a/n duarr hahahah selamat menikmati updatenya!
Di Kandang Kupu-Kupu
Melihat Jeongwoo yang melesat gitu aja ke dalem, yang lain jadi pusing sendiri. Jaehyuk aja udah maki-maki dalam hati. Sumpah goblok banget ga ngerti, gitu katanya. Cuman ya aduh Jaehyuk sendiri mengakui sih kalo orang jatuh cinta itu jadi goblok dua ribu kali lipat. Tapi ya ga gini juga donggg!????
"Jeongwoo bego." Jaehyuk udah nahan-nahan eh malah dikeluarin sama Asahi.
"Emang anjir. Gila kesel banget." Ya udah Jaehyuk lanjutin deh misuh-misuhnya.
Suasana berubah jadi tempat misuh-misuh. Masih nunggu perintah Jihoon. Jaehyuk sama Asahi udah ga ngerti lagi deh, bingung. Cuma Jungwon yang berani deketin Jihoon. "Jadi abis ini apa, Kak?"
"Kalian bawa anak-anak lainnya ke stasiun. Saya nyusul Jeongwoo. Dia gak akan bisa kalau sendiri." Setelah itu Jihoon lari masuk ke kandang kupu-kupu, tanpa perintah lain lagi. Itu aja, singkat, pada, jelas, bikin pusing.
"Heh Jihoon! Ga bisa main masuk gitu aja dongggg. Ga usah ikutan nekat juga!" teriak Jaehyuk. Jihoon juga ga peduli.
"Aduh emang ya duo bucin," samber Asahi.
Jaehyuk sekarang juga ikutan lari ke dalam. "Kita harus samperin mereka! Berdua doang ga cukup!"
Asahi sih ikutin Jaehyuk walaupun dia sambil tepuk jidat juga.
-
Jeongwoo baru kerasa capek waktu dia mulai masuk ke dalam gedung AMD lagi. Napasnya mulai tersengal-sengal. Pintu besar itu dia dorong, dengan begitu udara pengap khas AMD menyapanya lagi. Banyak kenangan buruk di sini, jantungnya ga aman, keringetnya ngucur terus. Dia juga baru sadar, tindakannya ini bodoh sekali. Terlalu ceroboh dan tanpa perhitungan.
Jeongwoo menyeka keringatnya. Bangunan ini jauh lebih sepi dari yang sebelumnya. Anak-anak dan staff yang sibuk lalu lalang mendadak hilang. Suara haha hihi dan kresek-kresek sepatu juga ga ada. Tapi dia juga gamau sih kalo harus ketemu orang lain. Bahaya. Masalahnya posisi dia sekarang ya... musuh.
Jeongwoo menggengam pistolnya sambil berjaga-jaga. Matanya awas, telinganya ia buka lebar-lebar, langkahnya hati-hati. Semua ia lakukan dengan bekal pengalaman yang ia punya.
Bodohnya tadi dia ga nanya ke Airi tentang denah gedung ini. Walaupun dia sudah hampir seminggu di sini kan tetep aja dia ga pernah keliling-keliling. Tujuannya ya cuma kamar tidur, lapangan, menara, penjara bawah tanah aja. Ada banyak bagian yang belum pernah Jeongwoo kunjungi. Nyeselnya baru berasa sekarang.
Kira-kira Haruto di mana ya?
Lagi asik-asik bengong Jeongwoo malah dikagetkan dengan suara langkah kaki dan brisik-brisik omongan orang. Refleks Jeongwoo langsung ngumpet di belakang tembok. Ngebiarinin dua? tiga? beberapa orang itu lewat dulu sebelum dia lanjut cari-cari lagi. Sambil nguping juga sih.
"Tau ga sih ternyata Pak Choi Hyunsuk itu berkhianat?"
"Oh ya?"
Kaget Jeongwoo juga.
"Kok bisa??? Bukannya dia tuh muka-muka calon penerusnya Pak Kwon Jiyong?"
"Yakannn!?? Gue juga kaget woi."
"Terus sekarang gimana nasibnya? Udah dibunuh?"
Wets serem. Tapi emang biasanya gitu kalo pengkhianat paling bagus dilenyapkan kalo udah ketauan. Mereka-mereka tuh kan ancaman bagi kedua belah pihak.
"Belum. Kayaknya masih disekap."
Jeongwoo lega. Walaupun Haruto ga ikut disebut dia lega. Karena pikirannya mengatakan bahwa Haruto juga bareng Hyunsuk. Ga mungkin dia gerak sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/297048158-288-k266676.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kupu-Kupu Biru || hajeongwoo/jeongharu ✔
FanfictionHaruto yang bisa baca masa depan, Jeongwoo yang irit bicara, dan murid-murid yang selalu menghilang setiap tanggal 25. [End] disclaimer: -bxb -15+ -murni fiksi cuman buat hiburan aja -update setiap kamis