(7)

56 0 121
                                    

Satu jam lamanya dia duduk di kursi 'panas' itu, tangannya memainkan ujung kemejanya dengan gelisah dan perutnya terasa perih. Dia tidak masuk kelas dan langsung pergi ke ruangan Dekan, pertama kali dalam hidupnya membolos pelajaran; dia sangat yakin kejadian tadi malam sudah menyebar ke seluruh penjuru kampus seperti kabar senior mereka dulu. Dan dia belum siap menghadapi tatapan- tatapan dan bisik- bisik. Suzy sudah menawarkan akan menemaninya tapi dia tidak mau merepotkan temannya lagi.

Berbagai pikiran buruk yang sedari tadi malam mengganggunya tidak pergi juga. Dia tahu apa yang akan terjadi: mereka akan mempertimbangkan untuk menendangnya keluar di semester terakhirnya. Kakeknya akan tahu dan dia tidak bisa membayangkan dampaknya pada kakeknya.

Tapi apapun itu, keinginan untuk aborsi sekarang sudah lenyap, bila dulu aborsi masih berada di daftar kemungkinan, sekarang melakukan aborsi rasanya mustahil...

Apakah dia mulai perlahan mencintai janinnya? Mencintai bayi di dalam tubuh ini?

Bagaimana kalau Si Jin mengajukan aborsi?

Keringat jatuh dari pelipis Cha Young padahal ruangan ini dingin sekali. Apapun yang akan dia hadapi, tiba- tiba melakukan aborsi rasanya sangat tidak mungkin...

Rasanya dia mampu menghadapi apapun asalkan dia tidak disuruh membunuh bayinya...

Dia tidak akan membunuh bayinya.

"Nona Han?"

Cha Young bergidik dan tersadar sekarang Dekan dan beberapa dosen lain yang dia kenal duduk berjajar di depannya seperti hakim yang siap menyidang seoarang pidana. Cha Young masih terkejut dan seperti tidak percaya. Selain dia tidak percaya dia akan duduk di kursi 'panas' ini dan menghadapi mereka... seperti murid bermasalah lain yang punya kisah akhir yang menyeramkan.

"Kami sudah menerima laporan dari Pengurus Asramamu... beliau menemukan sesuatu di kamarmu... benar?"

Cha Young diam sebentar dan kemudian mengangguk pelan. Entah mengapa dia merasa sangat tenang. Dan pasrah.

"Apa itu... benar milikmu?"

Cha Young diam lagi, dan mengangguk. Para dosen menghembuskan nafas kurang nyaman untuk menyampirkan keterkejutan mereka. Tidak diragukan, Cha Young cukup 'populer' di kalangan para dosen karena dia selalu mendapat nilai tertinggi di setiap ujian, dan para dosen kadang melibatkannya di penelitian- penelitian mereka.

"Dan kau mengakui... kebenaran laporan itu?"

Cha Young diam sebentar, dan mengangguk lagi.

"Han Cha Young, sejak kapan kau tahu kau hamil?"

Deg. Kali ini Cha Young tidak tahu dia harus jujur atau tidak, untuk sesaat.

"Sebulan yang lalu..."

Wajah mereka terlihat tegang dan rasa takut mulai menghampirinya. Dia tidak punya bayangan dengan pertanyaan mereka. "Lalu... apa... pasanganmu tahu dengan hal ini?"

Well, dia baru saja tahu tadi malam.

Cha Young mengangguk.

"Dan, apa rencana kalian selanjutnya?"

"Kami...belum tahu."

"Apa pasanganmu adalah mahasiswa di sini?"

Cha Young menatap Dekan perlahan dengan sedikit takut. "Siapa dia, Nona Han Cha Young?"

Well, dia Yoo Si Jin, anggota Super Shine yang mendunia yang sangat kalian banggakan dan bahkan fotonya ada di deretan bingkai- bingkai tokoh alumni Kyunghee yang kalian pamerkan di dinding kiri ruangan ini.

Shine Where stories live. Discover now