Sekitar jam sepuluh pagi di akhir pekan, Wonwoo dan Mingki keluar dari rumah untuk berkencan sesuai dengan rencana keduanya. Mingki menyetir mobilnya menuju ke arah pusat kota. Mereka menuju sebuah mall karena Wonwoo ingin pergi menonton.
Wonwoo berjalan memasuki area mall dengan tangannya yang menggenggam erat tangan kanan Mingki. Keduanya kemudian memesan tiket dan masuk ke ruang teater, Mingki duduk di sebelah kanan Wonwoo, ia juga membeli minum dan popcorn.
Ia mengambil popcorn dan menyuapi Wonwoo. Wonwoo menoleh dan menatapnya dengan bingung. Beberapa hari ini, perhatian Mingki cukup membuatnya terheran, ia sebenarnya suka akan hal itu, tapi juga membuatnya semakin bingung. Ia hanya merasa sikap Mingki sedikit berubah padanya, meskipun lebih mengarah pada hal yang baik, ia masih belum terbiasa dengan hal seperti itu.
"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Tanya Mingki.
Wonwoo menggelengkan kepalanya, ia kemudian menoleh ke arah layar besar di depan mereka karena film akan segera di mulai. Mingki menatap Wonwoo dengan lekat, ia meraih tangannya dan menggenggamnya dengan erat. Maafkan aku Wonwoo. Batinnya, ia juga masih merasa bersalah karena ia tidur dengan Irene.
Film tersebut berlangsung hampir dua jam lamanya, lalu keduanya keluar setelah selesai dan pergi ke sebuah restoran untuk makan siang. Keduanya keluar dari mall dan Mingki mengendari mobilnya menuju taman Morning Calm.
Keduanya menyusuri taman tersebut dari pintu masuk dengan tangan yang saling menggenggam. Wonwoo menatap Mingki dengan senyuman di wajahnya. "Setelah kita menikah, kita bisa berkencan kapan pun kan?" Tanyanya.
Mingki menganggukkan kepalanya. "Tentu saja, dan setelah meningkah kita mengambil cuti selama dua minggu untuk pergi honeymoon."
"Honeymoon? Kemana?" Tanya Wonwoo.
"Aku ingin pergi ke Eropa bersamamu.." Balasnya sembari tersenyum.
Wonwoo membulatkan kedua matanya, ia mengangguk. "Iya, aku mau." Balasnya dengan antusias dan membuat Mingki terkekeh melihat tingkah gemas Wonwoo.
Keduanya kemudian duduk di salah satu kursi di taman tersebut. Wonwoo menyandarkan kepalanya di pundak Mingki. Tangannya melingkar di lengan Mingki, ia memejamkan kedua matanya. "Aku ingin seperti ini terus.." Lirihnya.
Mingki menoleh dan menatap wajah Wonwoo, ia mengusapnya dengan tangan kirinya, lalu mengecup pucuk kepala Wonwoo. "Aku juga.." Balasnya sembari tersenyum.
Sekitar jam empat sore keduanya pergi dari area taman tersebut, Mingki mengendarai mobilnya menuju banpo bridge park. Sebelum mereka pergi ke taman itu, keduanya memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu.
Setelah itu keduanya berjalan menuju banpo bridge park tersebut, mereka duduk di atas rerumputan hijau, memandangi jembatan di atas sungai yang menampilkan sebuah atraksi air dengan lampu warna-warni.
Mingki menoleh dan menatap Wonwoo. "Kau menyukainya?" Tanyanya dan Wonwoo menganggukkan kepalanya. Mereka di sana sekitar satu jam lebih. Lalu sekitar jam tujuh, keduanya keluar dan berjalan ke arah tempat parkir.
Wonwoo membuka pintu mobil tersebut dan masuk. "Wonwoo, sebentar, aku akan membeli minum." ucap Mingki dan Wonwoo mengangguk. Mingki kemudian bergegas pergi ke sebuah toserba yang tak jauh dari tempat parkir.
Wonwoo menatap Mingki dengan senyuman di wajahnya, memperhatikannya hingga kekasihnya itu kembali dan masuk. "Kau mau?" Tawar Mingki.
Wonwoo mengambilnya dan meminumnya. "Kita pulang kan?" tanyanya.
Mingki menggelengkan kepalanya. "Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat." Ucapnya dan ia mulai melajukan mobilnya.
Pemuda Jeon menatap kekasihnya dengan bingung, karena di rencana kencannya hari ini, Mingki bilang padanya akan membawanya ke suatu tempat. Wonwoo hanya memperhatikan jalanan sampai mobil tersebut berhenti di depan sebuah hotel bintang lima di Seoul.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Right Villain
FanfictionMINWON • COMPLETED Tentang kebodohan Jeon Wonwoo dengan si kembar Kim. ••• Setiap orang pasti memiliki sisi jahat pada dirinya sendiri, entah bagaimana bentuknya itu. Tapi hanya beberapa orang yang mampu menunjukkan sisi jahatnya tanpa memedulikan b...