𝐌𝐢𝐥𝐤 𝐦𝐨𝐦𝐦𝐲 𝟐 [✓]

˚₊· ͟͟͞͞➳❥ ɱıƖƙ 63 ; 2

08.21

"Hoaaam~  hhh.. awali pagi mu dengan pemandangan nyonya Jung yang baru saja selesai memandikan si kecil dengan kemeja merah maroon yang kebesaran juga tanpa celana, oh pakai rupanya warna hitam dan terlalu pendek membuat paha indahnya terlihat begitu jelas. Kita harus atur waktu kapan kita harus kembali bercinta lagi-"

"Bangun-bangun ngoceh.. aja mandi sana dan satu lagi ini sudah siang bahkan matahari sudah naik, cepat sana mandi"

"Ga"

"Ya Tuhan kuatkanlah iman hamba, amin"

"Mommy udah mandi? Tu pintu dikunci ga?" Pintu kamar maksudnya.

"Sudah"

"Gud, utututu ana daddy udah wangi uda nda bau acem eum~ alomanya ena amaat~"

"Jae ih misi mommy susah ingin mengancingkan bajunya"

"Molning kiss juceyOo" Pinta Jaehyun dengan wajahnya yang dibuat seimut mungkin membuat Taeyong memutar matanya malas.

"Bicara pada dinding"

"Ding bisa ngomong ding?"

"Tey malu tidak punya daddy seperti dia?"

"Da ndah, da"

"Bubu sayang.. bukan bunda"

"Pup- pu~ pu?"

"Benar! Anak pintar~"

"Ndah ja ndah"

"..."

"My mam my"

"Mandi dulu"

"Mandi ah eh makan ah"

"Mandi dulu nanti baru sarapan"

"Mam aja ah, dimana-mana kan mam dulu ya Tey nanti kalo ngga mam masuk angin terus atitt.. huhu"

"Berisik, sudah cepat buka bajunya setelah itu masuk kamar mandi nanti mommy mandikan"

"Bukain ah"

"Bubu! Jie mau masuk kok dikunci!"

"Sebentar sayang! Jae tolong bukakan pintunya"

"Bis tu mam?"

"Iyaa sudah sana cepat!"

"Oke, sebentar!"

Ceklek.

"Ga sekolah?"

"Holiday dad holiday"

"Oh iya lupa, mau kemana?"

"Ga tau terserah mau ketemu bubu ma Tey dulu"

"Bubu! Jie udah mandi cium deh udah wangi~"

"Sayang.. wii hebatnya anak bubu, sini bubu cium"

"Ih Jae aja belum dicium masa Jie ud-"

"Dad bubu sudah bangun?" Jeno tiba-tiba datang dengan pakaian olahraga juga tubuh yang berkeringat, anak itu benar-benar menyibukkan dirinya agar tidak terus memikirkan Jaemin.

Anggap saja itu solusi penyembuhan dari Taeyong untuk anaknya.

"Kenapa sayang?"

"Tidak ada hanya ingin mencium dan memeluk, ngomong-ngomong hari ini hari Minggu mau kemana kita?" Jeno duduk dibelakang Taeyong dan memeluknya dari belakang, serta meletakkan wajahnya dibahu Taeyong.

"Entah belum ada masukan, bubu si ikut saja. Habis lari kemana?"

"Tidak ada arah Nono mengikuti kemana kaki Nono melangkah"