Dinda berlari memeluk kaki sang mama, Nanda terkekeh dan menggendong putri kecilnya itu.
"Mama! Ayok pulang!" Ujar Dinda.
"Pulang? Gamau bobo bareng oma?" Sahut Wati.
"Dinda mau bobo bareng mama dirumah!" Dinda menoleh pada Wati yang tersenyum mendengar ucapannya.
"Oh gitu, kangen sama mama ya?" Kekeh mamanya Alvin itu.
"Iya!" Dinda mengangguk lucu.
"Makasih ya ma uda jemput Dinda tadi siang, aku pamit dulu" ujar Nanda.
"Iya sayang" gumam Wati tersenyum.
"Aku anterin ya, Nda" Alvin datang menghampiri.
"Gausah Al, aku uda manggil taxi tadi didepan" Nanda menggeleng.
"Oh yaudah, hati-hati" gumam Alvin.
"Hati-hati ya anak papa" Alvin menguyel pipi Dinda dan menciumnya gemas.
"Dadah papa Alvin! Dadah oma!" Dinda melambaikan tangan.
"Dah sayang" koor Wati-Alvin. Nanda-Dinda kini telah berada didalam taxi untuk menuju apartemen mereka.
"Mama, mama!" Panggil Dinda.
"Kenapa, sayang?" Tanya Nanda mengusap pelan rambut panjang putrinya.
"Om Yuda bakal dateng ke rumah, kan?" Nanda mengerjap, Dinda menanyakan Yuda. Sekilas Nanda kembali mengingat Yuda yang menghubunginya sore tadi, laki-laki itu ingin bertemu dengan si kecil.
"Emm.. mama gatau" Nanda menggeleng.
"Telpon!" Seru Dinda.
"Iya, mama telpon ya" Nanda terpaksa menghubungi Yuda namun tak diangkat oleh yang bersangkutan padahal tersambung.
"Ga diangkat, nak" gumam Nanda. Wajah Dinda berubah cemberut, ia ingin bersama Yuda.
"Aneh, kok ga diangkat ya?" Lirih Nanda kembali mencoba menghubungi Yuda.
"Sudah sampai, nyonya" suara supir taxi membuat Nanda tersentak.
"Ah iya, makasih banyak pak, ini uangnya" Nanda memberikan lembaran uang pada supir dan melangkah turun bersama Dinda, si kecil memajukan bibir membuat Nanda gemas. Keduanya masuk ke dalam apartemen dan terkejut melihat Yuda yang terbaring di sofa ruang tengah, Dinda berlari menghampiri Yuda.
"Om Yuda!" Serunya senang.
"Engh.. Dinda?" Suara Yuda begitu serak dan lemah.
"Om Yuda kenapa?" Dinda berubah bingung, wajah Yuda tampak tak baik seperti biasa. Nanda melihat wajah Yuda sedikit pucat, suara laki-laki itu pun tak seperti biasanya.
"Om Yuda sakit ya?" Jari mungil si kecil mengusap-usap pipi Yuda membuatnya memejamkan mata.
"Mama! Muka om Yuda panas!" Dinda berseru pada sang mama.
"Om gapapa kok sayang, Dinda baru pulang?" Lirih Yuda menggenggam tangan kecil Dinda.
"Kamu kenapa?" Nanda menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] MINE : BITTERSWEET
ContoKarena memaafkan tak semudah meminta maaf. JANGAN READ DOANG!! AKU GA SUKA!!