40. Jalan terbaik

628 154 18
                                    

Pembicaraan antara dua pemimpin kerajaan berlangsung cukup lama. Membuat Putri Agung dan Pangeran Niki disuruh kembali ke kediaman mereka masing-masing.

Di perjalanan menuju kediaman mereka, mereka berdua berjalan berdampingan ditemani pelayan masing-masing. Tak ada pembicaraan apapun yang keluar dari kedua mulut mereka seakan terkunci rapat setelah kembali dari aula Kerajaan.

Begitupun dengan Xona dan Hein yang saling bertatapan bingung karena suasana mereka berempat begitu canggung sekarang.

"Xona," panggil Putri Agung kepada perempuan yang berada di belakangnya.

" ada apa Yang Mulia?" Tanya Xona seraya berjalan ke samping Putri Agung.

"Siapkan cemilan malam, bawakan ke taman belakang," titah Putri Agung yang langsung diangguki oleh Xona. Perempuan itu langsung pergi ke dapur membuatkan pesanan Putri Agung.

" aku permisi dulu," pamit Putri Agung kepada Pangeran Niki yang masih berada disana.

Tatapan mata Pangeran Niki mengiringi kepergian Putri Agung hingga punggung cantik perempuan itu lenyap di balik pohon. Pangeran Niki menghela nafasnya panjang setelah melihat Putri Agung pergi.

"Anda kenapa Yang Mulia?" Tanya Hein bingung melihat sikap Pangeran Niki yang sedikit aneh.

"Tidak papa, kembalilah terlebih dahulu. Ada yang ingin aku urus sebentar," ujar Pangeran Niki kepada Hein.

Dia langsung berlari menuju tempat yang sama dengan tujuan Putri Agung yaitu Taman belakang. Sesampainya di taman belakang yang cukup luas, Pangeran Niki sama sekali tidak melihat keberadaan Putri Agung.

Dia berdiri di bawah pohon yang cukup rindang mencari keberadaan Putri Agung.

Sret!

'Ba!'

Seketika Tubuh Pangeran Niki langsung bergetar terkejut saat seseorang menepuk bahunya. Laki-laki itu sampai tersungkur ke tanah saking terkejutnya.

Suara tawa kecil terdengar dari arah atas kepalanya. Pangeran Niki langsung mendongak ke atas mendapati Putri Agung yang sedang bergantung dengan posisi kelelawar.

Rambut panjangnya yang terurai menutupi sebagian wajahnya sangat cocok jika Putri Agunh adalah seorang Hantu.

Bruk!

Walaupun gaun yang di kenakan cukup panjang tapi Putri Agung dengan santai langsung turun dari atas Pohon dan membantu Pangeran Niki berdiri.

" kenapa begitu terkejut?" Tanya Putri Agung diiringi tawa kecil.

" di malam hari begini, seseorang menepuk pundakmu di bawah pohon, siapa yang tidak takut?"

Pangeran Niki membersihkan pakaiannya yang sedikit kotor saat tak sengaja terjatuh tadi. Dia melihat ke arah Putri Agung yang juga tengah membersihkan sebagian pakaiannya.

" bagaimana bisa kau naik ke atas pohon dengan gaun panjang seperti itu?" Tanya Pangeran Niki heran.

" rahasia," jawab Putri Agung tak ingin memberitahu Pangeran Niki cara dia naik ke atas pohon tersebut.

Seketika, pembicaraan mereka berdua berakhir disitu. Tak ada yang kembali membuka pembicaraan dan mereka berdua hanya berdiri berdampingan di bawah pohon.

Menatap bulan yang kebetulan menampakkan seluruh dirinya di langit. Di hiasi dengan beberapa bintang di sekitarnya membuat langit begitu indah di pandang.

" (y/n),kenapa lamaranku diterima?" Tanya Pangeran Niki yang sedikit membuat Putri Agung terkejut karena dia memanggil nama Putri Agung dengan nama aslim

Back for you  [Yang Jungwon X You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang