"Kak Tiara"
Tiara yang sedari tadi fokus pada komputer menoleh pada yang memanggil, ia tersenyum awalnya namun begitu melihat sosok dibelakang si pemanggil Tiara langsung berubah kaget.
"Amel, kok kamu bawa bang Rinaldi kemari?" Tanya Tiara.
"Kita duduk dulu yuk kak? Ada yang mau aku ceritain" Amelia memegang lengan Tiara.
"Okey.." gumam Tiara bingung namun ia tetap beranjak.
Kini ketiganya berada di ruangan milik Tiara, tadinya mau ke kantin studio yang terletak di sebelah gedung utama namun Amelia menolak karena ia tak mau ada yang mendengar obrolan mereka. Disinilah mereka akhirnya, Tiara duduk dikursi besarnya seraya melipat tangan diatas meja menatap Amelia juga Rinaldi bergantian.
"Ada apa?" Amelia tersenyum pada Rinaldi, memintanya untuk bercerita pada Tiara.
"Gini Tiara, jadi.."
Rinaldi menceritakan semuanya sementara Tiara mendengarkan dengan seksama, ia mengangguk-anggukkan kepala dan sesekali melebarkan mata lalu kembali mengangguk-angguk serta meringis melirik Amelia. Akhir dari cerita, Rinaldi bertanya pada Tiara.
"Apa kamu tau dimana Nanda tinggal?"
"Maaf bang, aku gatau karna itu privasi model kami dan abang boleh kemari lusa kalo abang mau ketemu sama Nanda" jawab Tiara.
"Lusa?" Gumam Amelia.
"Iya Mel, tadi pagi sih Nanda ada job dan cuma pagi doang.. kalo besok dia free, so maybe lusa dia bakal dateng" jelas Tiara.
"Kak Tiara punya nomornya, kan? Biar aku yang ngajak Nanda ketemuan" ujar Amelia.
"Oh boleh juga, wait a sec" Tiara meraih ponselnya dan mengirimkan nomor Nanda pada Amelia.
"Makasih ya kak" Amelia tersenyum.
"Sama-sama sayang, kan kakak uda pernah dan bahkan sering bilang ke kamu kalo Nanda itu kayak kamu waktu masih muda.. kamu sih ga percaya, eh ternyata dia anak kamu yang selama ini kamu cari.. kakak ikut seneng" Tiara balas tersenyum dengan manis.
"Iya kak, pantes aku ngerasa janggal setiap ngeliat Nanda.. kayak ada sesuatu yang bikin aku pengen deket sama dia" sahut Amelia.
"Ya karna kamu itu mamanya" sambar Rinaldi.
"Iya bang" Amelia menoleh pada Rinaldi lalu tersenyum, Tiara memandang keduanya sambil tersenyum dalam diam.
'Akhirnya aku bisa ngeliat adek aku yang satu ini tersenyum manis lagi'
🥀🥀🥀
Yuda menggendong Dinda yang tertidur di sofa ke kamar, Nanda menoleh melihat Yuda yang menggendong putrinya.
"Dinda kenapa?"
"Ketiduran di depan, aku pindahin aja kemari ntar sakit badannya kalo tidur di sofa"
Yuda membaringkan tubuh mungil sang putri ke ranjang, menyelimutinya lalu tersenyum sembari mengusap rambut panjang Dinda. Nanda hanya mengangguk dan melangkah keluar kamar menuju ke dapur, dia haus dan lapar namun kepalanya mendadak sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] MINE : BITTERSWEET
القصة القصيرةKarena memaafkan tak semudah meminta maaf. JANGAN READ DOANG!! AKU GA SUKA!!