Yuda menghela nafas panjang, ia tak menemukan apapun di rumah Gita dan tak ada yang bisa dicurigai dari mereka, mungkin memang mereka kaget secara natural sebab Yuda tak pernah datang ke rumah Gita sama sekali. Kini Yuda di rumah Amelia, ia akan menjemput Dinda pulang kembali ke apartemen Nanda.
"Yuda, kamu uda dapat info tentang Nanda?" Tanya Amelia.
"Ga miss, sama sekali gada info apapun" jawab Yuda menggeleng dengan wajah lelahnya.
"Dinda nanyain Nanda terus" gumam Amelia.
Gumaman Amelia membuat Yuda meringis, tentu saja putrinya itu menanyakan keberadaan sang mama terus-menerus bahkan ia sampai jatuh sakit karena rindunya yang terlalu besar pada Nanda.
"Aku bawa Dinda pulang ya miss, miss juga butuh istirahat" ujar Yuda.
"Tapi kamu gimana?" Sahut Amelia.
Mama kandung Nanda itu tahu kalau Yuda mencari Nanda kesana-kemari dan ia masih memikirkan orang lain sementara dirinya sendiri pasti kelelahan dan butuh istirahat juga.
"Aku gapapa kok, aku bawa Dinda ya?" Yuda menggendong Dinda.
"Yaudah, kalian hati-hati dijalan ya? Kalo ada apa-apa telpon miss" Amelia mengusap rambut Dinda pelan.
"Oke miss" Yuda mengangguk dan beranjak pergi dari rumah Amel.
Tak butuh waktu lama untuk tiba di apartemen Nanda karena jalanan begitu lenggang malam ini, Yuda kembali menggendong Dinda yang sudah tertidur menuju ke lantai 25. Begitu lift terbuka, Yuda berpas-pasan dengan 2 laki-laki bertopi namun ia memilih untuk tak terlalu perduli dan melangkah menuju ke apartemen. Yuda masuk, membawa Dinda ke dalam kamar dan dirinya terdiam di ambang pintu melihat isi kamar utama tersebut. Disana, diatas ranjang ada Nanda. Benar-benar Nanda, Yuda bahkan tak berkedip melihat kenyataan di depan matanya.
"Engh.." Dinda bergerak dan mengerjapkan mata dalam gendongan Yuda.
"Papa?" Gumam si kecil menyadarkan Yuda.
"Eh iya, sayang" sahutnya.
"Kenapa?" Tanya Dinda dengan wajah bangun tidurnya.
"Itu.." Yuda kembali melihat ke ranjang, disana masih ada Nanda yang terbaring dengan nyaman.
"Mama!" Dinda berseru dalam gendongan Yuda.
"Papa! Turunin Dinda!" Serunya lagi.
Yuda menurunkan Dinda, si kecil langsung berlari ke ranjang dan berhambur memeluk Nanda yang tidur. Perlakuannya membuat si mama mengeluh dan mengerjapkan mata lalu beringsut bangun, Dinda tersenyum senang melihat mamanya.
"Mama!" Pekik Dinda.
"Dinda..?" Lirih Nanda bingung.
Grep!
"Mama! Dinda kangen mama!" Dinda memeluk erat mamanya hingga sang mama terbaring kembali.
"Dinda, ini kamu sayang? Dinda anak mama?" Tanya Nanda melepaskan pelukannya.
"Iya! Ini Dinda! Dinda kangen mama!" Dinda kembali memeluk Nanda erat.
"Mama juga kangen kamu nak, akhirnya mama bisa ketemu kamu lagi.. mama seneng" lirih Nanda, matanya berkaca-kaca.
"Nanda, kamu kok bisa ada disini? Kamu darimana aja? Siapa yang bawa kamu kemari?" Nanda menoleh dan seketika rautnya berubah datar, Yuda mengerutkan kening melihat perubahan raut wajah Nanda. Ada apa? Apa pertanyaannya salah?
"Pergi kamu" desis Nanda.
"Apa?" Yuda terkejut.
"Pergi" kembali desisan itu terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] MINE : BITTERSWEET
Krótkie OpowiadaniaKarena memaafkan tak semudah meminta maaf. JANGAN READ DOANG!! AKU GA SUKA!!