23. usulan kecil

510 154 7
                                    

"Bagaimana keadaan di perbatasan?" Tanya Putri Agung.

Putri Agung dan Jungwon tengah berbincang di halaman belakang kediaman Putri Agung. Mereka berdua sudah mengobrol sejak pagi tadi hingga sekarang.

Rasanya pembicaraan mereka tidak pernah terputus karena Putri Agung selalu memiliki topik untuk melanjutkan pembicaraannya walaupun kadang keluar topik.

" lumayan baik, beberapa tentara terluka di pertempuran singkat beberapa waktu yang lalu," jawab Jungwon yang membuat Putri Agung mengangguk mengerti.

" Tuan Putri."

Putri Agung langsung menoleh ke arah Kasim Tan yang baru saja memanggilnya. Pria tua itu membungkuk kecil sebelum mulai berbicara kepada Putri Agung.

" sudah hampir sore, anda perlu kembali ke kediaman," ujar Kasim Tan yang bermaksud menghentikan perjamuan Putri Agung dan Jungwon.

" baiklah, Saya undur diri dulu," ujar Jungwon yang paham maksud dari Kasim Tan.

Melihat Jungwon yang akan pergi, Putri Agung langsung berdiri dari duduknya dan menjukurkan tangannya ke arah Xona.

Xona yang melihat juluran tangan Putri Agung langsung mengeluarkan sebuah kantong koin kecil yang terlihat sedikit-

Berantakan

"Komamdan Yang, simpan ini!" Ucap Putri Agung langsung meletakan kantong koin tersebut di dalam tangan Jungwon.

" Yang Mulia, And-"

"Hati - hati saat kembali nanti," potong Putri Agung lalu berlalu dari hadapan Jungwon.

Mendengar tidak ada suara apapun di sekitarnya, Jungwon meletakan tongkat kayunya dan kembali duduk di kursi. Dia meraba kantong koin yang baru saja Putri Agung berikan kepadanya.

Di atas kain Kantong Koin tersebut terdapat sulaman Putri Agung bertuliskan nama Komandan Yang.

' Yang Jungwon'

Jungwon langsung tertawa kecil saat merasakan ketidakteraturan sulaman tersebut. Sebenarnya dia tidak terlalu mempermasalahkannya akan tetapi kantong tersebut menjadi sedikit lucu akibat buruknya sulaman tersebut.

" terima kasih, Yang Mulia."

Sedangkan Putri Agung  yang tengah berjalan kembali menuju kediamannya sempat berpikir tentang peperangan di perbatasan yang tak kunjung berakhir.

"Kira-kira, kapan peperangan di perbatasan berakhir?" Tanya Putri Agung kepada para pelayannya.

" kami tidak berani menerkanya Yang Mulia," jawab salah satu pelayan.

" aku harap perangnya berakhir secepatnya," jawab Xona dengan senyum penuh harapan.

Tiba-tiba seorang pelayan kediaman Raja berjalan menghampiri kasim Tan untuk menyampaikan pesannya. Kasim tan yang sudah menerima pesan tersebut langsung menyuruh pelayan tersebut kembali dan membiarkan dirinya yang memberi tahu Putri Agung.

" Yang Mulia, Raja memanggil anda ke kediamannya," ujar Kasim Tan menyampaikan pesan pelayan tadi.

" Ayah? Sore-sore seperti ini? Tumben sekali," ucap Putri Agung yang sedikit bingung karena panggilan ayahnya tersebut.

" ada suatu hal yang ingin Raja sampaikan," ujar Kasim Tan.

Sebenarnya Putri Agung sedikit malas untuk bertemu sang Ayah sekarang. Entah apa yang akan di bahas nanti pasti berujung dengan umurnya yang sudah memasuki dewasa dan membutuhkan pendamping.

" aku tidak pergi, katakan pada Raja aku sibu-"

Ucapan Putri Agung langsung terhenti saat seluruh pelayannya berlutut di belakangnya memohon agar Putri Agung menemui Raja.

Back for you  [Yang Jungwon X You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang