Episode 21

82 14 0
                                    

Sam kaget didatangi oleh Yuda, adik angkatnya itu tampak tidak baik.

"What's wrong, Yud? Ada yang salah?" Tanya Sam.

"Lo yang bilang ke Nanda kalo gue ama Marsha bakal nikah? Kenapa lo bilang ke dia sementara gue sendiri belom tau apapun tentang itu?" Desis Yuda. Sam menghela nafas, ia mengangguk seolah paham apa yang Yuda bicarakan.

"Take a sit, gue minta maaf sebelumnya.. gue terpaksa bilang ke Nanda karna mommy nelpon gue waktu gue lagi bareng Nanda di studio" jelas Sam.

"Lo ga lagi bohong sama gue, kan Sam?" Yuda memicingkan mata.

"I swear Yuda, gue ga bohong" Sam mengangkat tangan kanannya ke atas.

"Ngapain juga gue bohong sama lo" gumam Sam kemudian.

"I know you have eyes on her Sam, jangan lo kira gue gatau apa-apa" sahut Yuda membuat Sam mengerjap.

"Maksud lo apaan?" Yuda terkekeh melihat reaksi kaget si abang angkat, ia bersandar pada sofa.

"Lo suka ama Nanda, kan?" Tanya Yuda menaikkan alis.

"Eng-engga, lo apaan sih" Sam menjawab gugup.

"Udalah, lo gausah pura-pura didepan gue" Yuda mengibaskan tangan.

"Gue kenal lo Sam, lo itu abang angkat gue dan gue ga buta.. gerak-gerik lo itu nunjukkin banget kalo lo suka ama Nanda, gue tau dan gue sama sekali ga marah.. tapi lo cuma perlu inget satu hal, Nanda cuma punya gue!" Sam menyunggingkan senyuman kecil melihat raut wajah Yuda yang tampak menegaskan bahwa Nanda hanya miliknya, ia mengangguk pelan sebelum menyahut.

"Gue tau hubungan lo ama Nanda uda jauh banget but no one knows what happend at the future, right? Gue bakal inget Nanda cuma punya lo tapi lo mesti inget juga, Nanda trauma sama lo Yuda.. dia bakal mikir berkali-kali lipat buat balik ke lo, jadi ga masalah kan kalo gue nyoba buat dia nyaman sama gue?"

Yuda mengerjap mendengar ucapan Sam, si abang angkat tersenyum tampan seperti biasa. Semua perkataannya membuat Yuda merasa kalau Sam berniat serius akan mengambil hati Nanda, Yuda tak ingin marah dan dia tak ingin bertengkar dengan Sam. Dia menarik nafas panjang dan berdehem pelan.

"Gue ga ngelarang lo buat ngedekatin Nanda, kalo dia nyaman sama lo ya itu artinya lo mampu.. jadi kita bersaing secara sehat aja, Sam" ujar Yuda.

"Okay, deal" sahut Sam mengangguk.

🥀🥀🥀

Nanda menghampiri Amelia, si mama tampak tersenyum kecil melihat kedatangan sang putri.

"Mama, boleh kita bicara bentar?" Gumam Nanda.

"Boleh dong, sini" Amelia beranjak duduk di sofa, Nanda duduk di sampingnya.

"Mau bicara apa, sayang?" Tanya Amelia. Nanda menarik nafas lalu memegang tangan sang mama, ia tersenyum manis membuat kerutan muncul di kening Amelia.

"Kamu gapapa, kan? Kamu ga di apa-apain sama tante Yuni, kan?" Amelia jadi khawatir.

"Aku gapapa, mama jangan khawatir.. aku cuma mau tau kenapa dia bilang mama itu anak pembunuh" ujar Nanda.

Amelia mengerjap, ia tampak tak tahu mau menjawab apa karena Amelia sendiri tidak tahu kenapa dan mengapa Yuni menyebutnya sebagai 'anak pembunuh'. Memang sejak pertama keduanya bertemu, Yuni sudah tak menyukai Amelia.

"Mama gatau sayang, mama juga bingung" Amelia menggelengkan kepala, kentara sekali ia kebingungan.

"Pasti ada sesuatu dibalik ini, ma" gumam Nanda.

[✔️] MINE : BITTERSWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang