38. KITA DAN MALAM.

19 9 6
                                    

Terima kasih sudah mampir
Bagaimana hari ini semoga bahagia.


Cari posisi yang enak buat baca cerita ini.

Jangan lupa buat vote sama komen ya,
maaf banyak typo karna ini cerita pertama aku.....

_

_

_

( HAPPY READING )

_

_

Malam ini tepat pukul 11 kurang Hanum meminta galaksi untuk mengantarkannya ketempat apartemen kevan yang Ciko beri tahu sebelum dia mengantarkan Hanum pulang kerumahnya.

Dia yakin Kenzo sedang butuh dia sekarang maka dari itu Hanum meminta Ciko untuk memberitahu apartemen kevan padanya. Dijalan hanya tatapan khawatir dari kaca mobil mengkhawatirkan bagaimana laki laki itu disana. Dia berharap bahwa Kenzo baik baik saja.

"Lu udah bilang papah." Hanum membalikan wajahnya dari kaca mobil menatap kearah galaksi.

"Bunda udah izinin gue." Jawabnya kembali lagi menatap kearah samping kaca mobil. "Tapi papah pasti khawatir sama lu." Lanjutnya.

"Papah bakalan ngerti." Tak ambil pusing galaksi tidak ingi berdebat dengan Hanum sekarang hanya karena masalah sekecil ini.

Saat tepat di depan apartemen yang menjalar tinggi galaksi memberhentikan mobilnya didepan apartemen itu.

"Gue bakalan baik baik aja." Tuturnya saat melihat wajah galaksi yang cemas. "Jangan terluka num papah gak suka itu." Hanum mengangguk mengerti.

"Gue turun lak, hati hati baliknya." Ujar Hanum sambil membuka pintu mobil untuk dia turun.

Hanum melambaikan tangannya kearah galaksi. "Hati hati." Ujarnya lagi membuat galaksi mengangguk sambil menekan klakson mobil dan pergi dari tempat Hanum berdiri.

Hanum menatap diam gedung itu. Dia langsung melangkahkan kaki kedalam untuk bertemu dengan Kenzo. "Permisi." Panggil Hanum saat melihat perempuan penjaga apartemen.

"Mba saya mau nyari kamar atas nama Kevano kevan Adriansyah."

"Tunggu sebentar." Hanum tersenyum sambil mengangguk.

"Lantai dua kak kamar 204." Jawabnya.

"Terimakasih." Hanum langsung berjalan kearah lift untuk naik kelantai dua untuk menemui Kenzo.

Saat sudah ada di lantai dua Hanum membuka ponselnya untuk menelpon laki laki itu.

"Al."

"Altezza." Hanum memanggil Kenzo lagi.

"Al kamu adakan disana?" Tanya Hanum lagi dengan rasa khawatir. Dia menatap layar ponselnya namun panggilan itu menyambung kenapa Kenzo tidak menjawab ucapannya.

"Kenapa nelpon?" Saat mendengar suara Kenzo Hanum menghelakan nafas lega. Dia pikir terjadi sesuatu pada kekasihnya.

"Aku cuman mau mastiin kamu baik sekarang." Jujurnya.

Bayangan (LEE HAECHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang