20. hari libur.

510 152 8
                                    

Seminggu berlalu seperti biasa. Putri Agung juga bermain seperti biasanya dengan Xona. Terkadang pergi berkuda sendiri malam hari ke tebing air terjun.

Sendirian tanpa tuan muda Huang ataupun pengawal di sampingnya.

Belakangan ini istana menjadi sepi akibat orang-orang yang membuat onar bersama Putri Agung perlahan pergi keluar dari lingkungan istana.

Seperti malam ini, Putri Agung  dan Xona baru saja turun dari tebing sembari menuntun Xuxu tak sengaja melewati pasar malam kota.

Sudah sangat lama Putri Agung ingin pergi ke pasar malam berdama tuan muda Huang dan juga Xona. Tapi sekarang, yang bisa menemaninya hanyalah Xona seorang.

" Yang Mulia, anda yakin tidak ingin kembali sekarang? Jam malam istana akan lewat sebentar lagi," ujar Xona yang khawatir mereka tidak bisa masuk kedalam istana.

" beranilah sedikit. Kita disini untuk bersenang-senang bukan untuk khawatir. Jika jam malam istana lewat kita bisa menyewa penginapan di sekitar sini," ujar Putri Agung tak ambil pusing dengan ucapan Xona.

Putri Agung memberikan tali Xuxu kepada Xona dan langsung berlari masuk kedalam kerumunan orang di pasar malam. Xona yang melihat itu langsung buru-buru menitipkan Xuxu di penitipan kuda dan berlari menyusul Putri Agung.

"Mari-mari lihatlah gelang cantik ini! Untuk pasanganmu, sahabat hingga orang terdekatmu pasti akan bahagia jika mendapatkannya!"

" lihatlah giok bintang ini dan juga kantong wewangian yang sangat cantik ini."

"Nona cantik, ayo mampir membeli beberapa tusuk konde agar rambutmu terlihat lebih cantik lagi!" Ujar salah satu pedagang menarik tangan Putri Agung.

" aah iya,"

Putri Agung langsung melihat deretan tusuk konde yang sangat sederhana. Terbuat dari kayu yang diukir sedemikian rupa memang terlihat kurang menarik.

Di balik meja dagang tersebut ada beberapa anak kecil yang tengah memakan satu bapao yang dibagi menjadi 4 bagian.

"Nona suka yang mana? Ini hasil buatan tangan saya," ujar penjual tersebut dengan penuh bangga memamerkan dagangannya.

Putri Agung langsung memilih tusuk konde yang menurutnya lumayan cantik untuk dikenakan. Dan akhirnya pilihan Putri Agung jatuh pada tusuk konde kayu dengan ukiran bunga peony.

" pilihan anda yang terbaik!" Ujar penjual tersebut dengan senang.

"Hargan-"

Sebelum penjual tersebut memberikan harganya,Putri Agung sudah menyodorkan sebuah emas batang kehadapan penjual tersebut.

" aku tidak memiliki uang kecil lagi, aku bayar dengan ini saja ya, tidak perlu dikembalikan," ujar Putri Agung sembari menaruh satu emas batangan tersebut di atas tangan penjual tersebut.

"Dengar-dengar kedai mie di ujung jalan sangat lezat. Pergilah jika ada waktu," ucap Putri Agung sebelum pergi kembali berbelanja di pasar malam.

" Terima kasih nona,"  ucap penjual tersebut kepada Putri Agung yang sudah berjalan cukup jauh.

"Yang Mul- Nona Muda!" Teriak Xona sembari mengejar Putri Agung yang berjalan semakin jauh darinya.

Putri Agung masih sibuk melihat ramainya pasar malam. Benar-benar suasana yang sangat bertolak belakang dari suasana istana yang sangat sepi.

"Satu ya!" Ucap Putri Agung saat ia menemukan kedai mie yang ada di tepi penginapan.

"Yang mulia, bisakah anda jangan lari begitu cepat? Kasihanilah aku!" Keluh Xona yang sangat lelah mengeja Putri Agung.

Back for you  [Yang Jungwon X You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang