Melihat kepergian Putri Agung penuh kekecewaan membuat Penasihat perang yang berdiri di samping Komandan Yang menoleh ke arah laki-laki tersebut yang masih memasang wajah datarnya.
"Komandan Yang"
Komandan Yang langsung menoleh ke asal suara dimana Penasihat Perang baru saja memanggilnya dengan nada pelan.
" anda tahu, dalam perang kita membutuhkan sebuah usaha untuk membuat sebuah strategi agar kemenangan berada di tangan kita kan?"
Kepala Komandan Yang mengangguk kecil mendengar ucapan Penasihat perang.
"Begitupula dalam cinta. Anda perlu berusaha untuk mendapatkannya meskipun tahu kemungkinan hal tersebut kecil," ujar penasihat Perang yang kali ini menasihati Komandan Yang tentang hal yang sama sekali tidak berkaitan dengan politik.
"Untuk apa berusaha jika berakhir berpisah. Jika dari awal kita sudah menyadari bahwa ini adalah hal tidak mungkin, untuk apa dipertahankan dan diusahakan?"
Pertanyaan yang keluar dari mulut Komandan Yang membuat pria paruh baya di sampingnya itu tertawa.
"Kadang kemungkinan kecil sekalipun akan menjadi besar jika kau sudah bertekad untuk menjalaninya," ucap Penasihat Perang seraya masuk ke dalam tenda setelah menasehati Komandan Yang.
Mendengar ucapan Penasihat perang membuat Komandan Yang terdiam. Mungkin, ucapannya tadi begitu kasar hingga membuat Putri Agung mengamuk seperti tadi.
Tangannya mengambil tongkat kayu di balik bajunya dan berjalan menuruni tangga untuk mencari pelayannya. Tetapi, yang sedari tadi ia dengar hanya suara para prajurit yang tengah berlatih.
" Komandan, ada yang bisa saya bantu?" Tanya salah satu prajurit yang melihat Komandan Yang seorang diri.
" kau melihat pelayan pribadi saya?" Tanya Komandan yang.
"Ah, dia bilang mau kembali ke kediaman Yang untuk mengganti roda kereta. Mungkin akan sampai sore hari," ucap prajurit tersebut.
"Itu terlalu lama," gumam Komandan Yang menyadari waktu yang dihabiskan untuk menunggu pelayannya terlalu lama.
" anda mau pergi keluar? Saya bisa ambilkan kuda anda, Komandan"
Komandan Yang langsung mengangguk kecil dan menunggu prajurit tersebut membawa kudanya. Tak sampai 3 menit, prajurit tersebut langsung meraih tangan komandan Yang dan memberikan tali kuda ke Komandan Yang.
Komandan Yang meraba tali kudanya yang terasa sedikit berbeda. Di tali tersebut terdapat tulisan braille yang digunakan oleh orang sepertinya.
" mau saya bantu menaikinya?" Tanya prajurit tersebut yang melihat Komandan Yang terus meraba tali kuda tersebut.
'Jangan takut menungganginya , kuda ini aku latih khusus untukmu, Komandan Yang'
Tulisan tersebut langsunh membuat Komandan Yang melepaskan tali kudanya hingga membuat prajurit yang berdiri di sampingnya kebingungan.
Komandan Yang langsung memberikan prajurit di sampingnya tongkat kayu yang ada di tangan kirinya lalu berjalan mendekat ke arah kuda tersebut.
Tangannya perlahan meraba tubuh kuda tersebut dengan halus. Setelah perkenalan singkatnya dia langsung meraih pangkal pelana dan naik ke atas sana seorang diri tanpa bantuan dari prajurit tadi.
Hal itu tentu saja membuat prajurit di sampingnya terkejut. Karena baru kali ini ia melihat komandan Yang menunggangi kuda.
"Komandan Yang anda yak-"
Tak!
Kuda tersebut langsung melaju kencang keluar dari dalam barak, deru tapak kuda yang menyentuh tanah membuat para prajurit di barak mengalihkan perhatiannya ke arah komandan mereka yang baru saja keluar dari dalam barak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back for you [Yang Jungwon X You]
Fanfic"Aku harap aku bisa melihat betapa cantiknya wajahmu." Seorang komandan jendral yang buta di tugaskan menjaga perbatasan oleh raja. Tanpa di sangka-sangka tuan putri semata wayang kerajaan yang suka kabur di istana tak sengaja selalu bertemu dengan...