28. Apakah dia menyukaimu juga?

531 155 10
                                    

Putri Agung langsung menutup mulutnya terkejut melihat deretan Kuda Perang yang sangat gagah dan besar. Bahkan Kuda sekelas Xuxu saja masih kalah gagah dan besar dengan mereka.

" kalian bawa darimana? Benar-benar Besar!" Ujar Putri Agung kagum.

Putri Agung berjalan dari ujung ke ujung melihat penampilan kuda-kuda tersebut dengan tatapan terpesona. Pasalnya, ia tidak mengira bahwa kuda tersebut akan terlihat sangat besar.

"Menjawab Tuan Putri, ini semua adalah koleksi dari kandang Istana Yang Mulia. Silahkan anda pilih yang anda suka," ucap salah satu pelayan yang membawa kuda tersebut.

" jika seperti ini aku tidak bisa memilihnya," ujar Putri Agung yang entah kenapa semakin bingung memilih kuda yang ingin dia berikan kepada Jungwon di hari ulang tahun Komandan tersebut.

" aku bisa membantumu," tawar Pangeran Niki yang baru saja datang menyusul Putri Agung.

Putri Agung langsung menoleh ke arah Pangeran Niki dan menggeleng dengan cepat menolak tawaran Pangeran tersebut.

" tidak perlu, aku bisa sendiri," tolak Putri Agung.

Pangeran Niki langsung mengangguk kecil dan mundur beberapa langkah dari samping Putri Agung. Dirinya tetap berada disana mengamati Putri Agung yang terus memilih kuda perang.

"Yang Mulia, sudah saatnya bertemu dengan Raja," ujar Hein mengingatkan tuannya bahwa Pangeran Niki harus bertemu dengan Raja sekarang.

Pangeran Niki langsung mengangguk kecil dan langsung pergi menemui araja tanpa pamitan terlebih dahulu kepada Putri Agung yang masih sibuk memilih Kuda.

"Tidak bisa begini, aku butuh bantuan mu pang- kemana dia?" Tanya Putri Agung yang kebingungan mencari Pangeran Niki yang tiba-tiba menghilang.

" Pangeran Niki ada janji temu dengan Yang Mulia Raja Tuan Putri, jadi dia baru saja pergi," jelas pelayan yang berada di sisi Putri Agung sedari tadi.

"Ah, baiklah kalau begitu. Tolong panggilkan Lee Juyeon kesini," tith Putri Agung yang langsung dilaksanakan.

Pelayan tersebut langsung berlari menuju kandang kuda untuk menjemput Juyeon yang baru saja akan beristirahat dibalik jerami.

"Tuan, Putri Agung Nanhe memanggil anda," ucap pelayan tersebut kepada Juyeon yang baru saja ingin membaringkan tubuhnya.

Dengan kesal ia menghela nafasnya panjang dan menggerutu kepada Putri Agung.

"Kyung (y/n)! Bisakah sehari tidak menggangguku!" Gerutunya yang langsung membuat pelayan tadi terkejut bukan main karena Juyeon baru saja menyebutkan nama asli Putri Agung yang sama sekali tidak boleh sembarang disebut oleh siapapun.

"Tu-tuan, anda akan mendapat masalah jika memanggil Putri Agung dengan nama aslinya," ucap pelayan tersebut mengingatkan Juyeon takut laki-laki itu terkena lebih banyak masalah.

"Lagipula hanya kita berdua disini, jika kamu tidak membocorkannya aku tidak akan kena masalah karena menggerutu dengan nama asli Putri Agung!" Ujar Juyeon yang masih kesal karena pelayan tersebut mengganggunya.

"Tuan, tapi aku hanya meng-" ucapan pelayan tersebut berhenti saat pundaknya disentuh oleh sebuah tangan yang ia tahu bahwa tangan tersebut adalah milik Ratu.

Pelayan tersebut langsung terdiam membeku sembari menunduk menyingkir dari hadapan Ratu yang sepertinya mendengar ucapan Juyeon tadi.

Ratu menoleh ke arah pelayan tersebut menyuruhnya untuk memanggil kembali Juyeon yang malah tertidur di atas tumpukan jerami.

"Tuan Juyeon and-"

"Berisik! Bisakah kau diam seben-tar," Juyeon yang bangkit dari tidurnya langsung bertatapan langsung dengan Ratu yang menatapnya dengan tajam.

Back for you  [Yang Jungwon X You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang