30. Pesta ulang tahun.

526 146 15
                                    

Akhir pekan sudah tiba, Putri Agung bersiap di dalam kediamannya sejak pagi hari. Bahkan para pelayan di kediaman Putri Agung sangat sibuk akibat permintaan Putri Agung.

"Apa aku pernah mengenakan gaun ini sebelumnya? Carikan yang lebih cerah," ucap Putri Agung menyuruh pelayannya mencari gaun lain di lemarinya.

"Tuan Putri, ini sarapan anda," ujar Xona yang baru saja kembali dari dapur membawakan semangkuk bubur untuk Putri Agung.

" Xona, bisa benarkan riasan kepalaku? Terlihat sedikit berantakan," ujar Putri Agung menunjuk ke bagian rambut yang sedikit berantakan akibat hiasan kepala yang lumayan berat.

"Yang Mulia, untuk apa anda mengenakan hiasan kepala ini? Memakai hiasan kepala seperti biasa juga sudah sangat cantik," ucap Xona yang tengah kesulitan memperbaiki hiasan kepala berlapis emas dengan bentuk bunga Peony yang indah.

" kau tahu ini hari apa?" Tanya Putri Agung.

"Minggu"

"Kurang tepat!"

Putri Agung langsung berbalik menghadap Xona dan memegang kedua bahu Xona dengan senang. Senyum bahagia terpampang jelas di wajah Putri Agung.

"Hari ini hari ulang tahun Komandan Yang sekaligus hari Komandan Yang pulang dari barak!" Ucap Putri Agung penuh kegembiraan.

Bahkan Putri Agung sampai lompat-lompat kegirangan mendapati hari ini ia bisa bertemu dengan Komandan Yang setelah 6 hari tidak bisa berhenti memikirkannya.

" ya ampun. Tuan Putri, apa yang Komandan Yang lakukan hingga anda bersikap seperti ini," ujar Xona heran melihat Putri Agung.

"Cintanya," jawab Putri Agung dengan nada meledek yang membuat Xona langsung tertawa karenanya.

" Yang Mulia"

Putri Agung langsung menarik kembali tawanya dan memasang wajah tegasnya dihadapan Kasim Tan. Kasim Tan membungkuk hormat sebelum mulai berbucara kepada Putri Agung.

" kereta kuda anda sudah sampai dan Hadiah untuk Komandan Yang juga sudah di ambil dari kediaman Pangeran Niki," jelas Kasim Tan memberitahukan kepada Putri Agung.

"Baiklah, mari berangkat!" Ujar Putri Agung dengan semangat sampai ia lupa jika hiasan di kepalanya belum terpasang sempurna.

Bahkan Xona yang melihat hal itu langsung buru-buru menyusul Putri Agung yang sudah berjalan menuju kereta kuda yang sudah disiapkan.

Setelah sampai di depan kereta kuda, kusir mengulurkan tangannya membantu Putri Agung naik ke atas kereta. Saat Putri Agung membuka tirai kereta, dia langsung kembali menutupnya dan menoleh ke arah kusir tersebut.

" apa kau tidak salah membawa kereta?" Tanya Putri Agung kepada kusir tersebut.

" tidak Yang Mulia, Yang Mulia Raja memberi perintah jika anda dan Pangeran Niki berangkat bersama ke kediaman Yang untuk merayakan ulang Tahun Komandan Yang," jelas kusir tersebut.

Tapi, Putri Agung berpikir jika ia pergi bersamaan dengan Pangeran Niki, pejabat yang juga hadir disana akan salah paham.

" baiklah," ujar Putri Agung seraya masuk kedalam kereta kuda dan duduk di sebrang Pangeran Niki. Xona juga ikut duduk di samping kusir bersama Hein di sampingnya.

" Putri Agung terlihat berbeda hari ini," ujar Hein yang mengajak bicara Xona agar perjalanannya tidak terlalu membosankan.

" tentu saja, hari ulang tahun Komandan Yang akan selalu menjadi hari spesial bagi Putri Agung," jawab Xona yang akan membayangkan bagaimana hebohnya Putri Agung berdandan saat bertemu Komandan Yang sekalipun bukan acara penting.

Back for you  [Yang Jungwon X You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang