○●
"Jangan diliatin terus dong, gak jadi makan nih aku.""Idih.. siapa yang liatin kamu."
"Lah kamu natapnya ke arah sini kok." Bukannya apa-apa, Fitri sekarang duduknya bersebelahan dengan Epul, pacarnya. Dan bener dari tadi Fitri noleh terus ke arah Epul.
Jadinya lelaki itu jadi salah tingkah, dia mau makan, tapi karna terus diliatin sama pacarnya. Kan Epul jadi grogi nyuapin makanan ke mulutnya.
"Kepedean. Aku tuh liat ko Yongki." Bisik Fitri pelan. Takut Yongki denger, karna Yongki duduknya persis disebelah Epul.
Mereka lagi makan siang dikantin. Di pabrik ini disediain makan siang gratis untuk karyawan-karyawan. Tinggal antri aja di catering yang mereka mau, disini ada empat catering yang sudah dipesan oleh pabrik.
Setiap makan siang mereka selalu bareng, yang ngajak ko Yongki ikut makan bareng mereka adalah Saka.
Jadi posisi duduk mereka sekarang, Fitri disebelahnya Epul, ko Yongki, Saka lalu Ningsih.
Sedangkan yang bersebrangan dengan Fitri, tepat didepannya ada pak Sandi, di depan Epul ada Kak Navisa, di depan ko Yongki ada mbak Sekar.
Sedangkan di depan Saka dan Ningsih kosong. Tadinya Ningsih mau duduk di sebelah mbak Sekar berhadapan dengan Saka. Tapi gak jadi, Ningsih lebih memilih duduk di sebelah Saka, karna ia mau menyelesaikan masalah mereka tadi di ruang produksi. Pembicaraan tentang 'istri'.
Tadi itu Ningsih gak sempat kasih pelajaran ke Saka, persoalan tentang dirinya diakuin istri sama lelaki itu.
Karna baru juga mau adu bacot sama Saka, leader mesin F-J datang-datang langsung nyinyir, gak boleh bikin keributan katanya di ruang produksi.Jadinya Ningsih ngalah. Kan bener juga yang leader itu bilang. Makanya Ningsih memilih buat pergi dari ruang produsksi dan kembali menuju ruangan HRD.
"Kok liatin ko Yongki?" Epul tak terima pacarnya liatin lelaki lain.
"Habisnya ganteng." Jawab Fitri tanpa dosa, gak tau aja sekarang kepala Epul udah ngeluarin asap.
"Emang aku gak ganteng?"
"Ganteng kok. Masa bule begini kagak ganteng."
"Gantengan mana? Aku atau ko Yongki?"
Yongki yang namanya disebut, menoleh ke arah Epul. Padahal tadi dia asyik makan dalam diam.
"Ya bedalah. Ko Yongki ganteng dimataku. Kalau kamu ganteng dihatiku."
Fitri bisa aja ngegombalnya. Karna dia udah tau kalau pacarnya Epul lagi cemburu. Jadinya ia ngomong begitu.
Pak Sandi dan kak Navisa yang persis duduknya di depan pasangan gemas itu hanya bisa tersenyum. Lucu, pikir mereka.
Dan Epul juga tak bisa tidak tersenyum mendengar itu. Lelaki itu jadi salah tingkah lagi. Maunya sih langsung usap-usap rambut Fitri, tapi inikan lagi di pabrik, di kantin pula. Yang mana banyak orang. Gak mungkin mesra-mesraan juga.
Jadi Epul memilih untuk meminum air mineral kemasan miliknya. Menghilangkan salah tingkahnya.
Mereka semua sudah kenalan tadi sama ko Yongki saat diruang produksi. Jadinya tak canggung lagi saat makan bersama.
"Kenapa lagi pasangan bucin itu?" Tanya Ningsih pada Saka. Karna ia tadi melihat pak Sandi dan kak Navisa terseyum menatap ke arah Epul dan Fitri.
Ningsih tak terlalu bisa mendengar obrolan pasangan bucin itu tadi. Karna jarak mereka agak jauh, dan suasana kantin juga ramai karna emang karyawan-karyawan lagi makan siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pabrik T(c)inta
FanfictionDi pabrik itu tempat berbagai jenis orang berkumpul, dengan tingkah laku yang berbeda. Dari yang rajin sampai yang malas. Dari yang caper sampai yang pendiam. Dari yang baik sampai yang jahat. Ningsih staff HRD yang menyaksikan semua tingkah sesama...