(28)

85 0 129
                                    

Senyum lebar menghiasi wajah tampannya, diikuti dengan tawa kecil. Pipi pria itu memerah malu. Si Jin melirik pintu kamar Cha Young.

Dia harap dia tidak sedang mengkhayal.

Setelah beberapa menit menenangkan dirinya pria itu berjalan pelan dan mengetuk pintu kamar istrinya.

"Yoo Cha Young kau... baik- baik saja?" sepertinya dia benar- benar telah mendorong istrinya hingga jatuh dari tebing. Tidak pernah bahkan dalam seribu millennium ke depan dia membayangkan Han Cha Young akan melakukan itu; menari dan menyanyi meskipun yang dinyanyikan adalah lagu anak- anak. Gadis itu bahkan tidak pernah mengeluarkan suara yang memiliki nada dan intonasi.

Ini hampir mirip mukjizat.

Si Jin mengetuk pintu dan kembali tidak ada reaksi dari dalam kamar. Apakah Han Cha Young benar- benar sedang menangis di dalam? Tiba- tiba Si Jin merasa bersalah.

Sesungguhnya dia tidak marah dia hanya merajuk; dia hanya ingin balas mengerjai istrinya atas perlakuan gadis itu selama tiga hari terakhir ini padanya. Tak disangka pikiran setannya bertindak terlalu jauh.

"Yah... Yoo Cha Young..." Si Jin kembali tertawa kecil dan menempelkan kepalanya di pintu, menutup matanya. "Ayolah... kalau kau tidak menjawab aku akan masuk." Dia bisa saja langsung masuk tapi dia tidak ingin mengganggu privasi istrinya; gadis itu paling sensitif untuk masalah privasi. Dia hanya ingin mengetahui seberapa terganggunya istrinya.

Beberapa menit kemudian pintu terbuka menampakkan Han Cha Young yang masih dengan tubuh memerah seperti udang dan mata yang menolah menatap suaminya. Han Cha Young benar- benar menggemaskan seperti boneka barbie. Bolehkan Si Jin memeluknya?

"Aku belum sempat tepuk tangan, Yoo Cha Young." Ujar Si Jin, sedikit berhati- hati agar tidak menyinggung istrinya. Cha Young tidak bergeming, terlihat lebih malu lagi.

"Terima kasih, tadi itu... sangat menghibur."

Cha Young mendelik pada suaminya, terlihat ingin menangis dan memalingkan tatapannya lagi.

"Apa aku masih boleh makan spaghetti-nya?"

Cha Young mengangguk tapi masih menghindari tatapan suaminya. Si Jin tersenyum, tanpa berfikir panjang menggenggam lengan istrinya dan menariknya ke dapur.

Beberapa menit berikutnya, Si Jin menghabiskan spaghetti bolognaise-nya dengan lahap, tapi dengan Han Cha Young duduk di sampingnya, menceritakan kegiatannya hari itu. Gadis itu semula tidak berniat menceritakan apa- apa tapi Si Jin terus menanyainya dan mendengarkan dengan saksama jawaban Cha Young seolah- olah kegiatan gadis itu sangat penting. Mereka bahkan membicarakan wallpaper yang harus dipakai. Cha Young juga yang semula terlihat enggan bercerita kini menceritakannya dengan lebih lugas, seperti seorang anak yang menceritakan pengalamannya di sekolah pada ayahnya. Cerita tentang makan siang bersama Nyonya Lee hanyalah sepenggal bagian dari cerita Cha Young dan Si Jin tidak ingin bertanya lebih jauh.

"Kalau aku bertanya bagaimana kau bisa dengan sangat luwes menarikan lagu 'Tiga Beruang', apakah kau akan marah?" tanya Si Jin, tidak menunjukkan rasa khawatir kalau istrinya akan marah.

Pipi Cha Young kembali memerah. "Itu cerita dulu. Aku sering menyanyikannya untuk menghibur kakek saat beliau sedih." Katanya enggan.

Si Jin diam sejenak, menatap istrinya yang lebih tertarik pada meja di depannya. Sesuatu seperti menyelimuti hatinya; terasa hangat tapi juga menggelitik. Ternyata Han Cha Young memiliki sisi itu juga; keinginan untuk menghibur orang lain dengan cara yang cukup kekanakkan.

"Kalau begitu, seandainya aku marah atau sedih, apa kau akan melakukannya lagi? Ani—kau harus melakukannya. Mengerti?"

Cha Young mendelik pada suaminya dan mengerutkan hidungnya sejenak. Si Jin tersenyum lagi, menyandarkan kepalanya di tangannya dengan sikunya bertumpu di meja makan agar dapat melihat istrinya dengan lebih jelas—seolah duduk di sampingnya tidak cukup. Beberapa menit berlalu dalam diam dan Cha Young masih bersembunyi di balik tirai rambut cokelatnya yang melindunginya dari tatapan Yoo Si Jin. Keduanya tenggelam dalam pikiran masing- masing.

Shine Where stories live. Discover now