Empatbelas

2.1K 386 39
                                    

Kembali Jadi Detektif Gadungan

Doyoung teman sekamarnya yang dulu ternyata mata-mata AIN juga. Haruto ga habis pikir. Bisa-bisanya dia terus-terusan dapat teman sekamar mata-mata. Apa semua orang tau kemampuannya Haruto dan memilih untuk memanfaatkan itu? Tapi waktu sama Doyoung dulu, dia selalu diam. Ga ada rencana ngajak Haruto ngapa-ngapain. Selain itu mereka cuma bicara seadanya kalau ada hal penting. Dia terlalu fokus buat protes tentang sistem sekolah ini.

Doyoung sebenarnya gagal menjalankan misi. Walaupun identitas aslinya belum diketahui, dia dikeluarin dari sekolah makannya harus kirim orang baru. Jiwa anak muda pemberontaknya terlalu kuat katanya. Entah ya apa mungkin dia sengaja bikin image tukang protes gini ya. Sebenernya dulu cuman salah waktu aja. Dulu murid-murid ini masih alim padahal mulai ada satu orang yang hilang dan sekolah sama sekali ga peduli. Cuma Doyoung dan gengnya yang berani protes. Sekarang lihat, kantor kepsek sampe babak belur gitu dihancurin prajurit dadakan.

Doyoung itu antara impulsif dan peduli beda tipis. Dia ga rela anak yang hilang itu dibiarin gitu doang. Ga tega dia. Tapi ga banyak mikir main protes-protes. Sebenarnya ada pelanggaran lain lagi sih. Desas-desusnya gitu, cuma ga tau apaan. Kayak dirahasiain banget.

Kata Jeongwoo sekarang Doyoung lagi sembunyi. Statusnya itu mirip lah kayak buronan. Ya buronan bagi organisasi Kupu-Kupu Biru. Kayaknya ada sesuatu yang dia ga seharusnya tahu. Mungkin salah satu informasi yang Jihoon sampaikan tadi itu asalnya dari mulut Doyoung. Dia tau terlalu banyak. Makannya sekarang disembunyiin. Takut nanti dia dilenyapkan gitu aja. Ya ga guna sih sebenernya mau dilenyapkan juga udah telat kan informasinya udah disebar.

Itulah kata Jeongwoo, 'Kebodohan Organisasi Kupu-Kupu Biru'.

Sekarang Jeongwoo dan Haruto naik ke rooftop. Lokasinya ga jauh dari asrama, deket banget malah, banyak yang jemur baju di situ juga. Waktu kejadian itu sudah agak malem sih jadi ga ada yang lagi jemur baju. Naik ke tempat itu bisa dari dua tangga juga dan mungkin ketutup jemuran juga. Jadi yah bisa ada kemungkinan mereka pembunuh dan siswa ga pas-pasan.

Yang tersebar di sekolah sekarang ini sih itu Jibeom bunuh diri. Oh iya sebenernya juga murid-murid ga ada yang tau kalau yang jatuh itu Jibeom. Sangat ditutup-tutupi dan dirahasiakan. Takut kali ruang kepseknya dikeroyok siswa kesurupan reog lagi. Emang sih pas jatuh langsung gercep ditutupin. Tapi ini malah bikin detektif gadungan kayak Jeongwoo dan Haruto ini jadi mikir-mikir lagi. Kayak... Kok cepet banget penanganannya? Seakan kayak udah tau bakal jatoh gitu. Hhh... fishy.

Tembok rooftop yang agak tinggi itu untungnya warna putih. Jelas banget kalo mau lihat bekas-bekas jejak kaki dan lain-lain. Biasa, berbekal senter kecilnya Jeongwoo dan Haruto mulai menyelidiki.

Haruto sebenernya cuma bantu-bantu ngarahin senter aja soalnya dia juga kurang paham gimana cara bedain jejak kaki baru atau lama. Katanya Jeongwoo sih dari tebel tipisnya, tapi kok bagi Haruto ga ada bedanya.

"Ruto, kemaren lo liat dia jatoh pake sepatu apa engga?" tanya Jeongwoo setelah lama nyari-nyari jejak kaki di tembok.

"Entah. Gue liat dari jauh banget ga begitu perhatiin."

"Hmm..." Jeongwoo menaruh tangannya di dagu. "Kayaknya dia ga pake sepatu."

"Ga pake sepatu?"

Jeongwoo mengangguk. "Ga ada bekas item sepatu yang baru. Ga ada apa-apa."

"Gue yakin dia didorong, Woo. Gue liat ada yang dorong." Kalimat keduanya diucapkan pelan-pelan, bahkan lebih seperti berbisik supaya ga didengar orang lain.

"Ya makannya itu, mungkin kalo dia ga pake sepatu yang satunya pake jadi gue lagi cari jejaknya."

Sekarang Jeongwoo berubah mengarahkan senternya pada lantai. Lebih sulit mencari yang di lantai karena walaupun ubinnya cerah tetap saja banyak orang yang mungkin sudah kesini. Yah, salahnya juga sih ga langsung dateng ke tkp pas hari-h.

Kupu-Kupu Biru  || hajeongwoo/jeongharu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang