Langit sudah semakin gelap dan Xona sudah menyusuri jalan menuju Barak untuk kedua kalinya tapi tidak menemukan keberadaan Putri Agung Nanhe.
Tentu saja hal tersebut membuat dirinya khawatir karena Putri Agung sama sekali belum kembali ke istana. Bahkan saat melihat keadaan dari luar barak pun dia tidak mendapati kuda Putri Agung di dalam sana yang berarti Putri Agung memang tidak kembali ke barak.
"Tidak ada jalan lain selain memberitahu Ratu," gumam Xona yang sudah putus asa mencari Putri Agung.
Akhirnya perempuan itu kembali menuju istana dengan perasaan khawatir dengan keadaan Putri Agung yang sama sekali belum ia temui.
Pangeran Niki yang sedsri tadi mengikuti Xona ikut terheran melihat perempuan itu terus menerus melewati jalan yang sama.
Apa mungkin sesuatu terjadi kepada Putri Agung?
Akhirnya Pangeran Niki pergi menyusul Xona untuk menanyakan alasan perempuan itu terus berkeliaran di malam hari seperti ini.
Hiyaaa..
Kuda Pangeran Niki berhenti memotong jalan Xona hingga perempuan itu sangat terkejut dan menghentikkan kudanya mendadak.
"Yang Mulia," salam Xona melihat Pangeran Niki tiba-tiba ada di hadapannya.
" bukankah mau ke klinik? Kenapa ke hutan?" Tanya Pangeran Niki langsung pada intinya tanpa perlu basa-basi lagi.
" itu ka-"
"Memperbanyak alasan akan membuatmu mendapat lebih banyak masalah," potong Pangeran Niki tak ingin mendengarkan alasan Xona yang berulang.
Xona langsung mengigit bibirnya ragum dia tidak bisa membocorkan tentang Putri Agung kepada Pangeran Niki karena bisa-bisa Putri Agung akan terkena masalah.
"Maaf Yang Mulia, hanya saja aku benar-benar tersesat di hutan ini dan ti-"
" beritahu sebenarnya,"potong Pangeran Niki terdengar menggertak Xona.
"Maaf Yang Mulia, tidak bisa"
Setelah berucap seperti itu Xona langsung pergi dengan cepat melewati Pangeran Niki untuk mengindari pertanyaan tadi. Melihat Xona yang kabur begitu saja, Pangeran Niki dengan cepat langsung mengejar perempuan tersebut.
Xona terus menoleh ke belakangnya mendapati Pangeran Niki yang terus mengejarnya dengan cepat. Xona terus mencoba menjauh dari Pangeran Niki walaupun sangat sulit karena kekuatan kuda mereka berdua sangatlah bertolak belakang.
" kenapa dia begitu ingin tahu?" Keluh xona.
Perempuan itu langsung mengeluarkan sebuah bola kecil dari kantong pelana dan juga sekotak korek api yang ia bawa. Di atas kuda yang sedang melaju cepat Xona menggesekan api ke sumbu bola tersebut dan melemparkannya ke belakang.
"Maaf Yang Mulia!" Teriak Xona setelah melemparkan bola tersebut.
Wush!
Bola tersebut berubah menjadi sebuah bom asap yang langsung menutupi pandangan depan Pangeran Niki. Pangeran Niki terus mengibaskan tangannya di depan wajahnya untuk menghilangkan asap di depannya.
Cukup lama untuk melewati asap tersebut sampai akhirnya Pangeran Niki keluar dari asap tersebut tetapi tidak di jalur yang sebelumnya.
"Benar-benar-"
Pangeran Niki langsung menarik kembali tali kudanya dan pergi ke jalur tadi menyusul Xona yang sudah pergi entah kemana.
■■■■■
" dan saya harap Pangeran Niki akan memperlakukan dirinu lebih baik dari saya"
Mendengar ucapan Komandan Yang, Putri Agung langsung tertawa sarkas mendengar ucapan laki-laki di hadapannya. Dia langsung berdiri dari duduknya dan merebut pedangnya dari tangan Komandan Yang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back for you [Yang Jungwon X You]
Fiksi Penggemar"Aku harap aku bisa melihat betapa cantiknya wajahmu." Seorang komandan jendral yang buta di tugaskan menjaga perbatasan oleh raja. Tanpa di sangka-sangka tuan putri semata wayang kerajaan yang suka kabur di istana tak sengaja selalu bertemu dengan...