(18)

85 0 93
                                    

Sinar matahari dari luar jendela terasa menyengat wajahnya, gadis itu bergidik dan mengerang sejenak sebelum perlahan membuka mata. Aroma di sekitarnya terasa berbeda dan nyaman-oh ya; mereka sudah menyingkirkan lilin aromaterapi itu. Cha Young memandang atap dengan ukiran mewah di atasnya dan rasanya dia sedang berbaring di atas tempat tidur paling empuk yang pernah dia tiduri.

Hal lain kemudian menyadarkannya.

Dia sekarang sedang berada di ranjang Si Jin, dan dia tidak ingat pernah naik ke ranjang ini. Sepertinya semalam dia tertidur lagi dan Yoo Si Jin membawanya ke tempat tidur. Cha Young mencoba bangun-sekujur tubuhnya terasa sakit tapi dia tetap memutuskan untuk duduk. Bagaimanapun dia baru pertama kali tidur di kediaman keluarga Yoo dan Cha Young tidak ingin memberikan kesan yang buruk pada orangtua Si Jin.

Bicara soal Si Jin... Cha Young perlahan megintip dari balik selimut dan menemukan sofa panjang di depan tempat tidurnya kosong kemudian dia tersadar dengan bunyi shower dari dalam kamar mandi dan semburat merah mewarnai pipinya; apa Yoo Si Jin sedang mandi? Dan Han Cha Youn gmasih berada di dalam kamar-apa yang harus dia lakukan? Cha Young memaksakan diri untuk bangun dan merapikan tempat tidur sebelum dia bertemu 'suami'-nya lalu mengendap- endap berjalan keluar ketika pintu kamar mandi terbuka menampakan Si Jin dengan kaos biru tua dan celana abu- abu, mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Sesaat mereka bertatapan dan Cha Young segera membuang muka. Sial-rambutnya masih berantakan dan wajahnya pasti sekarang bengkak- bengkak, dia yakin terlihat seperti babi sekarang. Gadis itu menggigit bibir bawahnya. Si Jin sendiri terlihat santai, berjalan mendekatinya.

"Kau sudah bangun," komentarnya, "ngomong- ngomong aku baru tahu kau suka bicara sambil tidur-"

"A-Apa?"

"Aku tidak bisa tidur semalaman karena kau ribut sekali..." komentar Si Jin; pura- pura menguap dan meregangkan tubuhnya seperti orang kelelahan, berjalan ke arah pintu seolah tidak terpengaruh dengan repons Cha Young. "Kau menyebutkan semua nama yang datang di pesta kemarin. Aigoo-ingatanmu memang paling hebat Yoo Cha Young."

Cha Young mengerutkan keningnya dan semburat merah yang semula menghiasi wajahnya menjadi lebih jelas lagi. Si Jin tidak berbohong; gadis itu memang menyebutkan semua nama tamu yang dia tahu tadi dan Si Jin tidak bisa tidur bukan karena gigauannya tapi lebih karena sibuk menahan tawa. Dan sepertinya Cha Young juga tahu dengan kebiasaannya.

"Ngomong- ngomong, sebaiknya kau cepat mandi. Appa, Eomma, dan Noona menunggu kita di bawah. Dan aku sudah memastikan Noona menyiapkan pakaian yang pantas untukmu."

Yoo Si Jin kemudian membuka pintu lalu keluar, meninggalkan Cha Young yang masih menganga bodoh dengan rambut sedikit berantakan dalam balutan kaos Si Jin yang super besar.

Adakah yang lebih memalukan selain ini?

*

"Baju- bajumu,"

"Sudah,"

"Buku- buku?"

"Sudah,"

"Barang- barang yang lain,"

"Sudah,"

Kakek duduk diam di depan tumpukan dos dan koper- koper baju, terlihat sangat sedih karena harus ditinggalkan mereka; sebenarnya yang membuatnya berat adalah karena harus ditinggalkan oleh pemiliknya. Tapi tidak ada pilihan lain, Cha Young sekarang bukanlah sekedar cucunya tapi juga seorang istri dan tentu saja dia harus tinggal bersama suaminya dan mengurusnya. Sesungguhnya beliau merasakan kesepian yang samat sangat beberapa hari terakhir ini semenjak Cha Young tidur di apartemen Si Jin dan sibuk mengurus pernikahannya. Kakek Han tahu suatu saat cucunya akan menikah dan pergi meninggalkannya; hanya saja beliau tidak pernah mengira akan secepat ini.

Shine Where stories live. Discover now