Perayaan ulang tahun Komandan Yang berjalan lancar sampai sesi penerimaan hadiah dari setiap orang yang hadir. Sayangnya, Putri Agung dan Pangeran Niki harus bergegas kembali ke istana karena ada suatu hal yang mendesak.
Selama sesi pembukaan hadiah, Jungwon hanya terdiam sembari menyeruput tehnya. Tak mendengarkan seruan para pelayan yang tengah mendeskripsikan hadiahnya.
"Hadiah dari Putri Agung Nanhe adalah seekor kuda perang yang dilatih khusus untuk Komandan Yang," jelas pelayan tersebut membaca selembaran hak milik hadiah untuk Jungwon.
Para pejabat yang hadir turut terpukau mendengarnya karena seekor kuda perang yang ada di istana sangat dilindungi dan hanya orang tertentu yang boleh merawatnya dan menungganginya.
Hadiah-hadiah mewah tersebut tak hanya diberikan oleh Putri Agung, banyak para pejabat lainnya yang memberikan hadiah tak kalah mewah dari Putri Agung.
Bisa dibilang, diatas langit masih ada langit.
Tapi, Jungwon sama sekali tidak tertarik mendengar hadiah-hadiah yang diberikan orang-orang untuknya. Karena tujuannya kembali ke rumah adalah untuk beristirahat.
"Bunda, Jungwon cukup lelah, bolehkah Jungwon per-"
"Tidurlah, istirahat yang cukup,"potong Nyonya Yang mendengar ucapan Jungwojnyang belum selesai.
Pelayan pribadi Jungwon langsung membantunya untuk kembali ke kamar. Setelah mengantarkan Jungwon sampai ke kamarnya, pelayan pribadinya langsung meninggalkan Jungwon seorang diri.
Di dalam kamar, Jungwon membuka sepatunya dan juga pakaiannya bersiap untuk mandi,Lebih tepatnya berendam. Dengan perlahan Jungwon berjalan dengan bantuan tongkatnya menuju ke kamar mandi yang terhubung dengan kamarnya.
Krieet..
Langkah Jungwon terhenti mendengar suara jendela yang tiba-tiba terbuka. Seseorang dengan baju serba hitam masuk kedalam kamar Jungwon tanpa mengetahui ada Jungwon di dalam sana.
Pltak!
'Akh!'
Tongkat Jungwon mendarat tepat di lengan kanan orang tersebut hingga dia merintih kesakitan. Orang itu mengusap lengannya yang sakit akibat tebasan tongkat tersebut.
Krek!
"A-akh!"
Jungwon melingkarkan lengannya kecang di leher orang tersebut hingga membuat orang tersebut kesulitan bernafas. Tangan orang tersebut memukul lengan Jungwon yang menjepit lehernya mencoba melepaskan tangan Jungwon.
"K-ko-kom-komandan Y-Yang! A-aku P-PU-"
Mendengar suara yang familiar di ingatannya membuat Jungwonnlangsung melepaskan lengannya dan melangkah menjauh dari orang tersebut.
Uhuk! Uhuk!
" komandan Yang, tenaga anda kencang sekali," ujar Putri Agung yang kesakitan akibat lehernya dihimpit oleh lengan Jungwon.
Dugh!
Suara pertemuan dengkul dengan lantai kayu membuat Putri Agung langsung menoleh ke arah Jungwon yang sudah dalam posisi berlutut kepadanya.
" komandan Yang anda-"
Putri Agung membalikan tubuhnya saat melihat Jungwon yang bertelanjang dada. Perempuan itu membuka kain yang menutupi sebagian wajahnya dan bernafas lebih cepat.
Tangannya bergerak mengibaskan angin ke arah wajahnya karena suhu disini tiba-tiba menjadi sangat panas.
" maafkan saya Yang Mulia," ucap Jungwon memohon ampun kepada Putri Agung karena sikapnya yang begitu spontan hingga melukai Putri Agung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back for you [Yang Jungwon X You]
Fanfiction"Aku harap aku bisa melihat betapa cantiknya wajahmu." Seorang komandan jendral yang buta di tugaskan menjaga perbatasan oleh raja. Tanpa di sangka-sangka tuan putri semata wayang kerajaan yang suka kabur di istana tak sengaja selalu bertemu dengan...