Bab 4 Uzumaki Boruto

1.2K 74 9
                                    

Malam hari masih terasa ramai beberapa orang terus berlalu lalang. Entah mengapa tapi semakin lama suasana semakin ramai Namaun tidak bagi kedua Shinobi yang sedang berjalan diantara keramaian itu mereka hanya diam membisu satu sama lain hingga sampai mereka di kediaman sang hokage ke tujuh. Sarada yang hendak mengetuk pintu rumah dicegah oleh Boruto.
"Kenapa?" Tanyanya.
"Entahlah kurasa ini bukan saat yang tepat. Maaf sarada aku akan kembali ketempat orang itu tapi aku janji aku akan kembali saat pertemuan lima kage besok."
"Tunggu bukankah kau ingin bertemu dengan bibi Hinata dan Himawari-chan juga, kenpa malah harus pergi?" Tanya Sarada dengan nada yang meninggi.
"Kurasa ini belum saatnya saja maaf." Tanpa mendengar jawaban dari sarada Boruto langsung pergi memasuki dimensi ruang ciptaannya pergi ke tempat seseorang.
"Dia itu kenapa sih dasar laki laki." Gerutu sarada.

Clek... Bunyi pintu terbuka.

"Wah ada sarada-nee san kenapa tidak mengetuk?" Tanya seorang gadis kecil yang usiannya mungkin sekitar 13 tahun keluar dari dalam rumah itu.
"Ah Hima-chan tidak aku hanya kebetulan lewat saja dan berpikir untuk mampir sebentar tapi aku agak ragu." Kata sarada mencari cari alasan.
"Ehh??? kalau begitu ayo masuk saja kebetulan aku sedang dirumah sendiri mama sedang berada di tempat kakek jadi aku berpikir untuk membuat kue tapi kehabisan bahan bahan dirumah hehe."
"Kalau begitu bagaimana jika aku membantumu membeli dan membuat kue lagi pula aku sedang senggang." Ajak sarada.
"Wahh benarkah terimakasih sarada-nee san." Jawab Himawari dengan senyum cerianya.

Sarada dan Himawari pergi bersama untuk membeli bahan bahan kue.
"Bagaimana Hima-chan rasa kue nya?" Kata sarada yang berada di meja makan bersama Himawari.
"Em ini sangat enak, dulu aku dan kak Boruto pernah membuat kue juga dia mengaduk kuenya dengan chakra." Sarada hanya menyimak perkataan Himawari dengan tatapan sendu karena, bagaimanapun Himawari belum tau jika kakaknya itu masih hidup.
"Tapi membuat kue dengan Sarada-nee san juga tidak kalah menyenangkan." Kata Himawari mengalihkan pembicaraan. Hari semakin larut malam Sarada berpamitan dengan Himawari untuk pulang.

"Aku kembali."
"Oh Boruto kun kukira kau akan pulang dan menemui nona Hinata."
"Kurasa ini bukan waktu yang tepat itu saja."
"Kalau begitu kita datang bersama saja besok di pertemuan go kage!"
"Ya memang itu alasan ku kembali."
"Hohhh?"

Ke esokan harinya di desa Konoha Susana menjadi ramai lebih dari hari hari biasanya, kenapa tidak para kage akan melakukan rapat secara langsung tentu saja warga desa sangat antusias. Beberapa dari Shinobi angkatan chunin di undang untuk menghadiri rapat bersama para kage.
"Ada apa ini?"- Iwabe
"Iya jarang sekali Shinobi seperti kita diundang untuk rapat sepenting ini."-Mettal
"Bahkan ketua kelas juga diundang."-Inojin
"Nee ketua kelas kenapa hokage juga mengundangmu?" Tanya Chocho
"Aku juga tidak tau tapi intinya hokage ke tujuh memintaku datang."
"Kalian tenanglah!" Kata seseorang berambut nanas.
"Ini aneh kenapa kami semua diundang ke pertemuan lima kage dan kenapa yang di undang hanya satu angkatan kami yah meski itu wajar karena posisi kami sekarang adalah chunin tapi masih banyak chunin chunin lain kenapa hanya kami?" Batin Shikadai penuh kecurigaan.
Sarada yang sudah tau dan hadir di tengah tengah kage hanya bisa diam membeku bahkan keringat dinginnya mulai keluar.

"Naruto ada apa ini kenapa para Shinobi juga mengikuti rapat ini?" Tanya seseorang berambut klimis berwarna merah.
"Sebenarnya ada hal penting yang ingin aku katan pada mereka semua juga."
"Nanadaime hal penting apa?" Tanya denki.
Belum sempat Naruto menjawab pertanyaan denki muncul lubang dimensi dan terlihat siluet dua orang yang keluar dari lubang itu. Semua orang yang berada di ruangan itu terbelak kaget beberapa dari para kage dan chunin yang ada disana langsung memasang kuda kuda tempur.
"Otsutsuki?! Lalu kau???" Tanya tsuchikage.
"Kau Uzumaki Boruto bukan?" Tanya raikage memastikan.
"Uzumaki Boruto? Bukankah dia sudah tewas? Lalu sekarang kenapa dia masih hidup bahkan juga bersama seorang otsutsuki?" Mizukage yang merasa heran.
"Naruto apa maksud semua ini?" Tanya Gaara.
"Maaf semuanya aku tau ini merupakan bentuk menentang dengan aliansi Shinobi tapi jujur saja sebagi ayah aku tidak bisa membiarkan putraku tiada aku bersedia menerima semua resiko nya." Kata Naruto sambil membungkukkan badannya di hadapan para kage.
"Aku juga bertanggung jawab atas semua ini. Karena aku adalah gurunya." Sambung Sasuke yang juga menundukkan kepalanya.
"Kalian berdua berdirilah!" Perintah tsuchi kage. Naruto dan Sasuke kembali ke posisi semula.
"Kalian pasti mempunyai alasan lain bukan tidak hanya karena perasaan pribadi juga?"-Tsuchikage.
"Biar aku yang menjelaskan."
"Kau Otsutsuki kami belum tentu akan mempercayai mu kami juga tidak mengenalmu."
"Baiklah kali begitu aku Otsutsuki Toneri dan alasan Boruto kun tetap hidup adalah karena dia yang akan menyelamatkan dunia ini dari kegelapan lewat mata itu."
"Mata apa maksudnya?" Kini giliran Shikadai yang juga sangat terkejut bahwa sahabat baiknya itu ternyata masih hidup.
"Aku yakin kau juga akan tau sendiri nantinya benarkan Boruto kun?"
"Yah." Balasnya singkat dan dingin.
"Hah bagaimana lagi kalau sudah begini kalian para sinobi sebaiknya keluar saja dulu biar kami para kage dan Otsutsuki ini yang mengurus nya!"
Para Shinobi yang ada disana terheran heran dengan perintah raikage.
"Kalian pasti punya pertanyaan pribadi juga kan?" Jelas mizukage.
Mereka semua keluar ruangan dan berkumpul di atas kantor hokage.
"Boruto apa maksud semua ini?" Tanya Shikadai dengan nada marah dan tangan yang sudah mencengkram kerah jubah Boruto.
"Bukan kah kau sudah tewas apa apaan semua ini." Inojin yang turut marah.
"Boruto kun!"-Denki
"Sarada kau terlihat tidak terkejut apa kau sudah mengetahui ini?" Tanya Sumire penuh selidik.
"Hey Sarada apa kau juga ikut menyembunyikan rahasia ini?" Iwabe yang ikut kesal.
"Sarada-chan kenapa tidak memberitahu kami?" Tanya Namida.
Semua tatapan kini menuju Sarada. Sementara itu keringat Sarada semakin bercucuran dia tidak tau harus menjawab apa.
"Tunggu kalian tidak perlu menyalahkan Sarada dia juga baru tau kemarin." Boruto yang berusaha untuk membuat teman temannya tidak menyalahkan Sarada.
"Bisa kau ceritakan semuanya!" Perintah Shikadai dengan tangan yang masih mencengkram kerah jubah Boruto.
Kemudian Boruto menceritakan apa yang sebenarnya terjadi semua yang ada disana ikut terdiam tak percaya dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Sarada maaf sudah memojokkan mu." Ucap Chocho.
"Kami juga minta maaf."
Sarada membalas dengan anggukan dan senyuman.
"Waktu aku tau Boruto masih hidup aku pun juga terkejut jadi aku minta maaf tidak memberi tau kalian."
"Seharusnya kau bilang kepada kami kau membuat kami semua khawatir dasar!" Kata Shikadai kesal.
"Tapi Boruto-kun syukurlah kau baik baik saja."
"Emm yah."
"Kalau begitu untuk merayakan kembalinya Boruto ayo kita gelar pesta Yakiniku malam ini!" Usul Chocho penuh semangat.
"Entah kenapa tapi aku yakin kau yang akan menghabiskan semua daging itu." Sindir Inojin.
Semua yang ada disana tertawa kecuali Boruto tentu saja setelah pemalsuan kematiannya itu dia berubah menjadi seorang pria yang dingin dan pendiam.
"Teman teman maaf tapi aku harus kembali pulang!"
"Eh kenapa Sarada? Apa ku marah karena kami memojokkan mu?"
"Tidak Chocho aku berjanji kepada mama untuk pulang lebih cepat hari ini." Jawab Sarada.
"Baiklah kalau begitu hati hati!"
"Emm." Sarada lalu pergi pulang.
"Aku akan menemani sarada sampai jumpa."
Tanpa menunggu jawaban dari temannya dia langsung pergi menyusul Sarada.
"Boruto terlihat sangat tampan bukan?"
"Hei Chocho kau itu selalu saja."
"Hemm apa?" Lirik Chocho ke arah inojin.
"Tidak bukan."
"Tapi itu benarkan ketua kelas?"
"Eh ituu..."














Maaf kalok ada typo





Announcement
Insyaallah bakal aku up 2 Minggu sekali🙏😊

Next chapter ada kejutan✨

BoruSara after time skipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang