˚₊· ͟͟͞͞➳❥ ɱıƖƙ 61 ; 2

4K 365 65
                                    

"NANA!"

"APA! TIDAK TERIMA? MAU BERCERAI? KATAKAN DIMANA AKU HARUS TANDA TANGAN!"

"Jaeminaa.. astaga- apa yang Nana katakan? Kenapa sampai sejauh itu?"

"Huh huft-"

"Fine. Nono yang sal-"

"Ya itu memang salah mu! Sudah jelas aku didepan mu kau malah suap-suapan dengan orang lain didepan ku"

"Renjun bukan orang lain dia hyu-"

"Hyung ku hanya Dejun hyung selain itu tidak."

"Nana, sayang. Ayolah ingin sampai kapan seperti ini terus?"

"Sudah ku katakan kau tidak perlu ikut campur"

"Nana-"

"Ucapan mu tidak akan membuat ku berubah pikiran"

"Nana Nono moh-"

"Berhenti Jeno! Jangan membahasnya! AKU LELAH!"

"..."

"Nana.."

"Minggir aku mau kelu-"

Jeno segera memeluk Jaemin dan membenamkan wajah Jaemin dibidang dadanya alhasil Jaemin menangis kencang ketika mendapat pelukan.

Asal kalian tau saja sebelumnya Jaemin sudah kena pukul Jeno karena dirinya mengatakan- 'seharusnya aku tidak menikah dengan mu dulu, mari bercerai' karena itu membuat Jaemin tersungkur dilantai, pergelangannya pun memar akibat terseret diatas karpet.

Keadaan malam ini tidak akan seperti ini jika Jeno tidak membahas tentang perlakuan Jaemin pada Renjun lusa kemarin, Jeno berusaha untuk mengerti perasaan istrinya namun jadinya malah seperti membandingkan.

Jaemin yang memang pada dasarnya sensitif terhadap semua hal yang bersangkutan dengan Renjun marah besar dan tak segan menampar Jeno hingga sudut bibirnya mengeluarkan sedikit darah.

"Maaf"

"Jika kita dipertemukan hanya untuk saling menyakiti lebih baik berpisah saja" Ucap Jaemin setelah dirinya mulai tenang, jujur kenapa hari ini begitu melelahkan?

"Tidak, jangan asal bicara Nana."

"Sudah hentikan. Aku lelah, kita berpisah dan kita bisa menjalankan kehidupan masing-masing tanpa adanya ikatan"

"Jung-"

"Kau menyakiti ku. Kau memukul ku hingga aku tersungkur dilantai, pergelangan tangan ku memar- mungkin bagi mu itu tidak seberapa dengan tamparan yang sudah ku layangkan pada mu tapi coba pikirkan bagaimana perasaan ku ketika kau memukul ku"

"..."

"Hal yang kau anggap sederhana bisa menimbulkan trauma untuk ku"

"Nana, maaf.."

"Tidak bisa kau telah melewati batas sangat jauh, minggir."

"Maaf"

"Minggir"

"Nana maafkan Nono.."

"MINGGIR!"

"Jangan berhenti, kita berjuang bersama ya? Nono minta maaf.."

"Demi Tuhan Jung Jeno aku tidak butuh maaf mu!"

"Nono tidak bisa hidup tanpa pasangan Nono.."

"Diluar sana banyak wanita atau pria yang siap menjadi pendamping mu jika kita berpisah, kita cukup sampai disini"

"Nana berhenti! Cukup! Jangan, tidak boleh berpisah.."

"Sakit! Jangan kasar pada ku!" Seperti orang kesetanan Jeno memeluk Jaemin seerat-eratnya hingga wajah sang empu memerah karena tidak bisa bernafas.

𝐌𝐢𝐥𝐤 𝐦𝐨𝐦𝐦𝐲 𝟐  [✓]Where stories live. Discover now