Dinda memiringkan kepala, ia terlihat fokus sekali mewarnai hasil gambarnya. Gita tersenyum melihat wajah serius Dinda, bibirnya maju dan keningnya berkerut membuat si kecil terlihat lucu.
"Selesai!" Pekiknya mengangkat buku gambar.
"Wah, pinter banget anak bunda" puji Gita.
"Hehe" Dinda tertawa.
"Bunda! Bunda bisa telpon papa Yuda?" Gita menaikkan alis, tersenyum mengusap rambut halus putri dari Nanda itu.
"Dinda mau ketemu papa Yuda?" Tanya Gita.
"Dinda mau bobo! Tapi bareng papa Yuda!" Jawab Dinda.
"Oh gitu, bentar ya? Bunda coba telpon papa Yuda" Gita mengambil ponselnya dari saku.
"Halo?"
"Yud, lo dimana?"
"Gue di rumah, kenapa? Tumben lo nelpon gue"
"Anak lo nih, nanyain papa-nya"
"Anak gue? Dinda? Mana dia? Gue mau ngomong"
"Dinda, ini papa Yuda mau bicara sama Dinda" Gita memberikan ponselnya pada si kecil.
"Papa!"
"Halo, anak papa"
"Halo papa! Papa dimana? Papa kerumah bisa? Dinda mau bobo tapi mau-nya bobo bareng papa"
Dinda memajukan bibirnya, Gita mencubit gemas pipi berisi Dinda. Pipinya dan pipi Nanda sama, sama-sama berisi dan terlihat menggemaskan.
"Ohh sayangnya papa mau bobo hm? Oke deh, papa kesana ya? Tunggu papa ya, sayang"
"Bener? Asik! Cepat ya papa!"
"Iya sayang, iya"
"Oke! Dah papa!"
"Dah, sayangnya papa"
"Bunda, ini" Dinda kembali memberikan ponselnya Gita.
"Yuda?"
"Gue kesitu Git, Nanda ga dirumah ya?"
"Hooh, tadi sih katanya ada janji sama orang"
"Janji sama orang?"
"Ya, gue ga nanya sih sama siapa"
"Ya ampun lo, lain kali kalo Nanda mau pergi lo tanyain kemana dan sama siapa! Mana uda malem lagi"
"Posesif banget, pak"
"Jelas, soalnya bidadari gue banyak yang ngincar"
Gita menampilkan ekpresi geli mendengar ucapan Yuda tapi dia mengangguk setuju, Nanda memang cantik seperti bidadari dan banyak juga yang mengincarnya.
"Iya iya, serah lo dah"
"Oke deh, gue otw ke situ"
"Sip"
Tut
Gita menghela nafas, Dinda terlihat kembali fokus pada buku gambarnya. Si bunda hanya bisa tersenyum memperhatikan Dinda, menggemaskan sekali anak Nanda ini.
'Gemes banget sih ni anak satu, gue pengen punya anak juga jadinya'
🥀🥀🥀
Suasana di panti asuhan terlihat tidak seperti biasanya, Rinaldi datang kesana bersama Nanda juga Ilyas. Ketiganya memutuskan untuk ke panti setelah obrolan serius mereka di caffe, hari telah gelap dan jam menunjukkan pukul 8 malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] MINE : BITTERSWEET
NouvellesKarena memaafkan tak semudah meminta maaf. JANGAN READ DOANG!! AKU GA SUKA!!