𝐌𝐢𝐥𝐤 𝐦𝐨𝐦𝐦𝐲 𝟐 [✓]

˚₊· ͟͟͞͞➳❥ ɱıƖƙ 47 ; 2

"Jae dengar mommy tidak?"

"..."

"Jaehyun dengar mommy tidak?!"

"Apa mommy?.." Sahut Jaehyun lesu, sedari kemarin Taeyong mudah sekali marah entah karena apa padahal Jaehyun hanya diam diranjang tidak melakukan apapun. Pikir Jaehyun.

"Bangun! Mandi gitu, udah siang tiduran aja gimana mommynya ga marah coba, sana mandi"

"Males"

"Jae mandi dulu!"

"Hng"

"Mandi Jaeee mandiiii!"

"Entar mommy ah Jae antuk~"

"Makanya mandi biar tidak mengantuk lagi!"

"Ya entar"

Tak!

"Kenapa mommy~" Tanya Jaehyun sembari mengusap-usap kepala belakangnya yang mendapat pukulan cinta dari Taeyong.

"Mandi Jae astaga mandiiii tadi bilang ingin ikut menjemput Jie, lihat jam sudah 09.45 lima belas menit lagi Jie pulang ikut tidak?!"

"Yaudah si masih lima belas menit lagi.."

"Sekolahnya tidak dekat Jae~ kita sudah pindah ya ampun.. ke sana lima belas menit! Jie akan menunggu kasihan"

"..." Jaehyun kembali memejamkan mata namun telinganya masih mendengarkan ocehan manis istrinya, tadi malam ia lembur alhasil bangun siang. Ya- memang selalu si..

"Kalau tidak ingin ikut ya tidak usah bilang menyusahkan ku saja!" Sungut Taeyong kesal, ia segera mengambil jaket miliknya dan berlari keluar menuruni tangga dengan tergesa-gesa, sudah dua puluh menit lebih ia membangunkan Jaehyun nyatanya tidak ada hasil.

"Tuh kan ngambek.. Jeyun si, ngebut pasti bawa mobilnya" Gumam Jaehyun sebelum ikut berlari mengikuti Taeyong, bahaya jika Taeyong mengendarai kendaraan saat sedang kesal. Tidak lupa sebelum keluar kamar ia juga mengambil jaket untuk menutupi tubuhnya.

"Sialan Jaehyun aku tidak akan lagi mengajaknya untuk menjemput Jiyung-"

Ciit!

"Bangsat apa maksud mu?! Minggir!" Teriak Taeyong karena Jaehyun tiba-tiba muncul menghalangi mobilnya, untung tidak tertabrak amit-amit kan kalau tertabrak kasihan anak-anak jadi yatim karena bubunya tidak reflek.

"Ikut-ikut, mian sudah buat mommy kesal biar Jae yang menyetir mom-"

"Minggir!"

"Tukar ya cantik.. ini demi keselamatan mommy dan hati Jae serta anak-anak, menurut ya? Jae gendong deh" Jaehyun menggendong Taeyong memindahkannya ke bangku samping, sampai pakai seatbelt pun Jaehyun yang memakaikan karena Taeyong masih menggerutu.

"Cepatlah! Jie lima menit lagi! Sedari tadi kau hanya membuang-buang waktu ku!"

"Jalanan padat mom-"

"JALAN PINTAS KAN BISA!"

"Diman-"

"Itu sebelah muuuuu! Ahh sudah tidak menyetir beban pula"

"..."

Jaehyun memilih untuk diam setelah melihat Taeyong enggan menatapnya lebih memilih terus menatap jalanan jemarinya juga dimainkan gelisah tanda dirinya ketika menahan tangis.

"Mian.." Ucap Jaehyun lembut seraya mengelus surai Taeyong.

"Lepas."

"Eum"