Yuda baru tiba dirumah dan langsung melangkah ke kamarnya yang berada di lantai 2, sang mama yang melihat itu segera beranjak dari ruang tengah untuk menghampiri si putra ke kamar.
"Yuda"
"Mama?" Yuda menoleh dan kebingungan melihat raut sang mama.
"Kamu darimana?" Tanya Sita.
"Dari kantor lah ma" jawab Yuda heran.
"Kenapa mama nanya gitu?"
"Kamu bukan pergi ketemu sama cewek murahan itu, kan?" Ucapan sang mama yang bernada tak senang itu membuat Yuda terdiam sejenak.
"Apa Marsha bilang sesuatu ke mama?" Tanya Yuda.
"Engga" Sita menggeleng.
"Trus kenapa mama tiba-tiba nanya gitu? Dan jangan sebut Nanda sebagai cewek murahan ma, dia bukan cewek murahan"
"Bukan cewek murahan apanya? Kalo dia bukan cewek murahan, dia ga bakal hamil diluar nikah, Yuda!" Sita berseru.
Yuda mengepalkan tangan, ia tidak terima mamanya mengatakan hal serendah itu tentang Nanda karena semua itu bersumber dari Yuda sendiri. Yuda kini sadar, bagaimana buruk dan beratnya hari-hari yang dilewati Nanda selama 5 tahun belakang. Pasti Nanda sangat menderita dan tersiksa dengan semua gunjingan serta omongan orang tentang dirinya yang hamil diluar nikah, Yuda memejamkan mata erat mengingat kesalahan besar yang telah ia lakukan pada Nanda.
"Dia pantes disebut sebagai cewek murahan" ujar Sita membuat Yuda menatap sang mama dengan raut tak setuju.
"Mama, tolong jangan sebut Nanda dengan sebutan itu lagi" Yuda berucap dengan tenang, ia tak ingin meninggikan suaranya.
"Dia tetap cewek murahan! Dan kamu! Jangan pernah coba buat ketemu apalagi sampe dekatin dia lagi!" Sita menunjuk si putra dengan lantang dan berbalik pergi.
Yuda menghela nafas dan mendudukkan diri di tepi ranjang, Sita terlalu membenci Nanda tanpa tahu bahwa Nanda adalah perempuan yang telah melahirkan seorang cucu di keluarga Pratama.
"Mama, anak yang Nanda lahirin itu adalah darah daging aku.. itu anak aku, ma, Nanda udah melahirkan cucunya mama.." lirih Yuda menundukkan kepalanya dalam.
🥀🥀🥀
Sam dihubungi oleh Mike dan diajak bertemu entah mau membahas apa, kini Sam telah duduk tenang di sebuah caffe menunggu Mike tiba.
"Hey, Sam" Mike datang dan segera mendudukkan diri di seberang Sam, ia tersenyum membuat Sam menaikkan alis.
"What's wrong with that smile?" Herannya.
"Guess what?" Mike menyeringai.
"Tsk! Just tell me right away, Mike" decak Sam disambut kekehan oleh Mike.
"Si cantik mau jadi model bareng kita" Sam terdiam sejenak, tak paham dengan ucapan Mike namun semenit setelahnya ia melebarkan mata dan memegang kedua bahu si teman.
"Are you serious?!" Pekik Sam.
"Oh my goodness! Yes! I am serious!" Mike menepis tangan Sam dari bahunya.
"Serius kan lo?" Tanya Sam memastikan.
"Iyalah! Nih, gue uda punya nomornya" Mike memperlihatkan sebuah nomor ponsel dengan nama 'Beauty Nanda' di smartphonenya.
"Beauty Nanda?" Heran Sam.
"Hehe gue namain gitu karna dia cantik" Mike terkekeh. Sam memutar mata jengah, tak apa juga toh memang Nanda itu cantik adanya. Sam tersenyum dan meminta nomor ponsel Nanda pada Mike, ia pun menamakannya dengan nama yang sama seperti Mike pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] MINE : BITTERSWEET
Historia CortaKarena memaafkan tak semudah meminta maaf. JANGAN READ DOANG!! AKU GA SUKA!!