○●
"Pengeluarannya terlalu banyak, ini tiga kali lipat dari anggaran kita tahun lalu."
Ningsih hanya menggigit bibirnya pelan, ia tau kalau bu Yeri akan bicara seperti itu dirapat ini.
Presentasi Ningsih di rapat yang baru pertama kali ia lakukan semenjak menjadi karyawan di pabrik ini berjalan lancar.
Semua petinggi di ruang rapat ini mendengarkannya dengan baik, tak kecuali Shons.
Lelaki itu hanya mendengarkan Ningsih tanpa menyela sedikitpun. Setelah kejadian di ruangan lelaki itu kemaren, mantan pacarnya itu belum menghubungi Ningsih sampai hari ini.
Mungkin lelaki itu merasa bersalah?
"Itu karna kali ini karyawan tetap akan diberi bonus menginap. Makanya anggaran menjadi tiga kali lipat." Kata pak Heri selaku manajer departemen.
"Pabrik kita setahun belakangan ini mengalami kerugian. Apa tidak masalah menghabiskan banyak uang untuk fun day kali ini?" Sela kepala departemen, pak Joni.
Ningsih semakin terpojok, ia tak tau mau bicara apa. Memang benar resort yang ia ajukan untuk acara fun day menelan biaya yang sangat besar.
Karna ini adalah resort bintang lima diamond. Tentu biaya nya sangat mahal, belum lagi mereka akan menginap. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya yang hanya dipakai sehari saja untuk kegiatan fun day.
"Tidak masalah. Lakukan saja disana." Akhirnya Shons buka suara. Semua yang ada diruang rapat langsung menoleh ke arah kepala divisi mereka itu.
"Tapi pak.. " ujar bu Yeri yang langsung dipotong oleh Shons.
"Pabrik kita baru tahun ini mengalami kerugian dan itu tidak banyak.. produk tiruan tidak akan bertahan lama di pasaran, apalagi dengan kualitas yang buruk. Jadi kalian tidak usah khawatir dengan biaya."
Shons menatap ke arah Ningsih yang menatapnya balik.
Ada pabrik baru menjiplak sama persis cartridge yang diproduksi oleh pabrik mereka dengan harga jual yang lebih murah.
Sehingga penjualan cartridge mereka tahun ini berkurang tiga puluh persen. Hanya saja sekarang penjualan catridge mereka sudah mulai normal lagi, karna kualitas tinta yang terdapat dari catridge pabrik baru itu tidak bagus.
Pabrik mereka memiliki tinta yang bagus dan tak gampang pudar saat digunakan untuk ngeprint. Jadinya pasar beralih kembali mengunakan cartridge yang mereka produksi.
Itulah salah satu alasan Shons dipindakan ke pabrik ini dari kantor pusat. Menyelesaikan masalah cartridge yang di jiplak oleh pesaing bisnis.
"Kalian sudah bekerja keras untuk pabrik ini. Jadi mengeluarkan banyak anggaran untuk kalian bersenang-senang sejenak setelah melalui kesulitan ini, itu tak seberapa." Lanjut Shons.
Semua mengangguk setuju. Jika atasan mereka sudah bicara seperti itu, mereka bisa apa?
"Dan Ningsih.. akhir pekan nanti ikut saya ke resort itu. Saya ingin melihatnya langsung dan menyelesaikan biaya administrasinya."
Ningsih hanya diam, ia membeku sesaat. Melihat itu, bu Yeri menyenggol lengan Ningsih untuk menyadarkan bawahanya ini.
Kebetulan mereka berdiri bersebelahan.
"Ah.. baik pak." Jawab Ningsih cepat.
Perasaannya tidak enak. Shons pasti sudah merencanakan sesuatu.○●
"Jadi gimana nasib dua orang itu?" Tanya Fitri kepo.
"Mereka beda nasib." Jawab Ningsih acuh. Ia hanya tak terlalu ingin menggosipkan orang lain. Apalagi orang yang selingkuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pabrik T(c)inta
FanfictionDi pabrik itu tempat berbagai jenis orang berkumpul, dengan tingkah laku yang berbeda. Dari yang rajin sampai yang malas. Dari yang caper sampai yang pendiam. Dari yang baik sampai yang jahat. Ningsih staff HRD yang menyaksikan semua tingkah sesama...