hanya membalas dengan anggukan.
"Mumpung kita sedang di kota bagimana kalau kita pergi ke bioskop aku dengar ada filem romansa yang baru ditanyangkan."
"Wah benarkah aku akan ikut ayo Boruto!"
"Tidak aku tidak mau ikut!"
"Boruto kun kenapa?" Tanya Mia.
"Aku tidak suka filem romansa menurutku itu tidak seru saja dan lagipula aku sedang menjalankan misi."
"Tapi Boruto bukankah kita sepakat akan pergi besok jadi tidak ada salahnya bukan?" Kata sarada yang sebenarnya ingin menghabiskan hari ini di negara lembah bersama Boruto.
"Tidak kau saja aku akan menunggu disini."
"Tapi yang boleh masuk ke dalam bioskop hanya pasangan saja jika sendiri tidak diperbolehkan." Kata Mia memberitahu.
"Tidak lagipula sarada biasanya kau akan menanggis kan setelah melihat filem lebih baik tidak usah!" Sarada hanya tertunduk raut wajahnya menggambarkan kecewa dan sedih. Boruto melihat hal itu merasa bersalah dan tidak tega.
"Ayo cepat." Katanya singkat sambil mengandeng tangan sarada. Mia dan yakamura hanya tertawa kecil. Filem itu diputar sekitar 2 jam dan tak terasa ternyata saat mereka keluar bioskop matahari sudah mulai terbenam langitnya menjadi berwarna oranye.
"Sudah kuduga lebih baik kau tadi memang tidak usah menonton!" Komen Boruto yang melihat sarada masih mengeluarkan air mata.
"Tapi Boruto kun ceritanya memang sangat menyedihkan." Kata Mia yang juga menanggis dan menempel di pundak tunangannya itu.
"Hey apa kau tidak punya perasaan tadi itu benar benar menyedihkan mereka berdua saling menyukai tapi tidak bisa mengungkapkan nya lalu, wanita itu menganggap pria itu sebagai keluarganya padahal dia sangat menyukainya."
"Sarada Chan benar lalu si pria itu rela menghancurkan dunia dan menjadi penghianat demi melindungi teman teman dan wanita itu tapi sayang sekali di akhir mereka tidak bisa bersama dan pria itu harus tewas ditangan si wanita."
"Mia san benar itu adalah bagian yang paling menyedihkan!"
"Sudahlah bukankah itu terlalu berlebihan!"
"Kalian berdua sudahlah jangan menanggis lagi lebih baik ayo kita pergi menjari tempat untuk makan malam." Usul yakamura
"Ayolah sarada berhentilah menanggis!" Setelah itu mereka pergi mencari tempat untuk makan malam karena mereka akan melanjutkan perjalanan besok Boruto dan sarada mencari penginapan terdekat dan juga tidak mungkin kalau mereka menumpang di tempat Mia.
"Maaf permisi apakah masih ada kamar yang kosong?" Tanya sarada pada resepsionis.
"Tunggu akan saya carikan!"
"Apa mereka adalah pasangan?"
"Mungkin saja mereka terlihat cocok tapi aneh saja padahal mereka lebih muda dari kita tapi sudah menikah." Rumunan dari resepsionis yang berjaga di ruang staf terdengar hingga telinga Boruto dan sarada. Wajah sarada tiba tiba berubah merah.
"Maaf sebelumnya tapi kami berdua adalah Shinobi yang sedang menjalankan misi jadi bisakah kalian hentikan pembicaraan itu!" Ucap Boruto yang kini berada di depan ruang staff menegur para gadis yang membicarakan mereka berdua.
"Maaf tuan kami benar benar minta maaf kami sungguh tidak tau."
Boruto tidak menjawab pertanyaan itu tapi langsung berbalik arah menuju dimana sarada berada.
"Masih ada dua kamar kosong apa kalian ingin menggunakan nya?"
"I iya." Jawab sarada dengan nada gugup. Boruto dan sarada langsung pergi ke kamar masing masing meninggalkan ruang resepsionis.
"Hey apa yang kalian katakan tadi tidak sopan!"
"Maaf tapi sungguh pria itu sangat tampan."
"Kau ini!"Jan lupa vote🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
BoruSara after time skip
Romancemata hari terbenam terlihat di atas patung wajah hokage ketujuh berada tepat dimana dua orang yang baru saja bertemu setelah tiga tahun mereka berpisah. "jadi selama ini kau masih hidup lalu kenapa tidak pernah menemui ku kau tau akau berusaha menja...