Swing..
Swing..
Putri Agung bermain ayunan pohon tepat di belakang kediamannya. Berdua dengan Xona, Putri Agung bermain ayunan tersebut sembari memakan buah anggur yang ada di tangannya.
"Xona, menurutmu apakah di Barak ramai? Apa dia nyaman tinggal di Barak?" Tanya Putri Agung yang penasaran dengan keadaan Barak militer.
Xona yang sibuk mendorong tubuh Putri Agung di atas ayunan berpikir sebentar untuk menjawab pertanyaan Putri Agung karena sebenarnya dia juga tidak tahu jawabannya.
Menginjakan kaki di Barak Militer saja tidak pernah apalagi merasakan suasananya.
" aku tidak tau, Tuan Putri. Tapi, dilihat dari wajah para tentara yang diutus ke Barak, muka mereka tampak sangat suram," jawab Xona setelah melakukan analisis kecil di otaknya.
" kenapa begitu?" Tanya Putri Agung bingung seraya menyuapkan buah anggur kecil ke dalam mulutnya.
" bayangkan saja, jika berada di Barak Militer kita akan terus latihan fisik, latihan berkuda, latihan perang, makan-makanan yang terbatas karena harus menghemat, dan banyak lagi hal yang harus dikhawatirkan disana. Apalagi jika ada peringatan perang tiba-tiba," jelas Xona panjang karena ia pernah mendengar cerits tersebut dari beberapa pelayan di istana.
"Apakah kita harus mengantarkan makanan kesana?" Tanya Putri Agung yang terlihat khawatir setelah mendengar cerita Xona.
" apa anda benar-benar menyukai Komandan Yang? Dalam beberapa pertemuan saja?" Tanya Xona tidak yakin dengan ketulusan Putri Agung.
" memangnya kau menyukai Tuan muda Huang dalam waktu yang lama? Setahuku juga baru beberapa hari yang lalu setelah kepergiannya ke Utara," ledek Putri Agung yang tak terima dengan perkataan Xona.
"Tuan Putri! Bagaimana bisa anda membandingkan kisah cinta anda dengan kisah cintaku! Jika dipikirkan lagi kisah kita berdua tidak bisa digapai," ucap Xona dengan nada murung.
Perempuan itu langsung beralih duduk di atas tanah berhenti mendorong tubuh Putri Agung di atas Ayunan. Melihat Xona yang tiba-tiba menjadi murung membuat Putri Agung langsung turun dari atas ayunan dan duduk bersebelahan dengan pelayannya tersebut.
Kelakuan Putri Agung saat ini sangatlah melanggar aturan karena Putri Agung duduk di atas tanah tanpa alas sedikitpun dimana hal tersebut sangat tidak di perbolehkan untuk keluarga Kerajaan.
"Tuan Putri, anda melanggar aturan kerajaan," ucap Xona yang menyadari bahwa Putri Agung duduk di sebelahnya.
" aturan ada untuk dilanggar,sangat tidak seru jika dituruti," ucap Putri Agung yang tampaknya sedikit sedih mendengar ucapan Xona.
" anda juga memikirkan Komandan Yang?" Tanya Xona yang langsung diangguki oleh Putri Agung.
"Sebenarnya saat aku mengungkapkan ingin menikahi Komandan Yang, Raja terlihat sangat terkejut sekaligus tak percaya dengan keyakinanku," jelas Putri Agung yang menceritakan kejadian sebenarnya di kediaman Raja saat itu.
" walaupun Komandan Yang memiliki pangkat yang tinggi dan juga seorang tentara hebat, menikah dengan keluarga kerajaan yang berstatus sebagai Putri Agung juga sangat sulit," sambungnya.
" sepertinya kisah anda lebih tragis, Yang Mulia".
" memang, ditambah Pangeran Nishimura yang datang bertepatan saat aku mengatakan hal itu pada Raja. Semakin jauh kesempatanku menikahi Komandan Yang!" Keluh Putri Agung yang masih kesal karena kedatangan Pangeran Niki menghancurkan niatannya.
" berbicara tentang Pangeran Niki, dia orang yang baik," ucap Putri Agung dengan senyum kecil di wajahnya.
" anda seperti mengenal pangeran Niki untuk waktu yang lama," ujar Xona yang melihat Putri Agung begitu nyaman membicarakan Pangeran Niki walaupun wajahnya menunjukan dia sangat kesal karena kedatangan Pangeran Niki tidak tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back for you [Yang Jungwon X You]
Fiksi Penggemar"Aku harap aku bisa melihat betapa cantiknya wajahmu." Seorang komandan jendral yang buta di tugaskan menjaga perbatasan oleh raja. Tanpa di sangka-sangka tuan putri semata wayang kerajaan yang suka kabur di istana tak sengaja selalu bertemu dengan...