(10)

63 0 154
                                    

"Replay from the start!" seru Shawn Mendes seorang pria jangkung berkebangsaan Amerika dengan tegas dan penuh semangat pada beberapa gadis cantik di depannya yang terlihat sedikit kelelahan dan penuh keringat.

Mereka menatap pelatih mereka dengan tatapan tidak percaya tapi toh kembali pada posisi awal sementara menstabilkan nafas mereka. Tenggat waktu untuk comeback album mereka semakin dekat dan pelatih mereka benar- benar berambisi dengan dance mereka agar sesempurna yang diinginkannya. Terkecuali tentu saja untuk So Hee, yang pada dasarnya bisa mengikuti apa saja tuntutan pelatih, produser, dan komposer hingga membuatnya menjadi salah satu artis 'kesayangan'.

So Hee menyeka keringatnya dengan handuk dan tersenyum meskipun anggota yang lain sedang sibuk menenangkan hati mereka yang dongkol. Bila sudah dekat comeback begini istirahat lima menit pun terasa sangat mahal.

Setengah jam setelah melatih gerakan lagu itu beberapa kali pelatih mereka setuju memberikan mereka beberapa menit untuk istirahat. So Hee berjalan meninggalkan ruangan sambil meneguk air mineral dingin untuk pergi ke kafetaria di bawah. Toh akhir- akhir ini dia memang tidak punya selera makan, dengan persiapan comeback album yang ketat dan beberapa masalah internal... tidak, ini bukan saatnya dia memikirkan masalah internal... bukankah seharusnya dia lega kalau hubungan mereka berakhir seperti ini? Dia hanya perlu memfokuskan perasaannya sepenuhnya pada impiannya...

Gadis itu bermaksud untuk berjalan ke arah lift tapi langkahnya terhenti ketika mendengar pembicaraan dari dua orang wanita bernama Hani dan Hella yang memakai jaket staff dan berdiri tepat di depan lift menungguh pintu lift terbuka. So Hee otomatis melangkah mundur dan bersembunyi di balik dinding.

"Geundae... apa kau sudah dengar?" suara  Hella salah satu dari mereka berbisik, tapi cukup dekat untuk So Hee agar dapat mendengarnya. "Aku sendiri masih belum percaya, tapi sepertinya ini benar- benar akan terjadi. Dan kalau ini benar- benar terjadi, seluruh dunia bisa heboh!"

"Apa?" tanya  Hani temannya. So Hee mengerutkan kening tapi menggeleng. Gosip memang tidak pernah seharipun tidak dibahas di gedung ini, meskipun beberapa dari mereka benar. So Hee bermaksud untuk 'muncul' dari persembunyiannya agar gossip kedua orang itu berhenti tapi berikutnya yang didengarnya membuatnya shock.

"Si Jin—ssi, kabarnya akan menikah!"

"Mwo??"

So Hee tertegun, tubuhnya serasa membeku, matanya melebar.

"Kau pasti mengira aku hanya bercanda, tapi aku mendengar tadi Direktur Kim bicara di telepon dengan salah satu manajer Super Shine. Mereka sepertinya membicarakan beberapa taktik agar 'tidak ada kesalahpahaman', dan juga, sepertinya gadis itu masih muda. Sepertinya pacarnya..."

"Neh? Omona, aku harap ini hanya bercanda. Mana mungkin dia menikah, apa dia mau membuat perang dunia?"

"Itulah maksudku. Tapi sepertinya ini benar, Direktur Kim terdengar sangat serius, tapi sepertinya ini masih rahasia. Aigoo... apa yang sebenarnya terjadi? Aku pikir Si Jin—ssi pacaran dengan So Hee—ssi, aku sering mendengar mereka berdua diam- diam bertemu di tangga darurat."

"Omo... omo... apa yang terjadi? Apa gadisnya hamil?"

"Entahlah. Tapi kalau memang seperti itu, ini benar- benar kegemparan terbesar! Lebih besar dari kasus bunuh diri dan skandal pacaran."

Terdengar bunyi pelan pintu lift yang terbuka dan dua orang itu masuk melanjutkan percakapan mereka, meninggalkan So Hee yang masih dalam persembunyiannya, mata terbelalak dan mulut terbuka. Tangannya bergetar menggenggam botol air yang dingin itu, hampir menjatuhkannya.

Sesaat berharap ada yang salah dengan pendengarannya...

*

Si Jin menghabiskan sejam terahir ini dengan duduk diam dan tenang di bangku sofa yang cukup nyaman. Sesungguhnya situasi di sekitarnya cukup nyaman, ruangan ini kecil dan meskipun perabotannya cukup tua dan tradisional tapi sangat bersih dan terasa hangat. Si Jin juga bisa mencium aroma roti yang baru saja matang dari lantai bawah, cukup menggelitik perutnya, dan keributan dari para pelanggan juga terdengar. Di dinding kiri ruangan ada meja kayu panjang bersandar dan beberapa bingkai foto diletakkan di situ; serta beberapa piala dari penghargaan yang diterima Cha Young dan juga piagam- piagam yang dibingkai di dinding. Sepertinya Han Cha Young memang pekerja keras.

Shine Where stories live. Discover now