"Ah anak bubu sudah bangun rupanya.. bagaimana bobonya sayang? Nyenyak?"
"Mm- eungh"
"Lapar ya? Sampai memelet seperti ini, mian sayang tadi malam jatahnya diambil daddy~"
"Hngg"
"My.. mommy" Lenguh Jaehyun gelisah. Taeyong segera mengelus surainya agar ia tidak terbangun.
Bagaimana ingin istirahat? Bayinya banyak.
Taeyong melirik tangan yang melingkar diperutnya rupanya itu tangan Jiyung. Semenjak Teyran lahir Jiyung jadi tidak ingin jauh darinya, tidur pun maunya bersama Taeyong dan Teyran.
Itu bukan masalah jadi Taeyong mengiyakan permintaannya, setelah Jaehyun tau bahwa Jiyung akan tidur di kamarnya.. tidak ada malam tanpa pertengkaran antara Jaehyun dan Jiyung, bertengkar karena apa? Karena merebutkan posisi tidur disamping Taeyong. Taeyong yang tidak menyukai pertengkaran memutuskan untuk tidur ditengah dan Teyran diletakkan di baby crib samping ranjang.
"Bubu lelah, bubu sakit, bubu depresi.. dan dengan melihat kalian yang seperti ini semua rasa itu hilang seketika"
"Bubu tidak butuh istirahat, bubu hanya butuh kalian bahagia"
"Bubu akan bekerja keras untuk memastikan anak-anak bubu tumbuh dengan baik" Taeyong mencium kening Teyran lalu mencium pipi Jiyung.
"Dan Jae- sudah berapa lama kita menjalin hubungan? Ingatkah sudah sejauh mana kita berjalan menempuh perjalanan yang tidak selalu mulus? Sudah setinggi apa kita membuat anak-anak terbang bebas menjadi apa yang mereka inginkan? Setebal apa buku sejarah hubungan kita?"
"Aku masih tidak menyangka bisa singgah diwaktu saat ini"
"Astaga aku harus menyiapkan bekal dan sarapan.."
"Tey, sayang? Sudah dulu ya bubu ingin membuat sarapan" Saat Taeyong menarik pelan kepala anak itu untuk melepaskan mulutnya dari puting Taeyong anak itu langsung merengek dan menendang-nendang angin seperti tidak terima jatahnya kena limit waktu.
Taeyong pasrah dan memilih untuk mengalah, ia membawa Teyran ikut memasak menggunakan baby wrap.
Beberapa maid yang sudah mulai bekerja membersihkan mansion menyapanya dan mengatakan selamat pagi.
"Pagi nyonya.."
"Pagi bibi~"
Taeyong yang pada dasarnya rendah hati dan ramah, tidak enggan membalas sapaan mereka dengan senyuman. Wajar saja jika banyak yang ingin berbaur dengannya toh ia memiliki aura positif bisa mempengaruhi mereka yang rada-rada.
"Mau dibantu nyonya?"
"Terima kasih atas tawarannya bibi, boleh tolong cincang bawang putih?"
"Sama-sama. Tentu"
"Tey pipis eum?"
Cup.
"Nghh"
"Nanti bantu bubu bangunkan daddy dan yung-yung ya sayang"
"Heum.."
"Cepat sekali ya nyonya sepertinya baru kemarin tuan muda Jiyung yang masih digendong menggunakan baby wrap sekarang tuan muda Teyran"
"Benar, saya sendiri masih terkejut bisa memiliki anak lagi"
"Itu normal karena nyonya masih muda"
"Hmn.. saya sudah tua bibi"
"Wajah nyonya awet muda bibi selalu mengira waktu tidak pernah berjalan"
"Bibi bisa saja, terima kasih"
YOU ARE READING
𝐌𝐢𝐥𝐤 𝐦𝐨𝐦𝐦𝐲 𝟐 [✓]
Fanfiction𝗝𝗔𝗘𝗬𝗢𝗡𝗚 𝗡𝗢𝗧 𝗬𝗢𝗡𝗚𝗝𝗔𝗘 ! "Siapa disana?" Tanya Taeyong. "AKUUUUUUUU!!!" Seru anak kecil berbaju singa. "Astaga sayang~" "Buuu~!" "Kemari, kira harus pergi sekarang juga" "YEYY!" "Stt.. jangan berisik nanti daddy bangun" "Mian hehe~"...