Episode 25

121 15 0
                                    

Amelia dikejutkan dengan kehadiran Rinaldi ke studio-nya, ia menatap bingung si mantan suami.

"Bang Rinal ngapain kemari?" Tanya Amelia.

"Mau ketemu kamu dong" jawab Rinaldi.

"Ya kenapa ga nelpon dulu sih? Pake dateng ke studio segala" sungut Amelia.

"Emang kenapa? Ada yang keberatan?" Rinaldi menaikkan alis.

"Engga, cuma kan ga enak aja diliat ama anak-anak disini" Amelia bergumam.

"Gapapa kalo mereka mah, kamu uda makan siang belom?" Rinaldi tersenyum.

"Belom" Amelia menggeleng.

"Makan bareng abang yuk?" Ajak Rinadi.

"Yaudah, yuk" Amelia menganggukkan kepala.

Rinaldi langsung saja menggandeng Amelia melangkah keluar dari studio, langkah mereka melambat begitu melihat sosok Yuni yang berdiri di dekat mobil milik Rinaldi.

"Bagus banget ya kelakuan kamu, Rinal" sinis si tante.

"Masih aja ketemuan ama ini perempuan gatau diri! Anak pembunuh!" Sambungnya menatap tajam Amelia.

"Tante cukup! Berhenti nyebut Lia anak pembunuh!" Rinaldi marah pada tante-nya.

"Emang itu kenyataannya! Dia anak pembunuh!" Sahut Yuni menunjuk Amelia dengan wajah penuh emosi.

Amelia merasakan dadanya sesak karena dituduh seperti itu, kenapa Yuni menyebutnya sebagai anak pembunuh? Apa orang tuanya dulu pernah membunuh seseorang dan Yuni mengetahui itu? Amelia tidak tahu apapun tentang hal tersebut.

"Tante!" Rinaldi berseru pada tante-nya.

"Jauhin Rinaldi!" Desis Yuni.

"Tante ga ada hak untuk nyuruh Lia buat jauhin aku!" Sambar Rinaldi.

"Kamu itu keponakan tante! Jelas tante punya hak buat ngelarang kamu deket ama perempuan manapun terutama dia!" Yuni kembali menunjuk Amelia yang diam dengan mata yang telah berkaca-kaca.

"KAMU ANAK PEMBUNUH!!" Si tante berteriak lantang.

Plak!

Rinaldi-Amelia terkejut saat seseorang muncul tiba-tiba dan menampar Yuni cukup kuat, Yuni memegangi pipi kanannya yang terasa panas dan nyeri.

"Nanda?!"

Orang tua Nanda kaget melihat putri mereka yang menampar si sulung dari keluarga Dirgantara. Mata Nanda menatap tajam neneknya itu, dia tidak terima sang mama disebut sebagai anak pembunuh selama bukti yang jelas tak ada di depan semua orang.

"Berhenti manggil mama aku dengan sebutan itu atau aku bakal lebih kasar dari ini" Nanda berujar dengan nada menyeramkan.

Dia marah, kesabaran Nanda hilang menghadapi Yuni yang sama sekali tak punya hati. Nanda tak akan membiarkan Yuni menindas mama-nya lagi, sudah cukup sekali saja dan tak akan pernah terulang kembali. Cukup dulu saat Yuni membohongi semua orang tentang Nanda yang cacat dan kematian palsunya, kini Nanda akan benar-benar melawan Yuni untuk memperjelas siapa dirinya di keluarga Dirgantara.

"Anak kurang ajar! Keterlaluan kamu!" Desis Yuni.

"Nenek yang keterlaluan! Ga cukup udah bohongin semua orang tentang aku yang lahir catat dan surat kematian palsu dari rumah sakit? Belum cukup, nek? Sekarang nenek mau bohongin semua orang lagi dengan nyebut mama aku sebagai anak pembunuh? Iya?" Wajah Nanda tak terlihat takut melihat wajah emosi Yuni.

Rinaldi-Amelia tak bersuara melihat putri mereka yang berseteru dengan Yuni, Amelia ingin menarik Nanda pergi namun Rinaldi menahannya dan menggelengkan kepala seakan membiarkan si putri untuk menghadapi neneknya itu.

[✔️] MINE : BITTERSWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang