37. KABAR BURUK

37 31 81
                                    

Terima kasih sudah mampir
Bagaimana hari ini semoga bahagia.


Cari posisi yang enak buat baca cerita ini.

Jangan lupa buat vote sama komen ya,
maaf banyak typo karna ini cerita pertama aku.....

_

_

_

( HAPPY READING )

_

_


"Pasien atas nama kevano Kenan Adriansyah dinyatakan telah meningal dunia."

Deg

Badannya tersungkur seperti disambar petir dengan kencang, air matanya terjatuh dadanya sesak, bibirnya juga bergetar, Kenzo terdiam mendengar ucapan dokter itu.

Tak ada sahutan apapun hanya ada mamanya yang berada di sampingnya sekarang. Kenzo mengelengkan kepalanya. Air matanya terus menetes mendengar lontaran dokter Andri.

"Ma, ini bohong kan." Rintihnya. Tak kuasa menahan tangisannya wiranda ikut menangis dan memeluk anaknya menguatkan.

"Iklas nak, kamu harus iklas." Kenzo mengeleng. "Kenan masih hidup kan ma." Tuturnya lagi didalam dekapan mamanya.

"Kenzo ini yang terbaik nak, kamu harus bisa iklas sayang." Isakan itu semakin menjadi. Dia melepaskan pelukan itu. Berlari kearah kevan yang sudah terbaring lemah tak bernyawa.

Bibirnya bergetar menahan sakit yang Ia rasakan. Rasanya berat merasakan kehilangan lagi untuk kesekiannya. Namun manusia bisa apa mereka harus bisa iklas dan tegar akan kehilangan kehilangan berikutnya.

"Pamit lu gak lucu nan." Dia mengusap air matanya mencoba baik baik saja di depan kevan.

"Seharusnya gue tau pamit lu, dan gak akan gue izinin lu pergi dari sana tadi." Hening. " Lu ningalin gua lagi." Rintihnya. Sesak rasanya, tak bisa dimungkiri akan berakhir seperti ini.

'lu kali ini curang nda, lu bawa kevan sekarang pergi sama lu." Umpatnya di dalam hati.

Dunia begitu tidak adil untuknya ,untuk dia yang ingin merasakan bahagia. Untuk dia yang ingin merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Namun terlihat bahwa semesta selalu melarang kebahagian itu ada di dalam hidupnya.

"Al." Panggil Hanum.

Hanum berjalan mendekat kearah Kenzo, lalu memeluk laki laki yang sedang menangis disampingnya. "Al iklas yah." Tak ada respon dari Kenzo. Kenzo hanya terus terisak menatap kevan didepannya.

"Gue kehilangan lagi." Serunya. Hanum mengangguk mengerti dia tau akan kesedihannya. Hanum harus terus berada disamping kenzo untuk menenangkan.

"Kali ini bener bener keterlaluan num." Tuturnya lagi. Hanum hanya terdiam membiarkan Kenzo berucap semaunya. Mungkin itu membuat Kenzo tenang sekarang.

"Gue benci takdir gue yang harus kehilangan
Saat bahagia gue sedikit lagi memuncak." Bibirnya bergetar hebat, rasanya benar benar tak kuasa menahan rasa sakit. "Gak Adil banget num, ini gak adil banget buat gue." Hanum mengeratkan lagi pelukannya mencoba memberi ketenangan untuk Kenzo.

Bayangan (LEE HAECHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang