Bab 31 end

1.8K 72 11
                                    

Sarada pergi mengunjungi beberapa tempat yang menjual bahan makanan. Dia berencana membuat kue untuk Boruto. Perasaannya bercampur antara gugup dan senang. Apa yang harus nanti dikatakannya bagaimana tanggapan Boruto? Haruskah dia menyatakan lebih dulu? Degup jantung dara semakin berdebar cepat.

Selesai berbelanja Sarada kembali ke rumah Boruto sambil membawa sekantung belajaan miliknya. Sesampainya di rumah dia langsung membuat beraneka ragam masakannya. Jam sudah menunjukan pukul dua belas malam namun Boruto belum kunjung pulang membuat perasaan Sarada sedikit kecewa. Kemana perginya pria kuning itu bersama Eida hingga tengah malam seperti ini?

Sarada masih terus menunggu di ruang tengah namun lama kelamaan rasa kantuk di matanya sudah tidak tertahan lagi. Di rumah hanya ada dia sendiri Himawari sedang menjalankan misi di desa Suna sore tadi jadi Sarada Tidak ada teman bicara.

"Kemana dia pergi katanya hanya jalan jalan tapi belum kembali sampai sekarang." Lama kelamaan mata Sarada mulai terpejam. Sarada baru bisa tidur pukul tiga dini hari. Paginya Sarada terbangun tapi juga tidak ada tanda tanda Boruto kembali.

Sarada menjadi cemas Boruto sedang tidak menerima misi dan kemarin dia hanya akan jalan jalan saja bersama Eida tapi belum kembali sampai sekarang.

"Eida?! Apa Boruto dalam bahaya? Eida dulu adalah musuh desa Konoha!" Sarada kepalang panik dan kemudian dia mengambil peralatan Shinobinya.

Sarada mulai mencari Boruto di sekitar desa Konoha tapi juga tidak menemukan tanda tanda keberadaannya. Bahkan Sarada juga sudah bertanya pada beberapa penduduk Desa namun tidak ada yang melihatnya. 

Sinar matahari semakin terik dan berada tepat di atas kepala Sarada. Kemana lagi dia harus mencari Boruto bahkan teman temannya juga tidak tau dimana dia berada. Mereka juga membantu mencari keberadaan Boruto saat tau Boruto pergi dengan Eida namun masih belum ada kabar sampai sekarang.

"Sudah kuduga Eida memang tidak bisa dipercaya sepenuhnya!" Celetuk Shikadai.

Sekarang Shikadai, Chocho, Inojin, Sumire, Mitsuki, dan Sarada sedang berada di burger kaminari setelah mencari Boruto hampir setengah hari.

"Lagipula kenapa Boruto harus pergi dengan Eida sungguh konyol!" Tambah Inojin.

"Teman teman mungkin Boruto ada misi mendadak lagi pun saat di interogasi kemarin Eida memang benar benar mengatakan yang sebenarnya."

"Tapi ketua kelas Eida dulunya adalah musuh kita! Bagimana pun dia tetap perlu di curigai." Sangkal Chocho.

"Seluruh ular yang aku sebar pun tidak mengetahui keberadaan Boruto. Apa mungkin dia menggunakan ninjutsu ruang miliknya?" Ucap Mitsuki.

"Bisa saja sepertinya tapi kemana dia pergi dengan Eida menggunakan ninjutsu ruang miliknya?"

"Atau Boruto terkena pengaruh Eida?"

"Inojin jangan sebarangan!" Sergah Chocho.

Sarada daritadi hanya diam dan sibuk dengan pemikirannya sendiri. Wahnya tampak murung dan bahkan makanann di depannya belum ia sentuh sama sekali.

Empat hari sudah Boruto menghilang entah kemana sampai sekarang pun Sarada masih berusaha untuk mencari namun masih belum memiliki petunjuk sama sekali. Rasa frustasinya lebih mendominasi pada dirinya.

"Sarada mungkin saja Boruto memang sedang ada misi dan belum sempat mengabari mu jadi jangan cemas." Ucap Sumire.

"Kau benar ketua kelas."

Hari sudah berubah sore dan hampir malam Sarada memutuskan untuk kembali ke kediaman Uzumaki. Anehnya saat dia sampai di kediaman Uzumaki tempat itu sangat berbeda sekali penuh dengan dekorasi yang berwarna warni membuat Sarada keheranan.

BoruSara after time skipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang