P

418 83 26
                                    

○●

Tadi pagi pas berangkat kerja ke pabrik, Saka ngotot nganterin Ningsih. Bahkan lelaki itu sudah siap sejak pagi-pagi sekali sedangkan Ningsih baru juga selesai mandi.

Alasannya mah karna hanya hari ini bisa nganterin Ningsih berangkat kerja, karna mulai besok Saka udah Shift malam lagi selama seminggu. Berbeda shift dengan Ningsih yang shift pagi.

"Kamu harus tidur siang, biar nanti shift malamnya gak ngantuk."

"Iya.." Saka mengangguk. Sekarang mereka sedang diparkiran pabrik, tempat parkiran untuk atasan. Saka gak mau tadi berhenti di depan pabrik aja nurunin Ningsih.

Padahal dia gak lagi kerja, tapi bersikeras buat masuk kedalam parkiran buat markirin mobilnya. Mana selalu diparkiran khusus atasan.

Emang suka cari penyakit.

"Pulangnya nanti jam berapa?"

"Kayaknya lembur.. hari ini karyawan baru untuk operator masuk kerja."

"Kalau jam lima, biar aku anter pulangnya." Kata Saka. Kan dia kalau shift malam masuknya jam tujuh malam, jadi masih sempet nganterin Ningsih pulang.

"Gak perlu.. lebih baik kamu tidur aja."

"Ok."

"Beneran tidur ya." Ningsih sedikit tak percaya dengan Saka. Soalnya lelaki itu suka keluyuran entah kemana.

"Iya.. bawel banget." Saka menarik gemas pipi chubby Ningsih.  Membuat sang gadis meringgis kesakitan.

"Lepas.." Ningsih berusaha melepaskan tangan Saka dipipinya.

Saka hanya tertawa dan melepaskan tangannya dari pipi Ningsih. Puas melihat wajah cemberut temannya itu, apalagi dengan pipi yang memerah merona.

Lucu.. kayak ikan badut.

"Aku masuk dulu. Makasih tumpangannya." Ujar Ningsih ngambek, ia membuka pintu mobil dan langsung keluar.

Sesekali melihat kearah Saka yang masih didalam mobil sambil menggerutu pelan. Ningsih masih jengkel.

Saka yang didalam mobil masih saja tertawa melihat Ningsih yang semakin menjauh masuk kedalam pabrik.

Saat melihat arah samping mobilnya, Saka melihat Shons. Mobil mereka persis parkir bersebelahan.

Mereka saling bertatapan.

Dari tadi Shons menyaksikan mereka berdua bercanda dari dalam mobil. Kebetulan kaca mobil mereka adalah kaca yang masih tembus pandang, jadi Shons bisa melihat semuanya.

Saka memilih tak peduli, lelaki itu kembali menghidupkan mesin mobilnya dan berlalu dari parkiran.

○●

Setelah mengurus karyawan baru, dan mengantar mereka ke departemen produksi untuk di training oleh trainer, Ningsih kembali ke HRD. Keruangan kerjanya.

Tapi baru saja Ningsih berdiri didepan pintu departemennya, ia melihat Citra sedang berdiri di meja kerja miliknya sambil berbicara dengan Yuki.

Dengan cepat Ningsih menghampiri, pasti ada sesuatu yang penting sekretaris Citra bisa ada disini.

"Ini orangnya sudah datang." Kata Yuki yang melihat kehadiran Ningsih.

Citra langsung menoleh ke arah Ningsih sambil tersenyum.

"Ningsih.. sekretaris Citra mencarimu." Yuki memberitahu.

Pabrik T(c)intaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang