"Mama!" Nanda tersenyum kala Dinda memeluk kakinya begitu ia tiba di rumah Alvin, Wati bergerak menghampiri keduanya.
"Dinda kangen mama" ujar si kecil memeluk erat kaki mamanya.
"Mama juga kangen Dinda" sahut Nanda menggendong Dinda.
"Dinda nanyain kamu terus, mama jadi bingung sendiri tadi" gumam Wati.
"Kangen.." gumam Dinda memeluk leher Nanda begitu erat.
"Ga biasanya Dinda gini" lirih Nanda.
"Yaudah, kamu bawa ke kamar gih, dia ga tidur siang karna nungguin kamu" Wati mengusap bahu Nanda.
"Iya ma" Nanda berjalan membawa Dinda dalam gendongannya menuju ke kamar, ia membaringkan si putri ke ranjang.
"Mama sini!" Dinda menahan tangan Nanda.
"Iya sayang, mama ga kemana-mana kok" kekeh Nanda berbaring disamping Dinda.
Si kecil merapatkan diri dengan memeluk pinggang sang mama lalu memejamkan mata bulatnya, Nanda mengerutkan kening melihat sikap aneh putrinya ini. Ada apa dengan Dinda? Tidak biasanya dia seperti ini, tidak pernah malahan.
"Sayang" panggil Nanda.
"Iya mama" sahut Dinda mengangkat wajahnya menatap Nanda yang menunduk.
"Dinda kenapa hm?" Nanda bertanya dengan senyuman hangat. Si mama mengelus sayang kening anaknya. Dinda mengerjap beberapa kali, ia tampak berpikir membuat Nanda menyatukan alis.
"Dinda mikirin apa, sayang?" Tanya Nanda bingung.
"Dinda pengen ketemu om Yuda" jawab Dinda.
Tubuh Nanda membeku mendengar jawaban Dinda, bertemu Yuda? Kenapa Dinda ingin bertemu Yuda? Apa mungkin Dinda merasakan kedekatan anak-papa yang sesungguhnya saat bersama Yuda? Nanda menggigit bibirnya, ia gelisah seketika.
"Mama, Dinda inget om Yuda terus" ujar Dinda.
Kembali, Nanda membeku untuk kedua kalinya. Tidak, ini tidak akan berjalan dengan baik. Nanda yakin kalau Dinda merasakan ikatan batin yang kuat dengan Yuda, secara mereka adalah anak dan papa kandung.
"Dinda mau ketemu om Yuda lagi, mama" Permintaan Dinda membuat Nanda menatapnya lekat, memandangi mata bulat putrinya yang sarat akan harapan besar untuk bisa menemui laki-laki yang merupakan papanya itu.
"Kenapa Dinda.. pengen ketemu om Yuda? Apa Dinda tadi ada bilang gini ke oma?" Nanda bertanya penasaran.
"Engga, Dinda ga bilang ke oma! Oma kan gatau om Yuda siapa.. om Yuda baik, ma! Dinda suka" Dinda tersenyum manis.
'Syukurlah Dinda ga bilang ke mama Wati'
"Kalo papa Alvin ga suka lagi?" Alis Nanda terangkat.
"Suka juga! Dinda suka papa Alvin! Dinda suka om Yuda!" Sahut Dinda senang.
Batin Nanda meringis, Dinda membuatnya dilanda kebingungan yang mendalam. Apa Nanda perlu mengubah keputusannya? Tapi Nanda tidak mau berhubungan dengan Yuda lagi, Yuda sudah tunangan. Mengingat itu membuat Nanda menghela nafas, ia harus fokus dengan keputusan yang telah ia ambil yaitu menerima Alvin. Terlepas dari Dinda yang mulai menyukai Yuda, Nanda harus tetap pada pendiriannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] MINE : BITTERSWEET
PovídkyKarena memaafkan tak semudah meminta maaf. JANGAN READ DOANG!! AKU GA SUKA!!