Duapuluhsatu

1.8K 319 30
                                    

Detektif Gadungan Beraksi Lagi

Ya betul, detektif gadungan emang beraksi lagi. Setelah lihat truk kontainer parkir di halaman kamp Jaehyuk jadi ingat kalau akan ada rapat antar atasan malam ini. Dia juga bilang bahwa dia dan Asahi sebenarnya lumayan dipercaya oleh para atasan. Pasalnya mereka selalu nurut, ga pernah coba kabur seperti yang lainnya. Lalu skill juga tak perlu diragukan lah, dulu kan alumni kamp mata-mata AIN. Not bad.

Jadi rencana kali ini Haruto dan Jeongwoo akan menyelinap ke ruang rapat. Mereka nanti akan bersembunyi di ruang berkas yang cuma bisa diakses dari ruang rapat. Menurut Jaehyuk dan Asahi, ruang berkas punya tempat persembunyian yang bagus bahkan ketika nanti ada orang yang masuk sana. Tapi perkara akan ada orang yang masuk atau tidak, serahkan saja pada Haruto!

Haruto menggenggam tangan Jeongwoo sebentar. Dibacanya masa depan mereka. Kebetulan tidak ada yang masuk saat mereka sembunyi karena berkas-berkas sudah diambil sebelum rapat dimulai. Oke aman.

Jaehyuk dan Asahi ini memang babu bersih-bersih ruang rapat sebelum dan sesudah digunakan jadi ya mereka punya keuntungan nyelundupin Haruto dan Jeongwoo ke situ. Juga mereka ini dua orang yang dipercaya jagain rapat nanti emang kayak beneran pake kekuatan orang dalam dah ini. Asik. Nah kalo Junghwan, katanya dia ada urusan lain. Junghwan ga bilang sih soal apa tapi Jeongwoo kayak ga ada niatan nanya juga jadi Haruto diam saja. Mungkin bukan ranahnya menanyakan itu.

"Kalo udah siap semua bisa langsung siap-siap untuk nanti malam," kata Jaehyuk. "Kalian pasti lebih bisa lah ya daripada gue." Kali ini Jaehyuk sambil nepuk-nepuk bahu Jeongwoo. Tepukan yang seakan-akan bilang 'kalian pasti ga bakal ngecewain gue lah.' 

"Kita ketemu lagi di sini jam delapan malam," katanya lagi yang lalu diangguki teman-teman yang lain. 

Setelah itu mereka membubarkan diri karena lonceng tanda jam istirahat selesai dibunyikan. Jaehyuk dan Asahi masih tetap di sana sedangkan Junghwan, Jeongwoo, dan Haruto sudah lari tunggang langgang kembali ke lapangan. Telat satu menit pasti langsung kena push up. Capek gais kalo bisa ga usah deh. 

Malamnya Haruto dan Jeongwoo pergi ke menara sesuai janji yang tadi mereka buat sendiri. Jaehyuk dan Asahi sudah menunggu di sana sedangkan Junghwan tak datang. Ia punya urusan lain. Jadi malam ini hanya ada Jaehyuk, Asahi, Jeongwoo, dan Haruto. 

"Nih," Jaehyuk menyodorkan sebuah kaca kecil pada Jeongwoo. "Pake ketika kalian mau ngintip. Tapi hati-hati jangan sampai ketahuan karena kaca bisa mantul." 

Jeongwoo mengangguk mengerti. 

"Sama ini senter, sebisa mungkin ga dipake karena berisiko ketauan." Asahi menyodorkan sebuah senter kecil pada Haruto. "Gue rasa kalian ga perlu ngintip apapun sih cukup dengerin aja rencana mereka. Kaca nya buat jaga-jaga aja."

"Setuju. Kita udah pernah lihat wajah mereka, kita cuma ga pernah tau rencana mereka."

"Gue percaya lo berdua bakal berhasil. Keberanian lo waktu di mercusuar itu udah membuktikan kok."

Jeongwoo dan Haruto ga bisa mempertahankan wajah datarnya setelah kejadian di mercusuar itu disebut-sebut. Bisa-bisanya Jaehyuk tahu soal ini. Kenapa bisa mereka tahu? Apa Jaehyuk tahu kejadian persisnya di mercusuar itu? Apa hubungannya Jaehyuk dengan kejadian itu? Semua pertanyaan itu nguap-nguap di kepala tanpa berhasil dikeluarkan satupun. Yang ada hanya ekspresi kaget dan cemas terlukis di wajah mereka berdua.

"Tenang, kita ga bilang siapa-siapa kok." Lalu Jaehyuk tersenyum menatap keduanya.

Yang disenyumin ketar-ketir ga tau harus ngapain. Bayangin berarti mereka tahu dong kalo Haruto menghabisi salah satu orang yang dikirim ke situ. Hadeh, hadeh, apalagi sih yang mereka ga tau...

Kupu-Kupu Biru  || hajeongwoo/jeongharu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang