Kim Mingyu's POV
Tangan kananku mengusap wajah Dongmin dengan lembut, ia tersenyum manis dengan kedua tangannya yang memeluk pinggangku. "Haruskah kau pergi sekarang?" Tanyaku dan ia mengangguk untuk menanggapi.
"Aku akan mengabarimu Mingyu, aku juga akan datang ke sini lagi." Ucapnya sembari tersenyum.
Aku mengangguk kecil untuk menanggapi, kami jarang sekali bertemu, dan jika sudah bertemu hanya beberapa jam saja. Ia lalu menjauh, mengecup bibirku dan aku mengantarnya pergi dari rumah ini.
Ia menaiki taksi pesanannya dan melaju pergi, lalu aku kembali naik dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Jam masih menunjukkan pukul lima pagi, masih terlalu pagi untuk orang-orang keluar.
Setelah selesai, aku membersihkan kekacauan yang aku buat bersama Dongmin, bagaimana cairan kami mengotori sofa juga lantai ruangan kerjaku.
Sekitar jam setengah tujuh aku baru selesai, aku keluar. Turun ke lantai pertama dan makan di restoran yang menyewa gedung yang aku tempati ini.
Tak berapa lama, Seokmin datang, ia mendudukkan dirinya di seberangku. "Tumben bos Mingyu sudah sarapan.." Ucapnya dengan lirih.
"Aku tidak tidur semalaman ini." Balasku, karena memang aku tidak melakukannya.
Seokmin mengernyitkan dahinya, menatapku dengan bingung. "Kenapa? Bos semalam pergi ke rumah bordir?" Tanyanya dan aku mengangguk untuk menanggapi. Ia berdecak lirih. "Apa bos tidak lelah untuk selalu tidur dengan jalang? Kenapa tidak mencari kekasih saja." Ucapnya kemudian.
Aku terkekeh. Aku sudah memiliki kekasih, meskipun tidak ada yang tahu karena Dongmin menemuiku saat aku sedang sendirian. Selain itu, Dongmin tahu, aku berhubungan badan dengan orang lain, entah jalang atau pun Myungho, dan ia tidak mempermasalahkannya. Karena ia tahu bahwa aku mencintainya.
"Aku tidak punya waktu untuk itu." Jawabku kemudian untuk menanggapi Seokmin.
Ia menatapku dengan tatapan tidak suka. "Padahal bos Mingyu punya banyak waktu daripada kami." Ucapnya.
Memang, jika aku tidak ada pekerjaan, aku punya banyak sekali waktu. Di gedung tiga lantai ini, aku hanya duduk diam sembari menunggu peminjam atau orang yang akan meminjam uang.
Bagian mencatat data adalah Seungkwan dan menagih adalah tugas Seokmin dan Junhui. Aku tidak melakukan apa-apa selain bernegosiasi dengan peminjam.
Selebihnya, aku jarang menemui anak buahku yang ada di markas. Mereka bekerja sendiri, entah apapun yang mereka lakukan. Aku hanya menemui mereka jika ada hal penting yang mendesak. Mereka juga tak mempermasalahkan jika aku jauh dari mereka.
Seokmin kemudian memesan sedangkan aku melanjutkan sarapanku. Aku selesai lebih dulu, lalu segera naik dan mendapati Seungkwan yang sudah berada di ruangan. Aku mendudukkan diriku di kursi kerjaku, mengecek beberapa data peminjam yang belum membayarkan hutang mereka.
Ponselku berdering, aku segera meraihnya, menerima panggilan dari nomor Myungho. "Ada apa?" Tanyaku.
"Mingyu, datanglah kemari." Ucapnya.
Aku mengernyit bingung. "Kemana dan untuk apa?" Tanyaku lagi.
"Aku sedang berada di studio pemotretan majalah xx.. Aku merindukanmu tapi aku tidak bisa pergi ke sana."
"Kau sedang bekerja Myungho-ya.. Aku tidak akan ke sana." Balasku.
"Kumohon Mingyu, bawakan aku jajangmyeon di kedai dekat rumahmu. Okay? Thanks."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Right Villain
FanfictionMINWON • COMPLETED Tentang kebodohan Jeon Wonwoo dengan si kembar Kim. ••• Setiap orang pasti memiliki sisi jahat pada dirinya sendiri, entah bagaimana bentuknya itu. Tapi hanya beberapa orang yang mampu menunjukkan sisi jahatnya tanpa memedulikan b...