U

390 77 17
                                    

○●

"Kamu liatin apa?" Tanya Yuki yang heran melihat Ningsih yang selalu mengarahkan pandangan matanya setiap menit dari pintu masuk departemen tempat mereka bekerja.

Dari jam masuk tadi, Ningsih selalu melihat ke arah sana. Gadis itu tampak gelisah, seperti menunggu kedatangan seseorang atau takut didatangi oleh seseorang.

Yuki juga tidak paham.

"Bukan apa-apa." Jawab Ningsih sambil menggeleng. Setelah itu kembali menatap ke layar komputer. Kembali menggetik pekerjaannya yang dari tadi tak kunjung selesai, karna fokusnya terbagi ke arah pintu masuk departemennya dan layar komputer.

Mendengar itu Yuki hanya mengangguk.

"Kamu udah dapat resortnya?" Tanya Yuki lagi memulai topik pembicaraan yang baru.

"Udah."

"Kamu gak asal pilih resort kan?" Sela Soting yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang kursi kerja yang Ningsih duduki.

Soting selalu saja ada dimanapun dan kapanpun. Jadi ya tidak perlu kaget lagi.

"Menurutmu?" Tanya Ningsih balik. Tapi ia tak melirik Soting sedikitpun, ia sibuk mengetik laporan di komputernya.

Sudah biasa Soting begitu. Jadi Ningsih tak ambil pusing.

"Palingan resort yang dipilih Ningsih sudah pernah pabrik kita pakai buat fun day." Kata Yiren yang mana sekarang sudah berdiri disamping Soting.

"Itu gak benerkan Ning?" Tanya Yuki memastikan. Karna pasti akan banyak pertentangan nanti.

"Tentu saja tidak." Jawab Ningsih sambil menatap rekan kerjanya itu.

"Kita berharap itu beneran. Karna memalukan kalau ternyata resort yang kamu pilih sudah pernah kita pakai." Ucap Soting sinis.

Dia hanya tidak suka melihat rasa percaya Ningsih yang seolah-olah sudah menemukan resort yang bagus.

"Kamu tenang saja. Resort itu baru dibuka enam bulan yang lalu, jadi tidak mungkin pernah kita pakai untuk fun day sebelumnya." Balas Ningsih tak kalah sinis.

"Resort baru? Pasti tempatnya bagus." Yuki tampak antusias.

"Sangat bagus. Kamu pasti akan sangat menyukainya nanti." Kata Ningsih sambil tersenyum.

Mereka sibuk mengobrol berdua. Mengabaikan Soting dan Yiren yang tampak jengkel berdiri dibelakang mereka.

"Rapatnya besok. Aku harap resort yang kamu rekomendasikan untuk fun day nanti memang sebagus itu. Biar tidak membuat malu departemen kita." Ujar Soting meremehkan, setelah itu dia pergi dari sana di ikuti oleh Yiren.

"Tak usah di dengarkan." Ucap Yuki menenangkan. Karna melihat raut wajah Ningsih yang tampak lesu.

"Aku memang tak mendengarkan dia." Balas Ningsih sambil tersenyum. Setelah itu melirik lagi ke arah pintu masuk.

Sebenarnya, Ningsih melihat ke arah pintu masuk dari tadi, menunggu seseorang siapapun itu memanggilnya ke ruangan kerja Shons.

Karna Ningsih yakin, Shons pasti akan memanggilnya untuk datang keruangan lelaki itu. Setelah apa yang Ningsih lakukan semalam pada mantan pacarnya itu.

Shons pasti marah besar.

Ningsih mengabaikan panggilan telfon Shons seharian kemaren. Belum lagi semalam Ningsih mematikan sepihak panggilan video yang dilakukan Shons lewat handphonenya Citra.

Dan Ningsih yakin, Shons telah mendengar suara Saka lewat panggilan video itu, belum lagi posisinya yang masih menggunakan bathrobe karna selesai mandi.

Pabrik T(c)intaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang