The Right Villain - Very Important Person

1.4K 127 25
                                    

Kim Mingyu's POV

Aku tengah sibuk dengan ponselku saat pintu ruangan ini terbuka. Aku mendongak dan mendapati seorang wanita yang mirip dengan Wonwoo. "Kau siapa?" Tanyaku.

Wanita berjalan mendekat, ia mendudukkan dirinya di sofa yang lebih panjang. Menatapku dengan lekat. "A-aku Jeon Seulgi.. Anak dari Jeon Joongi." Jawabnya.

Aku mengangguk paham, ternyata kakak perempuan Wonwoo. "Untuk apa kau datang kemari?"

"Aku ingin membayar uang yang ayahku gunakan." Ia mengeluarkan sebuah amplop dan meletakkannya di atas meja. "Beberapa hari lalu aku sudah datang dan membayar lima juta, tapi kau tidak ada di sini. Dan aku memberikannya pada anak buahmu." Lanjutnya.

Aku meraih amplop tersebut, lima juta won lagi. Menatap Seulgi dengan senyuman tipis. "Aku yakin Wonwoo tidak akan menyukainya jika tahu tentang ini."

"K-kau kenal dengan Wonwoo?"

"Tentu saja." Aku meletakkan kembali uang tersebut di atas meja. "Iya yang bilang akan membayarkannya."

"Tidak, biar aku saja. Kau tidak perlu menagihnya pada Wonwoo." Seulgi mengulum bibirnya lalu menunduk.

Aku menatapnya dengan lekat, lalu menyeringai. "Kau menjadi jalang untuk ini?" Tanyaku yang membuat Seulgi langsung mendongak. "Benarkan?" Sedikit terkekeh dengan tebakanku sendiri.

"I-itu bukan urusanmu, yang penting hutang ayahku lunas." Jawab Seulgi, ia sedikit kesal.

"Kenapa kau yang melakukannya? Padahal Wonwoo juga akan membayarnya."

"Aku tidak ingin merepotkan Wonwoo lagi.. Ia sudah berjuang sejak remaja untuk keluarga kami, terlebih untukku."

"Sepertinya kau dan Wonwoo adalah saudara yang baik." Aku tersenyum. "Aku terima uangnya, aku tidak peduli bagaimana cara kau mendapatkannya."

"Bisakah kau tidak memberitahu Wonwoo?"

"Tentang kau yang menjual dirimu?" Tanyaku dan Seulgi mengangguk untuk menanggapi. "Aku tidak peduli dengan urusan keluarga kalian. Tapi, lambat laun pasti Wonwoo akan mengetahuinya."

"Aku tahu.. Tapi aku tidak punya cara lain lagi. Hidup Wonwoo tidak pernah baik sejak dulu, ia bahkan harus bekerja di sela-sela ia bersekolah dan sekarang, ketika ia sudah bekerja pun, Wonwoo selalu memberikan gajinya pada ayah dan ibu, atau untuk mengobatiku."

Aku menatap wajah Seulgi, ia menghela napasnya. "Dan Wonwoo di usir dari rumah." Ucapku. Membuat Seulgi mengerjap. "Kau tidak tahu siapa kekasih Wonwoo?" Tanyaku kemudian.

Seulgi menggelengkan kepalanya. "Kami memang menerima foto, tapi hanya sebatas foto Wonwoo berciuman dengan kekasihnya. Itu pun, wajah kekasihnya tidak terlihat karena dari belakang."

Aku mengangguk paham. "Kekasih Wonwoo adalah kembaranku, Kim Mingki."

"K-kim Mingki?" Seulgi mengerjap, ia mungkin baru sadar bahwa aku mirip dengan bos adiknya itu. "Bos Wonwoo?" Tanya Seulgi, aku mengangguk untuk menanggapi.

Seulgi menatapku dengan lekat. "T-tapi kenapa kau bekerja seperti ini?" Tanyanya.

"Itu bukan urusanmu." Aku bangkit dan mengambil uang yang Seulgi berikan,  membawanya ke brankas yang ada di bawah meja kerjaku dan memasukkannya ke brankas. Aku bangkit dan menatap Seulgi. "Apa kau tiap hari akan datang dan membayarkannya?" Tanyaku

Seulgi mengerjap kecil. "T-tidak.. Aku akan datang jika aku mendapatkan uang."

"Kau bekerja di rumah bordil mana?" Tanyaku sembari mendekat.

The Right VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang