Jungwon turun dari kereta kudanya memasuki kediamannya. Dia langsung disambut oleh pelayan pribadinya di depan pintu untuk menuntunnya ke kamarnya.
Pelayan pribadinya itu mengambil tongkat Jungwon dan mengambil alih tangan Jungwon menuntunnya di setiap anak tangga yang dilewati.
"Terima kasih, 10 menit lagi aku akan memberi salam pada ibunda sebelum pergi ke barak," ujar Jungwon kepada pelayan pribadinya sebelum masuk ke kamarnya untuk membersihkan diri.
Pelayan pribadinya pun menunggu di depan pintu kamar Jungwon. Tepat dalam 10 menit,pintu kamar Jungwon terbuka menampakkan dirinya yang sudah mengenakan pakaian zirahnya.
Pelayan pribadinya itu meraih lengan Jungwon dan menuntun Jungwon menuju kamar ibunda. Sebenarnya Jungwon bisa berjalan sendiri seperti halnya yang ia lakukan di istana.
Tapi, dia sangat menghargai pekerjaan pelayan pribadinya yang memang ditugaskan untuk sekedar menuntun jalannya di rumah.
Sesampainya di kamar sang ibunda, Jungwon langsung membungkuk hormat kepada sang ibunda yang tengah menunggu dirinya sedari tadi.
" salam bunda, Jungwon ingin pamit pergi ke barak," ujar Jungwon seraya berjalan menghampiri sang ibu.
Nyonya Yang langsung menggapai tangan sang anak dan menyuruhnya untuk duduk di sampingnya. Tangan nyonya Han menyentuh setiap inci wajah putranya sembari tersenyum.
" pastikan saat kembali tidak ada yang terluka ya," ucap sang ibu seraya mengelus kepala Jungwon penuh kasih sayang.
"Tentu saja."
Tiba-tiba seorang pengawal kerajaan dari luar kediaman datang dan memberi hormat kepada nyonya Han. Pelayan pribadi Nyonya Han langsung menghampiri pengawal tersebut untuk bertanya perihal apa yang membuat pengawal tersebut begitu tergesa-gesa.
" maaf Komandan Yang! Saya mendapatkan berita buruk. Perbatasan sudah memulai perang lebih awal, pasukan di perbatasan mulai menipis dan membutuhkan bala bantuan," ujar pengawal tersebut.
" seharusnya itu tidak boleh terjadi, malam ini pernikahan Putri Ximen," ujar Jungwon yang khawatir jalannya pernikahan Putri Ximen akan tertunda.
"KO~MAN~DAN~YANG!"
Tiba-tiba teriakan Tuan muda Huang memenuhi seisi kediaman. Laki-laki yang baru saja datang dengan baju zirahnya itu langsung membungkuk hormat kepada Nyonya Yang.
" Huang Renjun?" Tanya Nyonya Yang memastikan bahwa teriakan yang ia dengar berasal dari Tuan muda Huang.
" maaf Nyonya, Komandan Yang, plakat militer utara apakah berada di anda?" Tanya tuan muda Huang.
" tentu saja, kamu membutuhkannya?" Tanya Jungwon.
" iya, pernikahan Putri Ximen membutuhkan pengawalan lebih karena konflik barat yang semakin buruk."
Jungwon yang mendengar hal itu langsung bangkit dari duduknya dan pamit untuk pergi bersama Tuan muda Huang mengambil plakat tersebut di kamarnya.
Jungwon langsung pergi menuju lemarinya dan membuka laci bagian atasnya. Dia meraba setiap plakat yang ia taruh disana hingga mendapatkan plakat militer utara.
Setelah menemukannya, Jungwon langsung memberikan plakat tersebut kepada Tuan muda Huang.
" tunjukan saja kepada jendral besar Zhang. Beliau akan membantu pasukan pernikahan Putri Ximen."
Tuan muda Huang langsung mengangguk kecil dan menyimpan plakat tersebut di lipatan bajunya.
" saya pamit dulu, terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Back for you [Yang Jungwon X You]
Fanfiction"Aku harap aku bisa melihat betapa cantiknya wajahmu." Seorang komandan jendral yang buta di tugaskan menjaga perbatasan oleh raja. Tanpa di sangka-sangka tuan putri semata wayang kerajaan yang suka kabur di istana tak sengaja selalu bertemu dengan...